Halaman

Rabu, 26 September 2012

Pemprov Jambi Kewalahan Atasi Kabut Asap

Telanaipura Kota Jambi Berkabut Asap.Foto Rosenman Manihuruk
Jambi, BATAKPOS

Setiap pagi kabut asap hasil pembakaran lahan yang semakin tebal telah menyebabkan jadwal penerbangan di Bandar Udara Sultan Thaha Saifudin Jambi kerap mengalami gangguan di pagi hari. Jarak pandang bahkan di bawah 1000 meter yang dikhawatirkan bakal membahayakan penerbangan pesawat.
Kepala Bandar Udara Sultan Thaha Saipudin Jambi,  Dorma Manalu, Senin (24/9) mengatakan, sudah beberapa hari belakangan ini, pesawat selalu tidak bisa mendarat di pagi hari.

“Termasuk hari ini, pesawat baru bisa mendarat di bandara Sultan Thaha Saipudin Jambi siang hari. Kondisi ini sudah terjadi selama tiga pecan,”katanya.

Dorma mengatakan, upaya Pemerintah Provinsi Jambi mengurangi asap lewat hujan buatan belum menunjukan efektifitas berarti terhadap lalu-lintas penerbangan di Jambi. Hujan buatan dilakukan beberapa waktu lalu namun belum optimal menghilangkan kabut asap.

Disebutkan, upaya Pemprov Jambi dalam menanggulangi bahaya kabut asap hingga kini belum maksimal. Kabut asap telah merugikan masyarakat khususnya pengguna transportasi udara.

Terpisah, Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, Kurnianingsih melaporkan, sejak pagi hingga pukul 10.00 WIB, kondisi udara Jambi memang diselimuti asap tebal hingga jarak pandang hanya 500 meter.

Pantauan BMKG menunjukan, kabut asep pada pukul 06.00 WIB menyebabkan jarak pandang hanya mencapai 500 hingga 800 meter. Kabut asap semakin berkurang pada pukul 09.00 WIB dan jarak pandang naik menjadi 1.300 meter. Pukul 10.00 WIB, jarak pandang akhirnya bisa mencapai 2.000 meter yang merupakan batas minimal bagi pesawat untuk mendarat dengan aman.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Zubaidi AR, mengatakan, meski kabut asap masih terjadi di Kota Jambi, namun titik panas di sejumlah lokasi terus berkurang. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Jambi kini masuk kategori waspada.

“Hujan buatan akan terus dilakukan, sampai asap benar-benar hilang. Jika target 30 hari asap belum juga hilang, akan kita tambah lagi masa hujan buatan di Jambi,”ujarnya.

Disebutkan, BPBD Jambi sudah mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker karena ISPU masuk kategori kurang sehat. BPBD telah menyiapkan sebanyak 3.000 masker.

Kata Zubaidi, kondisi kabut asap yang masih tebal di pagi hari, dikarenakan beberapa hari lalu sempat terjadi peningkatan titik panas. Titik panas sudah mulai hilang karena jumlahnya di atas 100, sehingga atmosfer di Jambi tidak mampu menampung asap yang ada. RUK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar