Halaman

Kamis, 28 Maret 2013

Rumah Tahan Gempa Bakal Jadi Rujukan di Jambi

Kota Jambi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Ir.H.Syahrasaddin,M.Si berharap agar rumah tahan gempa bisa dijadikan rujukan dalam pembangunan rumah. Harapan itu dikemukakan oleh Sekda dalam Pembukaan Diseminasi dan Sosialisasi Standar Pedoman dan Manual Perancangan dan Pelaksanaan Rumah Tinggal Tahan Gempa di Provinsi Jambi, bertempat di Hotel Abadi Grand, Kota Jambi, Rabu siang (27/3).

Sekda mengharapkan, pemerintah daerah di Provinsi Jambi, pengembang perumahan (developper), dan masyarakat bisa menjadikan rumah tahan gempa tersebut sebagai rujukan atau acuan dalam pembangunan rumah dan gedung.

Sekda menjelaskan, secara geografis, Indonesia berada diantara dua benua, Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan posisi tersebut, secara geologis, Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia, sehingga menjadikan Indonesia menjadi wilayah yang rawan terhadap bencana, seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Provinsi Jambi, khususnya di wilayah Barat merupakan salah satu wilayah yang rawan terhadap gempa bumi dan gunung berapi akibat posisi tersebut.

Sekda menekankan, untuk menyikapi kondisi yakni dampak dari geografis Indonesia, termasuk didalamnya Provinsi Jambi, upaya pengurangan terhadap resiko bencana sangat penting untuk dilakukan.

“Saya menghimbau agar kita secara bersama-sama, dapat memperkuat kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana pada semua tingkatan masyarakat, agar respon yang dilakukan menjadi efektif. Upaya ini pada prinsipnya dapat dilakukan melalui penguatan kebijakan, kapasitas teknis dan institusional, termasuk yang berhubungan dengan rekayasa teknologi serta pelatihan sumber daya manusia,” ujar Sekda.

“Oleh karena itu, Saya menyambut baik kerjasama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia untuk melaksanakan Diseminasi dan Sosialisasi Pedoman dan Manual Perancangan serta Pelaksanaan Rumah Tinggal Tahan Gempa pada hari ini. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, akan tercipta program penanggulangan terhadap bencana secara terencana, terpadu, terkoordinir, cepat, dan tepat,” lanjut Sekda.

Sekda menghimbau instansi yang berkaitan dalam mengelola perizinan pembangunan rumah tinggal dan bangunan gedung, untuk meneliti kembali dan lebih selektif dalam mengeluarkan perizinan penempatan lokasi ataupun konstruksi bangunan yang akan ddirikan, baik oleh pihak swasta maupun pemerintah, agar ramah terhadap bencana gempa bumi dan bencana alam lainnya.

Selain itu, Sekda berharap agar Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) Provinsi Jambi dapat berperan dalam sosialisasi rumah tahan gempa kepada dunia usaha jasa konstruksi dan developper, terutama di kabupaten/kota di Provinsi Jambi yang rawan gempa bumi, sehingga bisa diterapkan di lokasi proyeknya.

Selanjutnya, khusus untuk perguruan tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki Program Studi Teknik Rekayasa Bangunan Sipil, Sekda berharap agar instansi tersebut dapat terus mengikuti perkembangan keilmuan rekayasa bangunan tahan gempa.

Kepada para wartawan yang mewawancarainya, Sekda mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh BPBD Provinsi Jambi. Sekda juga berharap agar instansi terkait juga bisa membuat rumah tahan banjir dan rumah tahan angin beliung.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Prof. Ir. Anita Firmanti, MT, dalam sambutannya menyatakan, konstruksi rumah dan bangunan tahan gempa ini merupakan hasil kajian penelitian dan pengembangan permukiman di Kementerian PU RI, sebagai salah satu upaya pengurangan resiko bencana.

Anita Firmanti mengatakan, potensi gempa di Provinsi Sumatera Barat masih tinggi, sementara secara geografis Provinsi Jambi berdekatan dengan Provinsi Sumatera Barat. Maka dari itu, lanjut Anita Firmanti, sosialisasi rumah tinggal tahan gempa ini sangat penting.

Selanjutnya, Anita Firmanti mengungkapkan, pada tahun 2014, direncanakan akan dibangun contoh rumah tahan gempa di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi.

Sebelumnya, Ketua Panitia, Dra.Yulinda Rosa,M.Si dalam laorannya menyampaikan, acara ini diselenggarakan atas inisiatif BPBD Provinsi Jambi yang mengundang Kementerian PU RI untuk melaksanakan diseminasi dan sosialisasi ini.

Turut hadir dalam acara tersebut, perwakilan dari instansi terkait dari pemerintah daerah se Provinsi Jambi, serta para undangan lainnya. (Humas Provinsi Jambi-Mustar Hutapea)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar