Pembangunan Drainase di Sekitar Kantor Walikota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih. |
Jambi-Hujan lebat
kembali mengguyur Kota Jambi Jumat (6/11) pagi mulai pukul 07.00 - 08.30
WIB. Hujan lebat membuat asap tipis yang menyelimuti kota itu hilang.
Namun hujan lebat tersebut membuat beberapa wilayah permukiman di kota
itu terancam dilanda banjir.
Wilayah permukiman yang terancam banjir di kota itu antara lain
perumahan Palmerah Lama, Beringin, Kenali Asam Bawah dan Lebak Bandung.
Kemudian beberapa ruas jalan di Kota Jambi juga terancam lumpuh akibat
genangan banjir.
Pantauan SP di Kota Jambi, Jumat (6/11) pagi, hujan deras yang
mengguyur kota itu membuat genangan ari sudah mulai naik di permukiman
warga Palmerah Lama, Kota Jambi. Genangan air tersebut bersumber dari
luapan air dari saluran air atau drainase yang kurang baik. Sebagian
besar air hujan yang mengalir di drainase sepanjang Jalan Palemarah
Lama, Jambi Selatan, Kota Jambi meluap ke jalan dan halaman warga.
“Saluran air di sepanjang jalan Palmerah Lama, Kota Jambi ini banyak
tersumbat material dan sampah. Akibatnya kalau hujan lebat turun
setengah jam saja, air langsung meluap ke jalan dan permukiman. Kalau
hujan lebat turun sampai dua jam seperti dua hari lalu (Rabu, 4/11),
luapan air bisa masuk ke rumah,”kata Yola (45), warga Palmerah Lama,
Jumat (6/11).
Sementara itu hujan lebat mulai mengguyur Kota Jambi sejak Rabu
(4/11). Hujan lebat mengakibatkan beberapa wilayah dataran rendah di
kota itu terendam banjir. Wilayah yang selalu dilanda banjir di kota itu
setiap hujan lebat antara lain, Palmerah Lama, Kenali Asam Bawah,
Jelutung, Telanaipura dan Sijenjang. Sedangkan jika Sungai Batanghari di
Kota Jambi meluap dengan ketinggian air sungai mencapai 13 meter, empat
kecamatan di Kota Jambi bakal terendam banjir, yakni Kecamatamn Danau
Teluk, Pelayangan, Jambi Timur dan Telanipura.
Saat ini debit Sungai Batanghari yang surut hingga lima meter selama
kemarau belum naik secara signifikan kendati hujan telah mengguyur Kota
Jambi dan beberapa kabupaten beberapa hari terakhir. Pantauan SP di
Sungai Batanghari, Kota Jambi, ketinggian permukaan Sungai Batanghari
masih sekitar lima meter atau masih di bawah normal sekitar 9 meter.
Drainase rusak
Secara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pengairan dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi, Dadang mengatakan, banjir yang melanda beberapa wilayah di Kota Jambi menyusul turunnya hujan lebat di kota itu disebabkan kerusakan drainase. Sebagian besar drainase di kota itu kurang berfungsi karena tertimbun material pasir, batu dan sampah. Karena itu Dinas PU Kota Jambi kini meningkatkan perbaikan drainase.
Dijelaskan, drainase yang rusak di Kota jambi hingga kini mencapai 42
Km. Kerusakan draniase tersebut mencapai 30 persen dari sekitar 120 Km
drainase di kota itu. Untuk mengatasi banjir di Kota Jambi pada musim
hujan November – Desember, Dinas PU Kota Jambi sudah memperbaiki
beberapa drainase. Selain itu Dinas PU Kota Jambi juga sedang melakukan
normalisasi beberapa sungai untuk mencegah banjir.
“Drainase yang sedang dalam tahap pengerjaan antara lain di Kecamatan
Pasar, Pusat Kota Jambi dan Kecamatan Kotabaru. Pengerjaan drainase
tersebut diperkirakan rampung akhir tahun ini. Selain itu kami juga
masih melakukan normalisasi sungai,”katanya. (Radesman Saragih/Suara Pembaruan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar