Bayi kembar siam perempuan Gaitsa dan Kansa anak pasangan M Ridwan dengan Dewi warga Muarosabak, Tanjabtim, Provinsi Jambi.
Jambi, BATAKPOS
Setelah sebulan lahir, bayi kembar siam Gaitsa dan Kansa berjenis kelamin perempuan yang lahir operasi caesar di RS Siloam Jambi 30 April 2012, hingga kini belum juga ada kejelasan kapan bayi tersebut dibawa ke diberangkatkan ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) Jakarta. Karena orangtua bayi tidak memiliki biaya, bayi kembar itu selama ini dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Kini bayi tersebut kembali dirawat di RS Siloam Jambi setelah sempat dirawat di RSUD Raden Mataher. Menurut dr Yogi, dari pihak RS Siloam, kondisi bayi kembar dalam kondisi stabil, namun demikian bayi tersebut terus mendapat bantuan oksigen, infus dan obat-obatan.
Disebutkan, dengan kondisi saat ini, bayi kembar siam tersebut harus segera diberangkatkan ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) untuk diambil tindakan secepatnya. “Lebih cepat lebih baik,” ungkap dr Yogi kepada wartawan.
Menurut dia, merujuk ke RSCM bertujuan untuk mendiagnosis, kelainan apa saja yang ada pada bayi kembar tersebut. Apakah ada kemungkinan pemisahan atau tidak. “Itu pertanyaan besar. Bukan berarti dikirim ke RSCM bisa dipisah, bukan begitu,” katanya.
Kata Yogi, kasus tersebut merupakan kasus yang sangat langka dan jarang terjadi. Perbandingan kasus tersebut berkisar antara 50 ribu sampai 100 ribu pada kelahiran dan berdasarkan teori, kasus tersebut dikarenakan saat pembelahan.
Walikota Jambi Bambang Priyanto ketika melihat langsung kondisi bayi kembar tersebut mengatakan, untuk membawa bayi kembar ke Jakarta harus menggunakan pesawat khusus dan bisa menggunakan pesawat komersial.
Dia mengatakan Pemkot Jambi memiliki perhatian terhadap kondisi bayi tersebut. “Harus pakai pesawat khusus, makanya prosesnya lama. Dibutuhkan pesawat ambulance yang membawa bayi tersebut, karena pesawat ambulance dilengkapi peralatan medis. Pemkot Jambi akan berupaya berkoordinasi dengan Pemprov Jambi supaya Gaitsa dan Kansa bisa segera dibawa ke Jakarta,”katanya.
Bambang Priyanto memberikan bantuan berupa uang tunai dan meyerahkan kartu Jamkesmasda yang diterima langsung ibu bayi kembar tersebut.
Sementara itu, Dewi, ibu bayi tersebut berharap bayinya bisa segera diberangkatkan dan merasa terimakasih ata perhatian yang sudah diberikan pemerintah.
Untuk melakukan operasi pemisahan keduanya, kini keluarga hanya bisa menunggu uluran tangan dari pemerintah dan para dermawan. Ini karena biaya operasi yang dibutuhkan ditaksir bakal mencapai Rp 1 miliar.
Bayi kembar siam yang lahir 30 April 2012 di RS Siloam ini berasal dari keluarga yang tergolong tak mampu. Ayah bayi, M Ridwan, hanya bekerja di sebuah bengkel. Sedangkan sang ibu merupakan pekerja rumah tangga.
Dewi, ibu dari bayi kembar tersebut mengatakan, pada saat hamil, dia tidak punya firasat bahwa bayi tersebut kembar siam. “Saya tahunya pada saat umur kandungan saya lima bulan,” ujarnya.
Sementara Mahmuddin, kakak dari ibu bayi mengatakan, bayi yang lahir itu, Gaitsa seberat 2,4 Kg, sedangkan Kansa 2,6 Kg. Anak yang lahir kembar ini, menurut Mahmuddin, adalah kehendak Allah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin mengatakan, Pemprov Jambi akan membantu biaya pemisahan bayi kembar tersebut. Nota dinas untuk membantu operasi pemisahan Gaista dan Kansa itu telah dinaikkan ke Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA).RUK
Jambi, BATAKPOS
Setelah sebulan lahir, bayi kembar siam Gaitsa dan Kansa berjenis kelamin perempuan yang lahir operasi caesar di RS Siloam Jambi 30 April 2012, hingga kini belum juga ada kejelasan kapan bayi tersebut dibawa ke diberangkatkan ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) Jakarta. Karena orangtua bayi tidak memiliki biaya, bayi kembar itu selama ini dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Kini bayi tersebut kembali dirawat di RS Siloam Jambi setelah sempat dirawat di RSUD Raden Mataher. Menurut dr Yogi, dari pihak RS Siloam, kondisi bayi kembar dalam kondisi stabil, namun demikian bayi tersebut terus mendapat bantuan oksigen, infus dan obat-obatan.
Disebutkan, dengan kondisi saat ini, bayi kembar siam tersebut harus segera diberangkatkan ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) untuk diambil tindakan secepatnya. “Lebih cepat lebih baik,” ungkap dr Yogi kepada wartawan.
Menurut dia, merujuk ke RSCM bertujuan untuk mendiagnosis, kelainan apa saja yang ada pada bayi kembar tersebut. Apakah ada kemungkinan pemisahan atau tidak. “Itu pertanyaan besar. Bukan berarti dikirim ke RSCM bisa dipisah, bukan begitu,” katanya.
Kata Yogi, kasus tersebut merupakan kasus yang sangat langka dan jarang terjadi. Perbandingan kasus tersebut berkisar antara 50 ribu sampai 100 ribu pada kelahiran dan berdasarkan teori, kasus tersebut dikarenakan saat pembelahan.
Walikota Jambi Bambang Priyanto ketika melihat langsung kondisi bayi kembar tersebut mengatakan, untuk membawa bayi kembar ke Jakarta harus menggunakan pesawat khusus dan bisa menggunakan pesawat komersial.
Dia mengatakan Pemkot Jambi memiliki perhatian terhadap kondisi bayi tersebut. “Harus pakai pesawat khusus, makanya prosesnya lama. Dibutuhkan pesawat ambulance yang membawa bayi tersebut, karena pesawat ambulance dilengkapi peralatan medis. Pemkot Jambi akan berupaya berkoordinasi dengan Pemprov Jambi supaya Gaitsa dan Kansa bisa segera dibawa ke Jakarta,”katanya.
Bambang Priyanto memberikan bantuan berupa uang tunai dan meyerahkan kartu Jamkesmasda yang diterima langsung ibu bayi kembar tersebut.
Sementara itu, Dewi, ibu bayi tersebut berharap bayinya bisa segera diberangkatkan dan merasa terimakasih ata perhatian yang sudah diberikan pemerintah.
Untuk melakukan operasi pemisahan keduanya, kini keluarga hanya bisa menunggu uluran tangan dari pemerintah dan para dermawan. Ini karena biaya operasi yang dibutuhkan ditaksir bakal mencapai Rp 1 miliar.
Bayi kembar siam yang lahir 30 April 2012 di RS Siloam ini berasal dari keluarga yang tergolong tak mampu. Ayah bayi, M Ridwan, hanya bekerja di sebuah bengkel. Sedangkan sang ibu merupakan pekerja rumah tangga.
Dewi, ibu dari bayi kembar tersebut mengatakan, pada saat hamil, dia tidak punya firasat bahwa bayi tersebut kembar siam. “Saya tahunya pada saat umur kandungan saya lima bulan,” ujarnya.
Sementara Mahmuddin, kakak dari ibu bayi mengatakan, bayi yang lahir itu, Gaitsa seberat 2,4 Kg, sedangkan Kansa 2,6 Kg. Anak yang lahir kembar ini, menurut Mahmuddin, adalah kehendak Allah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin mengatakan, Pemprov Jambi akan membantu biaya pemisahan bayi kembar tersebut. Nota dinas untuk membantu operasi pemisahan Gaista dan Kansa itu telah dinaikkan ke Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA).RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar