DENGAN NIAT BAIK, ISI BLOG INI BUKAN UNTUK MELANGGAR UU RI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. APABILA ADA ORANG-LEMBAGA DLL YANG KEBERATAN DENGAN ISI DARI BLOG INI, BOLEH MELAYANGKAN SURAT ELEKTRONIK KE EMAIL : rosenmanmanihuruk@gmail.com atau SMS/WA ke NO 08127477587. FB Asenk Lee Saragih.UNTUK DICABUT ISI DARI BLOG YANG KEBERATAN BERSANGKUTAN.
Merah Putih Untuk Rosti Simanjuntak (Ibunda Alm Brigpol Nopriansyah Yoshua Hutabarat).
Muarojambi-Rosti Simanjuntak terus menangis histeris saat hendak pemakaman ulang jenazah anaknya Brigpol Nopriansyah Yoshua Hutabarat. “MERAH PUTIH ANAK KU. INI KAMI PERJUANGKAN ANAKKU. MERAH PUTIH MEMBALUTI PETI JENAZAHMU ANAKKU,” demikian nada pilu tangisan Rosti Simanjuntak saat hendak upcara pemakaman anaknya di Sungaibahar, Muarojambi, Rabu (27/7/2022). Prosesi pemakaman dipimpin oleh Kapolres Muarojambi, Muarojambi AKBP Yuyan Priatmaja.
Sementara proses autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat telah selesai dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Bahar, Jambi, Rabu pukul 13.00 WIB. Selanjutnya jenazah Brigadir Yosua dimakamkan kembali.
Tim kuasa hukum keluarga Samuel Hutabarat yakni Kamaruddin Simanjuntak, Nelson Simanjuntak, Martin Lukas Simanjuntak, Jhonson Panjaitan, Mansur Febrian, hadir pada proses pengangkatan jenazah atau ekshumasi Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat, otopsi hingga pemakaman ulang di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/7/2022) sore.
Brigadir Yosua dimakamkan secara kedinasan. Beberapa petugas kepolisian melakukan prosesi pemakaman Brigadir Yosua digelar secara kedinasan.
Sosok Yosua Hutabarat
Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah anggota Bareskrim Polri, merupakan sniper saat bertugas di satuan Brimob Polda Jambi. Almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat anak kedua dari empat ( 2 laki-laki, 2 perempuan) bersaudara ini, lahir di Jambi pada tanggal 20 November 1994 dari pasangan Samuel Hutabarat/ Rosti Simanjuntak. Adiknya bernama Reza Hutabarat juga menjadi seorang anggota Polri bertugas di Mabes Polri yang kini sudah dimutasi ke Polda Jambi.
Yosua Hutabarat masuk pendidikan Brimob pada Tahun 2012, kemudian kembali ke Jambi dan berdinas di Pamenang, Kabupaten Sarolangun. Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat bertugas selama 3 tahun di Pamenang, Sarolangun.
Saat bertugas di Pamenang, menjalin hubungan cinta dengan kekasihnya bernama Vera Simanjuntak (Bidan Desa). Bahkan Yosua 8 bulan kepadan hendak menikah dengan kekasihnya Vera Simanjuntak yang setia menantinya. Namun takdir berkata lain, Yosua Hutabarat meninggal tak wajar di rumah sang komandannya di Duren Tiga, Jakarta, Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Cerita dari Samuel Hutabarat, anaknya merupakan sniper, dan kerap ditempatkan di titik rawan, baik dalam perayaan hari besar agama dan Pemilu. “Dia bilang dan kawan-kawannya juga bilang kalau dia sniper yang khusus ditempatkan di titik rawan," kata Samuel Hutabarat saat diwawancara wartawan baru-baru ini.
Kata Samuel Hutabarat, setelah dinas 3 tahun di Pamenang, Sarolangun, Brigpol Nofriansyah Joshua Hutabarat kemudian ditarik sebagai Provos di Mako Brimob Polda Jambi. Setelah 3 tahun menjadi Provos, Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat kemudian ditarik ke Mabes Polri untuk seleksi menjadi ajudan di Mabes Polri.
Samuel Hutabarat mengatakan, dengan proses tersebut, putranya lulus dengan proses penjaringan yang sangat ketat.
Sementara Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat dikenang oleh sabahat serta guru saat bersekolah di SMA N 4 Muarojambi, memiliki kepribadian baik, positif dan tidak memiliki perilaku nakal.
Kenangan para sahabat dan guru di sekolah ini menggambarkan sifat asli Nofriansyah Joshua Hutabarat saat kecil dan saat bersekolah. Dalam kasus ini, mereka tidak mempercayai tuduhan yang diberikan kepada Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Demikian diungkapkan Andriani, Wali Kelas Nofriansyah Yosua Hutabarat saat sekolah di SMAN 4 Muarojambi, lulus Tahun Ajaran 2011/2012.
Kamaruddin Hendra Simanjuntak lewat akun media sosialnya mempublikasikan sepetik foto tangkap layar Almarhum Brigpol Nopriansyah Yoshua Hutabarat sat berkomunikasi videocall dengan kekasihnya Vera Simanjuntak, sebelum ajal menjemputnya.
Dalam foto tangkap layar itu, tampak Yosua menangis dan kekasihnya juga menampakkan wajah sedih. “Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, ketika Alm Pamitan dan Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya, Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya, Karena "AKan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !,” tulis Kamaruddin Simanjuntak memberikan narasi foto tersebut.
"Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian," (Roma 2:2).
"Selamat Jalan Bro Brigpol Yosua Hutabarat. Tenanglah Bersama BAPA DI SURGA".
Dinilai Gigih Memperjuangkan Keadilan Atas Meninggal Tak Wajar Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat
BERITAKU-Masyarakat Batak di Kota Pematangsiantar bersimpati terhadap Kamaruddin Simanjuntak, yang menjadi kuasa hukum keluarga almarhum Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat. Kamaruddin Simanjuntak dan Tim dinilai sangat gigih berjuang untuk mengungkap ketidak wajaran meninggalnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat, di Jakarta, Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Tokoh Pemuda Batak yang juga pengusaha dan mantan anggota DPRD Sumatera Utara, Pardomuan Nauli Simanjuntak mengirimkan uang Rp 50 juta untuk Kamaruddin Simanjuntak sebagai bentuk dukungan kepadanya dalam membela kepentingan dan keadilan hukum bagi keluarga Brigadir Yosua Hutabarat.
Di hadapan sejumlah wartawan, Jumat (22/7/2022) di kediamannya Perumahan Meranti Permai, Pematangsiantar, Pardomuan melakukan video call dengan Kamaruddin Simanjuntak dan setelah itu mentransfer dana Rp 50 juta melalui mobile banking ke rekening pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat itu.
“Saya sebagai warga Batak mendukung pembelaan yang dilakukan pengacara Kamaruddin Simanjuntak dan tim terhadap keluarga Samuel Hutabarat/ Rosti Simanjuntak untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum terkait tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat,” ujar Pardomuan.
Sebagai bentuk dukungan Pardomuan Simanjuntak itu, mengirimkan dana Rp 50 juta untuk membantu kebutuhan biaya yang diperlukan oleh Kamaruddin Simanjuntak dan tim melaksanakan tugas-tugasnya sebagai kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat.
Dampingi Keluarga
Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga mendiang Brigpol (Alm) Brigpol Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat mendampingi 11 anggota keluarga korban Yosua saat tim penyidik Bareskrim Polri meminta keterangan keluarga di Mapolda Jambi, Jumat (22/7/2022).
Keluarga yang dimintai keterangan adalah orang tua Yosua, Samuel Hutabarat, Rosti Simanjuntak, Bibinya Yosua, Rohani Simanjuntak, Roslin Emika Simanjuntak dan adik Yosua, Reza Hutabarat.
Ketua Tim Penyidik Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Agus Suharnoko di Mapolda Jambi kepada wartawan, Jumat (22/7/2022) mengatakan, sebanyak 8 orang Tim Penyidik Bareskrim Mabes Polri diturunkan ke Mapolda Jambi untuk melakukan pemeriksaan keluarga almarhum Yosua.
Disebutkan, status kasus Brigadir J yang kini naik ke penyidikan. Saat ini, proses gelar perkara sudah dilakukan dan hari ini Jumat (22/07) 11 orang dari pihak keluarga Brigadir J dimintai keterangan oleh penyidik Mabes Polri di Polda Jambi.
Pemeriksaan terkait dengan laporan kuasa hukum keluarga tentang adanya laporan dugaan tindak pidana pembunuhan dengan berencana, sebagaimana dimaksud Pasal 340 KUHP, jo Pasal 338 jo Pasal 351 KUHP, jo Pasal 64 perbuatan berlanjut jo Pasal 55 tentang penyertaan, jo pasal 56 tentang perbantuan.
Kamaruddin Simanjuntak di Mapolda Jambi mengatakan, saat keluarga korban Yosua tengah menjalani pemeriksaan meminta keterangan terkait dengan tentang adanya laporan dugaan tindak pidana pembunuhan dengan berencana, sebagaimana dimaksud Pasal 340 KUHP, jo Pasal 338 jo Pasal 351 KUHP, jo Pasal 64 perbuatan berlanjut jo Pasal 55 tentang penyertaan, jo pasal 56 tentang perbantuan.
Disebutkan, guna memudahkan pemeriksaan saksi dari pihak keluarga korban, Tim Bareskrim Polri melakukannya di Mapolda Jambi.
Sebelumnya laporan pihak keluarga soal dugaan pembunuhan berencana Brigadir J teregister dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI. LP diterima AKBP Herminto Jaya pada tanggal 18 Juli 2022.
Selain pembunuhan berencana, kata Kamarudin Simanjuntak, pihaknya juga melaporkan dugaan kasus pencurian atau penggelapan ponsel milik Brigadir Yosua. Selain itu, mereka juga melaporkan dugaan kasus peretasan yang dialami keluarga Brigadir Yosua.(Asenk Lee Saragih)
Titik Kumpul Lapangan Kantor Gubernur Jambi-Sabtu 23 Juli 2022 Pukul 18.00 WIB
Jambi-Aksi solidaritas terang 1000 lilin untuk mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat akan dilaksanakan di lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (23/7/2022) pukul 18.00 WIB hingga Pukul 19.30 WIB.
Organisasi Horas Bangso Batak (HBB) Provinsi Jambi sebagai penggagas aksi solidaritas ini telah mematangkan rencana aksi ini dengan rapat seluruh pengurus, penasehat serta anggota DPD HBB Provinsi Jambi, Senin (18/7/2022) di Sekretariat DPD HBB Provinsi Jambi, Paal 10 Kotabaru, Kota Jambi.
Aksi ini juga sebagai arahan dari Ketua Umum DPP HBB Pusat, Lamsing Sitompul SH MH, mengajak seluruh pengurus, anggota, simpatisan, komunitas melakukan aksi solidaritas untuk almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang meninggal tidak wajar di Jakarta, Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Koordinator Aksi 1000 lilin Jambi, Bro Jhon Very Sihaloho, Jumat (22/7/2022) pagi mengatakan, pihaknya telah melakukan diskusi bareng dengan Sosbud Polresta, Kasubdit dan Dir Intelkam Polda Jambi, Jumat (22/7/2022) pagi.
“Ada kalanya keadilan berwajah muram bahkan gelap, untuk itu atensi publik sangat penting menerangi ruang-ruang gelap itu. Kali ini 1000 lilin sebagai aksi simbolis kita atas kepedulian itu,” ujar Bro Jhon Very Sihaloho.
Bro Jhon Very Sihaloho juga mengajak masyarakat Kota Jambi, khususnya komunitas marga-marga Batak di Jambi ikut dalam aksi solidaritas tersebut, sebaai simbol dalam memperjuangkan keadilan yang kini masih dalam “ruang kegelapan”.
Sebelumnya, sebagai Ketua Umum HBB, Lamsiang Sitompul ikut mendampingi pengacara keluarga korban Nofriansyah Josua Hutabarat melapor ke Mabes Polri tentang dugaan pembunuhan berencana dan lainnya.
“Keadilan harus ditegakkan. Dalam mendukung penuntasan kasus kematian Brig Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat seharusnya kita Bangso Batak menunjukkan rasa solidaritas dan persatuan kita. Saya juga secara intens berkomunikasi dengan Ketua Umum Pemuda Batak Bersatu Tulang Lambok Sihombing dan organisasi ataupun pribadi yang lainnya,” ujar Lamsing Sitompul yang juga berprofesi sebagai seorang pengacara ini.
“Kita harapkan semua masyarakat Batak bersatu hati untuk memperjuangkan keadilan dalam kasus tersebut. Terkhusus untuk FBI marilah kita bergandeng tangan untuk memperjuangkan harkat dan martabat Bangso Batak. “Mangkuling Ma Mudar Ta, Hita Do Sogot Hita Haduan , Lungun Mu Lungun Hu , Tangis Mu Tangis Hu Do , Rap Manghilala Do Hita. Horas Bangso Batak,” ujar Lamsing Sitompul.
Seperti diberitakan sebelumnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal tak wajar di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB. Jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah dikebumikan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022).
Meninggal tak wajar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah menyita perhatian publik sejak Senin (11/7/2022) hingga kini, baik di media massa maupun sosial media.
Koordinator Aksi 1000 lilin Jambi, Bro Jhon Very Sihaloho, saat melakukan diskusi bareng dengan Sosbud Polresta, Kasubdit dan Dir Intelkam Polda Jambi, Jumat (22/7/2022) pagi.(Foto: HBB Jambi)
Sosok Yosua Hutabarat
Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah anggota Bareskrim Polri, merupakan sniper saat bertugas di satuan Brimob Polda Jambi.
Almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat anak kedua dari empat ( 2 laki-laki, 2 perempuan) bersaudara ini, lahir di Jambi pada tanggal 20 November 1994 dari pasangan Samuel Hutabarat/ Rosti Simanjuntak. Adiknya bernama Reza Hutabarat juga menjadi seorang anggota Polri bertugas di Mabes Polri.
Yosua Hutabarat masuk pendidikan Brimob pada Tahun 2012, kemudian kembali ke Jambi dan berdinas di Pamenang, Kabupaten Sarolangun. Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat bertugas selama 3 tahun di Pamenang, Sarolangun.
Cerita dari Samuel Hutabarat, anaknya merupakan sniper, dan kerap ditempatkan di titik rawan, baik dalam perayaan hari besar agama dan Pemilu. “Dia bilang dan kawan-kawannya juga bilang kalau dia sniper yang khusus ditempatkan di titik rawan," kata Samuel Hutabarat saat diwawancara wartawan baru-baru ini.
Kata Samuel Hutabarat, setelah dinas 3 tahun di Pamenang, Sarolangun, Brigpol Nofriansyah Joshua Hutabarat kemudian ditarik sebagai Provos di Mako Brimob Polda Jambi. Setelah 3 tahun menjadi Provos, Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat kemudian ditarik ke Mabes Polri untuk seleksi menjadi ajudan di Mabes Polri.
Samuel Hutabarat mengatakan, dengan proses tersebut, putranya lulus dengan proses penjaringan yang sangat ketat.
Sementara Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat dikenang oleh sabahat serta guru saat bersekolah di SMA N 4 Muarojambi, memiliki kepribadian baik, positif dan tidak memiliki perilaku nakal.
Kenangan para sahabat dan guru di sekolah ini menggambarkan sifat asli Nofriansyah Joshua Hutabarat saat kecil dan saat bersekolah. Dalam kasus ini, mereka tidak mempercayai tuduhan yang diberikan kepada Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Demikian diungkapkan Andriani, Wali Kelas Nofriansyah Yosua Hutabarat saat sekolah di SMAN 4 Muarojambi, lulus Tahun Ajaran 2011/2012. (Asenk Lee Saragih)
Jambipos, Jambi-Pihak keluarga mendiang Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat yakni orang tua Samuel Hutabarat, Rosti Simanjuntak dan keluarga dari Sumatera Utara (Sumut) melakukan jiarah ke makam Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (21/7/2022). Jenazah almarhum dikebumikan pada Senin (11/7/2022).
Pihak keluarga Samuel Hutabarat/ Resti Simanjuntak dari Sumut datang ke Muarojambi untuk memberikan penghiburan kepada Ibunda Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak. Hal itu dilihat dari siaran langsung Facebook akun Rohani Simanjuntak.
Pihak keluarga dari Sumut juga tampak menyampaikan ucapandukacita dari Kapolda Sumut, Wakil Bupati Tobasa. Jiarah ini juga menyusul akan dilakukannya otopsi ulang jasad almarhum Yosua Hutabarat sesuai permintaan kuasa hukum keluarga Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Perkembangan Kasus
Polri resmi menonaktifkan sementara Karopaminal Divpropam Polri Brigjen (Pol) Hendra Kurniawan dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes (Pol) Budhi Herdi Susianto, Rabu (20/7/2022) malam. Sementara Timsus Polri telah temukan CCTV di lokasi kejadian rumah Irjen Ferdy Sambo di mana terjadi aksi penembakan yang menewaskan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Kemudian Polri juga akan melakukan otopsi ulang jasat Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat seperti permintaan kuasa hukum keluarga Samuel Hutabarat (ayah dari Alm Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat).
Kemudian pihak kuasa hukum korban Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak SH dan rekan juga telah melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Mabes Polri. Pihak penyidik Bareskrim Polri juga telah menggelar perkara awal atas laporan tim kuasa hukum korban tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal tak wajar di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB. Jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah dikebumikan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022).
Meninggal tak wajar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah menyita perhatian publik sejak Senin (11/7/2022) hingga kini, baik di media massa maupun sosial media.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo di gedung Bareskrim Polri tak menjelaskan lebih lanjut alasan pemberhentian Brigjel Pol Hendra Kurniawan dan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
Terkait soal CCTV, Tim Khusus bentukan Kapolri telah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini.
Disebutkan, kini CCTV sedang didalami oleh timsus yang menangani kasus ini. Nantinya hasil pemeriksaan akan diungkap ke publik.
“CCTV sedang didalami oleh timsus, dan nanti akan dibuka jika seluruh proses penyidikan selesai. Biar tidak sepotong-sepotong," lanjut Irjen Dedi Prasetyo.
Disebutkan, CCTV rumah Ferdy Sambo disebut ditemukan setelah mendapat informasi dari sejumlah sumber. Rekaman video di lokasi kejadian nantinya akan dicocokkan dengan kesaksian lain, untuk mengungkap fakta aksi penembakan di rumah Ferdy Sambo yang tewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. (JP-Asenk Lee Saragih)
Jambi, MH-Kesetiaan Vera Simanjuntak menjaga cintanya kepada Nofriansyah Yosua Hutabarat harus berakhir pilu. Sang kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat harus meregang nyawa dengan kondisi tak wajar di rumah dinas komandanya Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Jenazah Brigadir Yosua Hutabarat telah dikebumikan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022). Meninggal tak wajar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah menyita perhatian publik, baik di media massa maupun sosial media.
Vera Simanjuntak, calon istri Brigadir Yosua Hutabarat mendapat kabar menyakitkan. Padahal, tujuh bulan lagi, Vera Simanjuntak sudah memimpikan akan membina rumah tangga dengan Yosua Hutabarat yang telah dia tunggu selama 8 tahun.
Rohani Simanjuntak, bibi korban Yosua Hutabarat mengungkapkan, calon istri Brigadir J, Vera Simanjuntak hadir di rumah duka di SD 74 Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Provinsi Jambi saat jenazah tiba, Sabtu (9/7/2022) petang.
Rohani Simanjuntak membenarkan adanya rencana pernikahan Vera Simanjuntak dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tersebut. Janji menikah itu diucapkan Brigadir J kepada Vera Simanjuntak beberapa waktu lalu.
Kepada keluarga, Brigadir Yosua Hutabarat mengatakan, akan mendapat kenaikan pangkat menjadi perwira sekira 7 bulan lagi. “Ya sudah ada pembicaraan, katanya mau menikahi pacarnya setelah jadi perwira," kata Rohani Simanjuntak.
Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir Yosua Hutabarat, juga telah menanyakan keyakinan kekasih putranya tersebut untuk menunggu keseriusan anaknya.
“Kakak saya (menyebut ibu korban) sudah nanya, sanggup tidak nunggu si abang, dia (kekasih korban) bilang sanggup dan dia bilang tidak bisa nemukan laki-laki sebaik dia," kata Rohani Simanjuntak, menirukan pengakuan Vera Simanjuntak.
Rohani Simanjuntak menjelaskan, Brigadir Yosua Hutabarat mengenal Vera Simanjuntak setelah 1 tahun bertugas di Pamenang, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Brigadir Yosua Hutabarat telah menjalin hubungan cinta dengan Vera Simanjuntak sejak 8 tahun silam.
Kedua keluarga telah saling kenal baik, dan sudah saling membicarakan rencana pernikahan. Kesedihan atas tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat turut dirasakan oleh sang kekasih, Vera Simanjuntak.
Vera Simanjuntak dikabarkan telah menunggu Brigadir Yosua Hutabarat selama delapan tahun dan akan segera melangsungkan pernikahan. Guna mengenang kebersamaan keduanya, Vera sempat membagikan foto kenangan bersama sang kekasih.
Setelah menjalin hubungan cinta jarak jauh yang lama, keponakannya sudah menyusun rencana mulia. Brigadir Yosua Hutabarat berjanji akan menikahi Vera Simanjuntak, setelah naik pangkat menjadi perwira.
"Ya sudah ada pembicaraan, katanya mau menikahi pacarnya setelah jadi perwira, 7 bulan lagi," kenang Rohani Simanjuntak.
Saat dirumah duka memberikan penghormatan terakhi kepada kekasih, Vera Simanjuntak diberi kesempatan memberikan pesan terakhir untuk calon suaminya tersebut.
Vera Simanjuntak yang mengenakan pakaian serba hitam pun tampak menangis pilu ditinggal sang kekasih untuk selamanya. Vera Simanjuntak mengaku, dirinya sudah delapan tahun berpacaran.
"Abang, walaupun tak bisa lagi kau dengar, tapi aku percaya Tuhan akan sampaikan salamku untukmu di sana. Delapan tahun kita bersama ya bang menjalin hubungan. Selama 3 tahun abang di Jakarta, kita ga pernah jumpa, sekalinya jumpa..," ucap Vera Simanjuntak menangis dan tak sanggup melanjutkan perkataannya.
Tak hanya itu, tangis Vera Simanjuntak-pun kembali pecah saat dirinya menceritakan soal cincin pemberian Brigadir J yang ia kenakan. Vera Simanjuntak mengaku, akan selalu menjaga cincin tersebut meskipun kini telah dipisahkan.
"Cincin yang aku pakai ini bang ini kado ulang tahun yang pernah abang kasih sama aku. Ini akan aku pegang, akan aku simpan sebagai kenang-kenangan," ucap Vera sembari menangis. Verapun berharap, kelak dirinya mendapatkan jodoh seperti mendiang Brigadir Yosua Hutabarat yang sungguh baik, penyabar, pengertian dimatanya.
Sosok Yosua Hutabarat
Brigpol
Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah anggota Bareskrim Polri, merupakan sniper
saat bertugas di satuan Brimob Polda Jambi.
Almarhum
Nofriansyah Yosua Hutabarat anak sulung dari tiga bersaudara ini, lahir di
Jambi pada tanggal 20 November 1994 dari pasangan Samuel Hutabarat/ Rosti
Simanjuntak. Adiknya bernama Reza Hutabarat juga menjadi seorang anggota Polri
bertugas di Mabes Polri.
Joshua
Hutabarat masuk pendidikan Brimob pada Tahun 2012, kemudian kembali ke Jambi
dan berdinas di Pamenang, Kabupaten Sarolangun. Brigadir Nofriansyah Joshua
Hutabarat bertugas selama 3 tahun di Pamenang, Sarolangun.
Cerita
dari Samuel Hutabarat, anaknya merupakan sniper, dan kerap ditempatkan di titik
rawan, baik dalam perayaan hari besar agama dan Pemilu. “Dia bilang dan
kawan-kawannya juga bilang kalau dia sniper yang khusus ditempatkan di titik
rawan," kata Samuel Hutabarat saat diwawancara wartawan baru-baru ini.
Kata
Samuel Hutabarat, setelah dinas 3 tahun di Pamenang, Sarolangun, Brigpol
Nofriansyah Joshua Hutabarat kemudian ditarik sebagai Provos di Mako Brimob
Polda Jambi. Setelah 3 tahun menjadi Provos, Brigadir Nofriansyah Joshua
Hutabarat kemudian ditarik ke Mabes Polri untuk seleksi menjadi ajudan di Mabes
Polri.
Samuel
Hutabarat mengatakan, dengan proses tersebut, putranya lulus dengan proses
penjaringan yang sangat ketat.
Sementara
Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat dikenang oleh sabahat serta guru saat
bersekolah di SMA N 4 Muarojambi, memiliki kepribadian baik, positif dan tidak
memiliki perilaku nakal.
Kenangan
para sahabat dan guru di sekolah ini menggambarkan sifat asli Nofriansyah
Joshua Hutabarat saat kecil dan saat
bersekolah. Dalam kasus ini, mereka tidak mempercayai tuduhan yang diberikan
kepada Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Demikian
diungkapkan Andriani, Wali Kelas Nofriansyah Yosua Hutabarat saat sekolah di
SMAN 4 Muarojambi, lulus Tahun Ajaran 2011/2012. (Asenk Lee Saragih)
Organisasi Horas Bangso Batak (HBB) menggelar doa bersama dan nyalakan 1.000 lilin, di Taman Makam Pahlawan Jalan SM Raja Medan, Minggu (17/7/2022) malam sebagai simbol dukacita atas meninggal tak wajar Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat.(IST)
Medan- Organisasi Horas Bangso Batak (HBB) menggelar doa bersama dan nyalakan 1.000 lilin, di Taman Makam Pahlawan Jalan SM Raja Medan, Minggu (17/7/2022) malam sebagai simbol dukacita atas meninggal tak wajar Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat.
Seperti diberitakan Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat meninggal tak wajar di rumah Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB. Jenazah Brigadir J telah dikebumikan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022).
Meninggal tak wajar Brigadir Joshua Hutabarat telah menjadi perhatian publik sejak Senin (11/7/2022). Baik di media massa maupun sosial media.
Ketua DPC HBB Kota Medan Tomson Marisi Parapat mengatakan, doa bersama dan aksi nyalakan 1.000 lilin ini bermaksud agar penyebab kematian tak wajar Brigadir J dapat diketahui kebenarannya secara terang menderang.
“Ini sebagai simbol. Jadi pak Polisi dapat merespon ini secara positif. Di sini kami hanya untuk memanjatkan doa kepada Tuhan, agar kasus ini dapat diselesaikan secara terang benderang dan almarhum dapat diterima di sisinya," sebut Tomson Marisi Parapat.
Menurut Tomson Marisi Parapat, kasus kematian tak wajar Brigadir J masih menjadi misteri hingga saat ini. Sebab, menurut keterangan keluarga banyak ditemukan bekas lebam yang diduga dianiaya ditubuh mendiang.
“Terkait rekayasa, ada baku tembak. Tapi ini secara sadis mereka duluan menghajar baru kemudian itu ditembak. Karena banyak kita lihat pukulan yang membuat mulutnya sobek, hidungnya juga, serta banyak di tubuhnya memar bekas pukulan dan tangannya itu tersayat," ujarnya.
Aksi nyalakan lilin ini juga diikuti Pengurus DPP HBB dan pengurus DPC HBB Deli Serdang dalam rangka mengenang Brigadir J. Dimana berdasarkan keterangan pihak kepolisian, Brigadir J meninggal usai terlibat saling tembak dengan Bharada E. Kejadiannya di rumah singgah Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Sebelumnya, Ketum DPP HBB Lamsiang Sitompul SH MH menyebutkan, bahwa asumsi publik yang beredar, harus jadi perhatian kepolisian.
“Publik tentu tidak percaya begitu saja dengan keterangan-keterangan pihak kepolisian. Kejanggalan demi kejanggalan terjadi, di mana peristiwa terjadi pada Jumat, kemudian dipublis pada hari Senin,” kata Lamsiang Sitompul.
“Dari kondisi jenazah juga kita duga, korban ditembak setelah meninggal. Dengan banyaknya luka sayatan bahkan luka-luka yang diduga akibat penganiayaan. Kapolri harus bertanggungjawab atas peristiwa itu. Bagaimana seorang anggota kepolisian meninggal dengan keji. Institusi itu seolah berupaya menyembunyikan fakta. Terkesan melindungi oknum tertentu. Dan kita duga ini adalah pembunuhan berencana,” tegas Lamsiang Sitompul.
Personel Polsek Medan Kota yang hadir di lokasi, sempat mengimbau agar HBB membatalkan acara, dengan alasan belum memberikan surat pemberitahuan. Namun kegiatan tetap berlangsung, usai Ketua DPC HBB Kota Medan Tompson Parapat menyampaikan, bahwa niat mereka hanya untuk berdoa dan menyalakan lilin.
Selanjutnya, kegiatan pun berlangsung dengan tertib dan damai. Sementara personil Polsek Medan Kota tetap memantau kegiatan sampai selesai, hingga para peserta membubarkan diri dengan tertib.
Dalam acara itu, sembari memegang lilin yang menyala, peserta kegiatan mendoakan agar Keluarga Brigadir J tabah menghadapi kejadian ini. Sedangkan pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut, juga mereka doakan agar bisa mengungkap ‘tabir’ yang ada di seputaran peristiwa saling tembak tersebut.
Pantauan wartawan, sejak pukul 18.00 WIB, anggota HBB sudah berkumpul di lokasi acara. Kemudian pada pukul 19.00 WIB, usai bernegosiasi dengan personel Polsek Medan Kota, mereka pun menggelar kegiatan.(Asenk Lee Saragih)
Jambi-Keluarga Robinson Sigalingging/ F Br Sinaga boleh berbangga hati karena bisa mengajak anak napak tilas ke tanah leluhur di Desa Sait Ni Huta, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Robinson Sigalingging menanamkan kepada anak-anaknya agar tidak melupakan tanah leluhur Bangso Batak di Samosir.
Setelah sukses menghadiri Musyawarah Besar (MUBES) Parsadaan Pomparan Raja Sigalingging (PPRS) Indonesia yang berlangsung di Kota Medan, Sabtu (21/5/2022) lalu, I Robinson Sigalingging SPd yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPRS Provinsi Jambi ini, meluangkan waktunya mengajak keluarga menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) 40 TUGU PPRS Indonesia pada hari Sabtu, 2 Juli 2022 di Desa Sait Ni Huta, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
“Sungguh bersyukur kepada Tuhan atas penyertaannya dalam perjalanan liburan keluarga, ziarah ke tempat yang dituju, menghadiri Pesta Tugu Ompu Raja Sigalingging. Pulang sekaligus mampir dan mengabadikan obyek wisata alam Samosir yang indah,” ujar Robinson Sigalingging epada Jambipos usai berlibur sekaligus napak tilas ke Samosir.
“Semua bisa dilalui dengan sehat walafiat dan waktu yang efektif. Sungguh luar biasa penyertaan Tuhan tanpa hambatan. Semua dilalui dengan suka cita. Berangkat dari Jambi, Minggu 26 Juni 2022, tiba di Kota Medan Senin malam dan menjalankan segala perjalanan serta kunjungan,” Robinson Sigalingging bercerita.
“Pulang ke Kota Jambi Minggu 3 Juli 2022 dan tiba di Jambi Senin malam. Perjalanan selama 9 hari. Semua waktu terisi dengan baik tanpa membosankan. Ini tidak pernah terjadi seingat saya. Seperti "Wisata Rohani" yang sering kita dengar. Kapan lagi bisa terjadi seperti ini. Kita yang berencana Tuhan lah yang merestui. Terpujilah Tuhan kini dan sepanjang masa,” ujar Robinson Sigalingging yang sukses menulis dan menerbitkan Sejarah Ompu Raja Sigalingging.
Buku Sejarah Ompu Raja Sigalingging, sejarah (turi turian) Ompu Raja Sigalingging mulai dari Pomparan ni Ompu Raja Naiambaton anak na 2 : 1 Raja Sitempang, 2 Raja Nabolon. Anak ni Raja Sitempang 2 : 1 Raja Hatorusan, 2 Raja Natanggang (Raja Pangururan). Anakni Raja Pangururan 3: 1 Raja Panungkunan (Tanjabau) Sitanggang Bau, 2 Raja Pangadatan, 3 Raja Pangulu Oloan (Raja Sigalingging) diluncurkan pada Musyawarah Besar (MUBES) Parsadaan Pomparan Raja Sigalingging (PPRS) Indonesia yang berlangsung di Kota Medan, Sabtu (21/5/2022) lalu.
Perjalanan napak tilas keluarga Robinson Sigalingging/ F Br Sinaga ini memberikan edukasi sejarah kepada anak-anaknya tentang “Habatakon”. Meski anak-anaknya lahir dan besar ditanah perantauan, namun tanah leluruhnya “Tano Batak” jangan dilupakan.
Setelah puas mengunjungi tanah leluhur, Robinso Sigalingging kembali ke aktivitasnya sebagai Ketua Kelompok Tani “Ro Ganda Jaya” Desa Awin Jaya, Sekernan, Muarojambi dan Ketua DPC Perkumpulan Organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB) Sekernan, Muarojambi.
Menyinggung soal kondisi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih relative turun, kata Robinson Sigalingging, kini petani sawit di Jambi harus menjaga keseseimbangan penghasilan dan pengeluaran (Equilibrium, Break Event Point).
“Sebagai petani sawit kita tetap semangat. Fluktuasi harga usaha biasa terjadi. Justru saat turun penghasilan petani tetap lebih hati-hati menjaga keseseimbangan penghasilan dan pengeluaran,” ujar Robinson Sigalinggung, Ketua Kelompok Tani “Ro Ganda Jaya” di Desa Awin Jaya, Sekernan, Muarojambi ini. (JP-Asenk Lee Saragih)