DENGAN NIAT BAIK, ISI BLOG INI BUKAN UNTUK MELANGGAR UU RI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. APABILA ADA ORANG-LEMBAGA DLL YANG KEBERATAN DENGAN ISI DARI BLOG INI, BOLEH MELAYANGKAN SURAT ELEKTRONIK KE EMAIL : rosenmanmanihuruk@gmail.com atau SMS/WA ke NO 08127477587. FB Asenk Lee Saragih.UNTUK DICABUT ISI DARI BLOG YANG KEBERATAN BERSANGKUTAN.
▼
Halaman
▼
Senin, 28 November 2011
Wagub Jambi Minta Wartawan Media Nasional Berperan Publikasikan Potensi Provinsi Jambi
Jambi, Batak Pos
Wakil Gubernur Jambi Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum meminta wartawan media nasional berperan mempublikasikan potensi sumber daya alam (SDA) di Provinsi Jambi secara nasional. Wartawan media nasional juga diharapkan untuk memberikan kritik membangun kepeda pemerintah daerah terhadap pengelolaan SDA serta kinerja pejabat publiknya.
Hal itu terungkap saat H.Fachrori Umar menerima kunjungan 14 wartawan media nasional yakni kompas.com, Bisnis Indonesia, LKBN Antara, RRI, Okezone, Suara Pembaruan, Indo Pos, Majalah Sriwijaya, TV Muslim Inggris, SCTV. Kedatangan para jurnalis ini diprakasai oleh Kepala Bidang Media dan Hubungan Antar Lembaga Kementrian Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Burhanuddin, SH.MM serta didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi Didi Muryanto, Jumat (25/11) bertempat di ruang rapat Sekda provinsi Jambi.
Kunjungan para jurnalis ini sebagai langkah awal terhadap ekpose Gubernur Jambi tentang budaya dan pariwisata Provinsi Jambi yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Dalam pertemuan ini pemerintah Provinsi Jambi memaparkan potensi budaya dan pariwisata yang dimiliki oleh Provinsi Jambi dan mendapatkan masukan serta dorongan dari insan pers untuk lebih meningkatkan pengembangan pariwisata agar lebih dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Wagub Jambi, kunjungan jurnalis media nasional itu diharapkan dapat memberikan dampak positif dimana melalui tulisan dari para jurnalis dapat mengangkat Provinsi Jambi dengan segala potensinya.
“Kedatangan Insan pers ini mudah-mudahan membawa berkah sehingga apa yang kita inginkan hal positif dapat tercapai, selama ini baru kali pertama wartawan media nasional hadir ke Provinsi Jambi. Selama ini orang banyak tidak tahu tentang Jambi,”kata Wagub.
Wartawan Bisnis Indonesia Hilda menyatakan bahwa Jambi harus serius mengembangkan pariwisata Jambi. Menurutnya, potensi Jambi sangat bagus, maka harus segera dibuat city tour, karena sebagai orang awam datang ke Jambi tidak tahu harus kemana untuk bertanya mengenai perjalan wisata di Provinsi Jambi.
Menurut Hilda, Jambi akan berkembang apalagi ditambah akan dilaksanakan HPN pada 2012 mendatang. Banyak potensi yang bisa ditawarkan seperti taman anggrek yang dapat dijadikan oase di tengah kota.
“Kemudian pasar keramik, Christine Hakim juga dapat dijadikan ikon pariwisata Jambi, kuatkan dari segi cerita sehingga dapat membawa banyak investor ke Provinsi Jambi,”kata Hilda .
Wartawan RRI Dina mengatakan bahwa Jambi telah menjadi sorotan public sejak tahun 1990 dimana pada tahun tersebut Jambi menjadi provinsi pertama dimana Presiden tidur di rumah dinas Gubernur.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi Didi Muryanto menyatakan bahwa promosi budaya Jambi hanya dilakukan 40-60%. “Kita hanya dijatah Rp 6 milyar untuk promosi saja, untuk pengembangan kita minimal Rp 10 milyar dari APBD setiap tahunnya untuk menjalankan kegiatan wisata.
Sementara itu, Wagub Jambi, H. Fachrori Umar menghimbau masyarakat Provinsi Jambi untuk melestarikan budaya Jambi. Himbauan itu disampaikannya dalam Penutupan Pekan Pesona Budaya Jambi Tahun 2011, Jumat (25/11) malam di Taman Rimba, Kota Jambi. Even yang dibuka pada 19 November 2011 ini ditutup secara resmi oleh Wagub. RUK
800 Pelajar Tanam Seribu Pohon
Pembibitan Jelutung
Jambi, Batak Pos
Wakil Gubernur Jambi Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum bersama bersama 800 pelajar mulai dari TK sampai SMA di Kota Jambi melakukan tanam 1000 pohon di kebun binatang Taman Rimba, Paal Merah Jambi Selatan, Kota Jambi Sabtu (26/11). Penanaman pohon untuk memperingati hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional dan Hari Ulang Tahun Kebun Binatang se-Indonesia ke-42 tahun 2011.
Jenis bibit pohon yang ditanam diantaranya pohon mahoni, tembesu, matoa, meranti, dan gaharu. Acara ini dihadiri seluruh Kepala SKPD lingkup Provinsi Jambi.
Wagub mengatakan, sudah merupakan tugas manusia untuk melestarikan alam, dan karena sifat rakus manusia maka hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang merugikan manusia sendiri.
“Manusia diperintahkan Tuhan untuk menjaga dan melestarikan alam ini, namun disana-sini terjadi kerusakan alam akibat ulah manusia dan ketika terjadi hujan yang seharusnya memberikan kesuburan malah terjadi banjir, ini kan kesalahan manusia yang bertindak tidak bijaksana menebang hutan se enaknya sendiri,”kata Fachrori Umar.
Disebutkan, kebun binatang Taman Rimba ini merupakan salah satu asset wisata yang dimiliki oleh Provinsi Jambi dan telah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah senilai Rp 1 milyar melampau dari target yang diinginkan yaitu Rp 600 juta. RUK
Jambi, Batak Pos
Wakil Gubernur Jambi Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum bersama bersama 800 pelajar mulai dari TK sampai SMA di Kota Jambi melakukan tanam 1000 pohon di kebun binatang Taman Rimba, Paal Merah Jambi Selatan, Kota Jambi Sabtu (26/11). Penanaman pohon untuk memperingati hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional dan Hari Ulang Tahun Kebun Binatang se-Indonesia ke-42 tahun 2011.
Jenis bibit pohon yang ditanam diantaranya pohon mahoni, tembesu, matoa, meranti, dan gaharu. Acara ini dihadiri seluruh Kepala SKPD lingkup Provinsi Jambi.
Wagub mengatakan, sudah merupakan tugas manusia untuk melestarikan alam, dan karena sifat rakus manusia maka hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang merugikan manusia sendiri.
“Manusia diperintahkan Tuhan untuk menjaga dan melestarikan alam ini, namun disana-sini terjadi kerusakan alam akibat ulah manusia dan ketika terjadi hujan yang seharusnya memberikan kesuburan malah terjadi banjir, ini kan kesalahan manusia yang bertindak tidak bijaksana menebang hutan se enaknya sendiri,”kata Fachrori Umar.
Disebutkan, kebun binatang Taman Rimba ini merupakan salah satu asset wisata yang dimiliki oleh Provinsi Jambi dan telah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah senilai Rp 1 milyar melampau dari target yang diinginkan yaitu Rp 600 juta. RUK
Minggu, 27 November 2011
Bandara Sultan Thaha Menuju Bandara Internasional
Kadishub Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Jambi, Batak Pos
Keberadaan Bandar Udara (Bandara) suatu daerah sangat menentukan perkembangan suatu daerah terlebih dalam pendorong ekonomi masyarakat. Jalur transportasi udara merupakan sarana transportasi yang efisien dalam mendorong perekonomian daerah terlebih dalam menggaet para investor untuk berinvestasi di daerah. Hal itu juga yang akan diwujudkan Pemerintah Provinsi Jambi dalam pencapaian visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) 2015.
Seiring pertumbuhan ekonomi dan tingginya mobilisasi warga dari dan ke Provinsi Jambi, dengan menggunakan jalur arus transportasi udara, membuat Pemprov Jambi mengembangkan Bandara Sultan Thaha Jambi. Kini setiap harinya ada 26 aktivitas penerbangan dari dan ke Jakarta, Palembang, Kerinci, Pekanbaru dan Batam di Bandara Sultan Thaha Jambi.
Kedepan Bandara Jambi akan mewujudkan Bandara Bertaraf Internasional yang bisa didarati pesawat sekelas Boeing 737-900 ER yang memiliki badan dan kapasitas angkut lebih besar. Bandara Jambi kedepannya juga bisa menjadi Bandara embarkasi Haji dari Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi Drs H Hasan Basri Agus mengatakan, pembangunan Bandara Sultan Thaha Jambi sudah mendesak. Pasalnya saat ini proses pembebasan lahan dan pengalihan jalan yang terpakai untuk perluasan wilayah Bandara sudah berjalan hampir 80 persen.
Disebutkan, Gubernur Jambi telah menyampaikan permohonan bantuan kepada Menteri Negara BUMN, untuk melakukan pengembangan bandara tersebut. Hal tersebut mendapat respon positif dengan alokasi dana APBN serta dorongan dari Direski PT Angkasa Pura.
Kemudian Presiden SBY dan Menteri Negara BUMN sangat merespon dan telah menindaklanjutinya. Menteri Negara BUMN telah memanggil Direksi PT. Angkasa Pura II untuk mewujudkannya. Pengembangan bandara STS Jambi sudah mulai dilakukan Nopember 2011 dan dilanjutkan ke tahun berikutnya.
BANDARA JAMBI DILIHAT DARI UDARA.Landasan Pacu: Panjang landasan Bandara Sultan Taha Jambi akan diperpanjang dari 2.000 meter menjadi 2.600 dengan lebar dari 30 meter menjadi 45 meter. Bandara STS Jambi akan dijadikan sebagai Bandara Internasional. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Pemprov Jambi juga akan berupaya menjadikan Bandara Jambi sebagai bandara Embarkasih Jemaah Haji. Hingga kini Jemaah Haji Provinsi Jambi masih menggunakan Bandara Hang Nadim Batam dan Bandara Sumatera Barat sebagai Embarkasi Haji. Pemprov Jambi bersama pihak Angkasa Pura II Jambi sudah memulai pengembangan bandara Jambi.
Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs. H. Fachrori Umar mengatakan, Jemaah haji Provinsi Jambi
setiap tahunnya mencapai 2500 lebih. Tahun ini Haji melalui Embarkasih Batam mencapai 1.449 orang.
Menurut Fachrori Umar, jika Bandara Jambi berstatus bandara internasional bisa dijadikan sebagai embarkasi jemaah haji. Sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran para jemaah haji serta mengesiansi jarak keberangkatan jemaah haji. “Semoga Bandara Jambi segera diwujudkan sebagai bandara internasional, karena hal ini sudah didukung oleh Presiden SBY saat berkunjung ke Jambi September lalu,”kata Fachrori Umar.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin, M.Si menambahkan, pengembangan perluasan Bandara Jambi tersebut juga menunjang kunjungan wisata manca negera ke Provinsi Jambi, khususnya sejak Presiden SBY mencanangkan Komplek Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di Sumatera.
“Pemprov Jambi kini sudah mendapat peluang, apalagi selama ini memang ada keinginan Pemprov Jambi menjadikan Bandara STS Jambi bertaraf bandara internasional. Perluasan tersebut kini telah dibahas instansi terkait dan sudah final akan dikerjakan,”katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM mengatakan, Pembangunan Tiang Pancang Pembangunan Gedung Terminal Bandara Jambi akan dilakukan akhir Nopember 2011 oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Disebutkan, target pengembangan Bandara STS Jambi selesai pertengahan 2013 kedepan. Pendanaan pengembangan Bandara Jambi itu bersumber dari PT Angkasa Pura, APBN dan APBD Provinsi Jambi. Total anggaran diperkirakan mencapai Rp 430 miliar.
Dana dari Angkasa Pura II berkisar Rp 200 miliar dan dari APBD dan APBN berkisar Rp 230 miliar. Pengembangan berupa landasan pacu, efron, taxi way, ruang tunggu VIP, serta seluruh sarana pendukung bandara bertaraf internasional.
Menurut Bernhard Panjaitan, saat ini, Bandara STS Jambi memiliki luas 155 hektar, dan bakal diperluas menjadi 26.000 m2 (26 hektar) hektar. Pembagiannya, Angkasa Pura II akan mengerjakan perluasan terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang yang kini hanya seluas 2.370 m2 menjadi 16.400 m2.
“Sesuai dengan arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, maka Bandara Sultan Thaha Jambi akan ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional, sehingga harus memiliki desain yang baik. Terminalnya dibuat bagus dan juga agar bandaranya bisa digunakan sebagai embarkasi haji,”katanya.
Disebutkan, pengembangan terminal akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pembangunan tahap pertama akan fokus mengembangkan terminal menjadi seluas 6.900 meter persegi dan melengkapinya dengan dua garbarata. Setelah itu pengembangan memasuki tahap kedua. Pada tahap ini, terminal akan diperluas menjadi 9.000 m2.
Kemudian tahap ketiga, Angkasa Pura bakal memperluas terminal menjadi 16.400 M2. Selain terminal bandara, Angkasa Pura juga akan memperpanjang landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.600. meter.
Lebar landasan pun bakal ditambah dari 30 meter menjadi 45 meter. Sementara dana APBD akan diperuntukkan untuk membuat grand design runway atau landasan, ruang VIP, dan perluasan tempat parkir pesawat dari 20.638 m2 menjadi 43.089 m2. Untuk pemindahan tower dan fisik runway akan dikerjakan menggunakan dana APBN.
“Kini pemerintah telah melakukan sosialisasi perluasan bandara tersebut kepada warga sekitar wilayah bandara. Pengembangan bandara STS Jambi sudah sangat dibutuhkan segera dan dalam waktu dekat sudah dimulau pekerjaanya,”katanya.
General Manager PT Angkasa Pura II Jambi, Abiyoso ST (Kepala Bandara) Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Abiyoso, mengatakan, tahun ini sebanyak 1400 orang penumpang perhari menggunakan Bandara Jambi degan 29 penerbangan. Cargo meningkat 1000 persen. Artinya hal ini adalah suatu yang positif bagi peningkatan pembangunan ekonomi di Jambi. Artinya Jambi semakin dilihat oleh para investor.
Abiyoso mengatakan pihak Angkasa Pura tengah mempersiapkan pembangunan terminal baru. Alat-alat berat sudah datang, prinsipnya Angkasa Pura siap membangun terminal baru.
Menurutnya, Gubernur Jambi didampingi Kadis PU Provinsi Jambi, Ketua Bappeda Provinsi Jambi, Kadis Perhubungan Provinsi Jambi, Sekda Kota Jambi dan Kepala Bandara Sultan Taha Jambi telah melakukan peninjauan lahan warga dan sejumlah jalan yang bakal ditutup karena bakal digunakan untuk perluasan wilayah Bandara.
Pihak PT Angkasapura II Jambi dan Pemerintah Provinsi Jambi akan melakukan peletakan batu pertama akhir Nopember ini yang dihadiri Menteri Perhubungan RI AA Mangindaan. Pemda telah mensosialisasikan masalah penutupan jalan kepada masyarakat.
Menurut Abiyoso, dengan dana awal Rp 430 Miliar percepatan perluasan Bandara STS Jambi menjadi bandara berskala internasional, bakal memiliki luas 26 hektar lengkap dengan fasilitas terminal, ruang tunggu, landasan pacu dan fasilitas pendukung lainnya.
Walikota dan Sekda Kota Jambi tengah mengurus ganti rugi lahan warga yang terkena perluasan bandara tersebut. Masyarakat Kota Jambi juga diminta memahami pentingnya pengembangan Bandara Sultan Thaha ini, sebab bandara kini sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perekonomian masyarakat Provinsi Jambi.
Ketua DPRD Provinsi Jambi Efendi Hatta menambahkan, Presiden SBY telah memberikan sinyal perluasan bandara beserta fasilitas pendukung lainnya. Perluasan tersebut juga menunjang kunjungan wisata manca negera ke Provinsi Jambi, khususnya sejak Presiden SBY mencanangkan Komplek Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di Sumatera.
Anggota DPRD Provinsi Jambi, Henri Mansur (PKS) mengatakan, kalau pariwisata sangat mendukung pemasukan bagi daerah. Terlebih potensi pariwisata di Jambi sangat banyak, baik itu wisata air seperti arung jeram ataupun wisata laut serta daratan. Pariwisata juga ikut dikembangkan sejalan dengan perluasan Bandara STS Jambi. (Rosenman Manihuruk) (BERITA INI SUDAH DIMUAT DI HU BATAKPOS EDISI CETAK JUMAT 25 NOPEMBER 2011 DI HALAMAN BELAKANG SATU HALAMAN WARNA)
Jambi, Batak Pos
Keberadaan Bandar Udara (Bandara) suatu daerah sangat menentukan perkembangan suatu daerah terlebih dalam pendorong ekonomi masyarakat. Jalur transportasi udara merupakan sarana transportasi yang efisien dalam mendorong perekonomian daerah terlebih dalam menggaet para investor untuk berinvestasi di daerah. Hal itu juga yang akan diwujudkan Pemerintah Provinsi Jambi dalam pencapaian visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) 2015.
Seiring pertumbuhan ekonomi dan tingginya mobilisasi warga dari dan ke Provinsi Jambi, dengan menggunakan jalur arus transportasi udara, membuat Pemprov Jambi mengembangkan Bandara Sultan Thaha Jambi. Kini setiap harinya ada 26 aktivitas penerbangan dari dan ke Jakarta, Palembang, Kerinci, Pekanbaru dan Batam di Bandara Sultan Thaha Jambi.
Kedepan Bandara Jambi akan mewujudkan Bandara Bertaraf Internasional yang bisa didarati pesawat sekelas Boeing 737-900 ER yang memiliki badan dan kapasitas angkut lebih besar. Bandara Jambi kedepannya juga bisa menjadi Bandara embarkasi Haji dari Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi Drs H Hasan Basri Agus mengatakan, pembangunan Bandara Sultan Thaha Jambi sudah mendesak. Pasalnya saat ini proses pembebasan lahan dan pengalihan jalan yang terpakai untuk perluasan wilayah Bandara sudah berjalan hampir 80 persen.
Disebutkan, Gubernur Jambi telah menyampaikan permohonan bantuan kepada Menteri Negara BUMN, untuk melakukan pengembangan bandara tersebut. Hal tersebut mendapat respon positif dengan alokasi dana APBN serta dorongan dari Direski PT Angkasa Pura.
Kemudian Presiden SBY dan Menteri Negara BUMN sangat merespon dan telah menindaklanjutinya. Menteri Negara BUMN telah memanggil Direksi PT. Angkasa Pura II untuk mewujudkannya. Pengembangan bandara STS Jambi sudah mulai dilakukan Nopember 2011 dan dilanjutkan ke tahun berikutnya.
BANDARA JAMBI DILIHAT DARI UDARA.Landasan Pacu: Panjang landasan Bandara Sultan Taha Jambi akan diperpanjang dari 2.000 meter menjadi 2.600 dengan lebar dari 30 meter menjadi 45 meter. Bandara STS Jambi akan dijadikan sebagai Bandara Internasional. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Pemprov Jambi juga akan berupaya menjadikan Bandara Jambi sebagai bandara Embarkasih Jemaah Haji. Hingga kini Jemaah Haji Provinsi Jambi masih menggunakan Bandara Hang Nadim Batam dan Bandara Sumatera Barat sebagai Embarkasi Haji. Pemprov Jambi bersama pihak Angkasa Pura II Jambi sudah memulai pengembangan bandara Jambi.
Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs. H. Fachrori Umar mengatakan, Jemaah haji Provinsi Jambi
setiap tahunnya mencapai 2500 lebih. Tahun ini Haji melalui Embarkasih Batam mencapai 1.449 orang.
Menurut Fachrori Umar, jika Bandara Jambi berstatus bandara internasional bisa dijadikan sebagai embarkasi jemaah haji. Sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran para jemaah haji serta mengesiansi jarak keberangkatan jemaah haji. “Semoga Bandara Jambi segera diwujudkan sebagai bandara internasional, karena hal ini sudah didukung oleh Presiden SBY saat berkunjung ke Jambi September lalu,”kata Fachrori Umar.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin, M.Si menambahkan, pengembangan perluasan Bandara Jambi tersebut juga menunjang kunjungan wisata manca negera ke Provinsi Jambi, khususnya sejak Presiden SBY mencanangkan Komplek Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di Sumatera.
“Pemprov Jambi kini sudah mendapat peluang, apalagi selama ini memang ada keinginan Pemprov Jambi menjadikan Bandara STS Jambi bertaraf bandara internasional. Perluasan tersebut kini telah dibahas instansi terkait dan sudah final akan dikerjakan,”katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM mengatakan, Pembangunan Tiang Pancang Pembangunan Gedung Terminal Bandara Jambi akan dilakukan akhir Nopember 2011 oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Disebutkan, target pengembangan Bandara STS Jambi selesai pertengahan 2013 kedepan. Pendanaan pengembangan Bandara Jambi itu bersumber dari PT Angkasa Pura, APBN dan APBD Provinsi Jambi. Total anggaran diperkirakan mencapai Rp 430 miliar.
Dana dari Angkasa Pura II berkisar Rp 200 miliar dan dari APBD dan APBN berkisar Rp 230 miliar. Pengembangan berupa landasan pacu, efron, taxi way, ruang tunggu VIP, serta seluruh sarana pendukung bandara bertaraf internasional.
Menurut Bernhard Panjaitan, saat ini, Bandara STS Jambi memiliki luas 155 hektar, dan bakal diperluas menjadi 26.000 m2 (26 hektar) hektar. Pembagiannya, Angkasa Pura II akan mengerjakan perluasan terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang yang kini hanya seluas 2.370 m2 menjadi 16.400 m2.
“Sesuai dengan arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, maka Bandara Sultan Thaha Jambi akan ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional, sehingga harus memiliki desain yang baik. Terminalnya dibuat bagus dan juga agar bandaranya bisa digunakan sebagai embarkasi haji,”katanya.
Disebutkan, pengembangan terminal akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pembangunan tahap pertama akan fokus mengembangkan terminal menjadi seluas 6.900 meter persegi dan melengkapinya dengan dua garbarata. Setelah itu pengembangan memasuki tahap kedua. Pada tahap ini, terminal akan diperluas menjadi 9.000 m2.
Kemudian tahap ketiga, Angkasa Pura bakal memperluas terminal menjadi 16.400 M2. Selain terminal bandara, Angkasa Pura juga akan memperpanjang landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.600. meter.
Lebar landasan pun bakal ditambah dari 30 meter menjadi 45 meter. Sementara dana APBD akan diperuntukkan untuk membuat grand design runway atau landasan, ruang VIP, dan perluasan tempat parkir pesawat dari 20.638 m2 menjadi 43.089 m2. Untuk pemindahan tower dan fisik runway akan dikerjakan menggunakan dana APBN.
“Kini pemerintah telah melakukan sosialisasi perluasan bandara tersebut kepada warga sekitar wilayah bandara. Pengembangan bandara STS Jambi sudah sangat dibutuhkan segera dan dalam waktu dekat sudah dimulau pekerjaanya,”katanya.
General Manager PT Angkasa Pura II Jambi, Abiyoso ST (Kepala Bandara) Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Abiyoso, mengatakan, tahun ini sebanyak 1400 orang penumpang perhari menggunakan Bandara Jambi degan 29 penerbangan. Cargo meningkat 1000 persen. Artinya hal ini adalah suatu yang positif bagi peningkatan pembangunan ekonomi di Jambi. Artinya Jambi semakin dilihat oleh para investor.
Abiyoso mengatakan pihak Angkasa Pura tengah mempersiapkan pembangunan terminal baru. Alat-alat berat sudah datang, prinsipnya Angkasa Pura siap membangun terminal baru.
Menurutnya, Gubernur Jambi didampingi Kadis PU Provinsi Jambi, Ketua Bappeda Provinsi Jambi, Kadis Perhubungan Provinsi Jambi, Sekda Kota Jambi dan Kepala Bandara Sultan Taha Jambi telah melakukan peninjauan lahan warga dan sejumlah jalan yang bakal ditutup karena bakal digunakan untuk perluasan wilayah Bandara.
Pihak PT Angkasapura II Jambi dan Pemerintah Provinsi Jambi akan melakukan peletakan batu pertama akhir Nopember ini yang dihadiri Menteri Perhubungan RI AA Mangindaan. Pemda telah mensosialisasikan masalah penutupan jalan kepada masyarakat.
Menurut Abiyoso, dengan dana awal Rp 430 Miliar percepatan perluasan Bandara STS Jambi menjadi bandara berskala internasional, bakal memiliki luas 26 hektar lengkap dengan fasilitas terminal, ruang tunggu, landasan pacu dan fasilitas pendukung lainnya.
Walikota dan Sekda Kota Jambi tengah mengurus ganti rugi lahan warga yang terkena perluasan bandara tersebut. Masyarakat Kota Jambi juga diminta memahami pentingnya pengembangan Bandara Sultan Thaha ini, sebab bandara kini sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perekonomian masyarakat Provinsi Jambi.
Ketua DPRD Provinsi Jambi Efendi Hatta menambahkan, Presiden SBY telah memberikan sinyal perluasan bandara beserta fasilitas pendukung lainnya. Perluasan tersebut juga menunjang kunjungan wisata manca negera ke Provinsi Jambi, khususnya sejak Presiden SBY mencanangkan Komplek Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di Sumatera.
Anggota DPRD Provinsi Jambi, Henri Mansur (PKS) mengatakan, kalau pariwisata sangat mendukung pemasukan bagi daerah. Terlebih potensi pariwisata di Jambi sangat banyak, baik itu wisata air seperti arung jeram ataupun wisata laut serta daratan. Pariwisata juga ikut dikembangkan sejalan dengan perluasan Bandara STS Jambi. (Rosenman Manihuruk) (BERITA INI SUDAH DIMUAT DI HU BATAKPOS EDISI CETAK JUMAT 25 NOPEMBER 2011 DI HALAMAN BELAKANG SATU HALAMAN WARNA)
Guru Diminta Tidak Materialis
Foto Ilustrasi
Jambi, Batak Pos
Kecenderungan mencari untung atau materi kerap dilakukan oknum guru di sejumlah sekolah. Guru-guru kerap memanfaatkan segala sesuatunya hanya untuk mencari uang. Bahkan tidak jarang guru-guru terjerumus dalam persoalan yang tersangkut keuangan dengan berbagai modus. Seperti pungutan liar, jual buku serta membuka jadwal les tambahan di rumah terhadap siswanya.
Sementara itu banyak juga oknum guru-guru menghalalkan segala cara dalam mengurus sertifikasi, mulai dari pembuatan data palsu serta cara-cara tidak jujur lainnya hanya demi mengejar sertivikasi. Guru-guru sekarang sudah sering terjerumus kepada materialis dan bukan lagi abdi tanda jasa.
Hal itu terungkap dalam Seminar Peringatan Hari Guru Nasional tingkat Provinsi Jambi, bertempat di lantai tiga Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, dibuka langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Drs. H. Fachrori Umar, M. Hum, Kamis (24/11).
“Saya menghimbau agar bapak dan ibu guru, agar terus berupaya untuk meningkatkan kopetensi diri, temu kembangkan gagasan-gagasan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena pendidikan bukanlah segala-galanya, tetapi segala-galanya ditentukan oleh pendidikan. Gugu-guru diminta untuk tidak materialis,”katanya.
Guna mewujudkan visi Jambi EMAS, (Ekonomi, Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) tahun 2015, Pemerintah Provinsi Jambi telah dan akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Jambi, melalui berbagai kebijakan dan program, sesuai dengan kewenangan yang ada, seperti pembangunan USB, rehabilitasi gedung sekolah, pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran, bantuan biaya pendidikan melalui program Satu Miliar Satu Kecamatan (SAMISAKE).
Wagub menegaskan, mengacu pada tema seminar hari ini, yakni “Peran serta guru dalam menanamkan nilai-nilai adat budaya Jambi, membangun karakter bangsa,” yang sejalan dengan kebijakan pemerintah, tentang pentingnya integritas pendidikan, “karakter” dalam proses pendidikan di sekolah.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Provinsi Jambi Drs. H. Idham Kholid, ME menyampaikan, seminar sehari ini diikuti oleh unsur pengawas, Kepala Sekolah dari semua tingkatan se- Kota Jambi, yang mencapai 200 orang lebih.
Seminar sehari ini digelar dalam rangka memberikan pengetahuan kepada para peserta dalam menanamkan nilai-nilai adat dan budaya Jambi dalam membangun karakter bangsa.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai karakter bangsa, yaitu adanya karakter religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreaktif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semanagat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggungjawab,”katanya.
Sedangkan pemateri dari seminar ini berasal dari Lembaga Adat Melayu (LAM), antara lain ; H.M. Saman Chatib dengang materi tentang “Eksistensi Pendidikan Budaya Terhadap Pembangunan Karakter,” Drs. H. Hasip Kalimuddin Syam, tentang “Pendidikan Karakter Dalam Prespektif Budaya dan Adat Jambi.
Kemudian Drs. H. Djunaidi T Noor mengenai “Pengaruh Perkembangan IT, dan Globalisasi Terhadap Kelestarian Adat dan Budaya,” Drs. H. A. Somad selaku Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jambi, member materi “Eksistensi Dewan Pendidikan Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan di Provinsi Jambi,” Azwar Azhari, S.Pd, menyampaikan materi tentang “Pendidikan Karakter Prespektif Seni dan Budaya Jambi”. RUK
Jambi, Batak Pos
Kecenderungan mencari untung atau materi kerap dilakukan oknum guru di sejumlah sekolah. Guru-guru kerap memanfaatkan segala sesuatunya hanya untuk mencari uang. Bahkan tidak jarang guru-guru terjerumus dalam persoalan yang tersangkut keuangan dengan berbagai modus. Seperti pungutan liar, jual buku serta membuka jadwal les tambahan di rumah terhadap siswanya.
Sementara itu banyak juga oknum guru-guru menghalalkan segala cara dalam mengurus sertifikasi, mulai dari pembuatan data palsu serta cara-cara tidak jujur lainnya hanya demi mengejar sertivikasi. Guru-guru sekarang sudah sering terjerumus kepada materialis dan bukan lagi abdi tanda jasa.
Hal itu terungkap dalam Seminar Peringatan Hari Guru Nasional tingkat Provinsi Jambi, bertempat di lantai tiga Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, dibuka langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Drs. H. Fachrori Umar, M. Hum, Kamis (24/11).
“Saya menghimbau agar bapak dan ibu guru, agar terus berupaya untuk meningkatkan kopetensi diri, temu kembangkan gagasan-gagasan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena pendidikan bukanlah segala-galanya, tetapi segala-galanya ditentukan oleh pendidikan. Gugu-guru diminta untuk tidak materialis,”katanya.
Guna mewujudkan visi Jambi EMAS, (Ekonomi, Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) tahun 2015, Pemerintah Provinsi Jambi telah dan akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Jambi, melalui berbagai kebijakan dan program, sesuai dengan kewenangan yang ada, seperti pembangunan USB, rehabilitasi gedung sekolah, pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran, bantuan biaya pendidikan melalui program Satu Miliar Satu Kecamatan (SAMISAKE).
Wagub menegaskan, mengacu pada tema seminar hari ini, yakni “Peran serta guru dalam menanamkan nilai-nilai adat budaya Jambi, membangun karakter bangsa,” yang sejalan dengan kebijakan pemerintah, tentang pentingnya integritas pendidikan, “karakter” dalam proses pendidikan di sekolah.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Provinsi Jambi Drs. H. Idham Kholid, ME menyampaikan, seminar sehari ini diikuti oleh unsur pengawas, Kepala Sekolah dari semua tingkatan se- Kota Jambi, yang mencapai 200 orang lebih.
Seminar sehari ini digelar dalam rangka memberikan pengetahuan kepada para peserta dalam menanamkan nilai-nilai adat dan budaya Jambi dalam membangun karakter bangsa.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai karakter bangsa, yaitu adanya karakter religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreaktif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semanagat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggungjawab,”katanya.
Sedangkan pemateri dari seminar ini berasal dari Lembaga Adat Melayu (LAM), antara lain ; H.M. Saman Chatib dengang materi tentang “Eksistensi Pendidikan Budaya Terhadap Pembangunan Karakter,” Drs. H. Hasip Kalimuddin Syam, tentang “Pendidikan Karakter Dalam Prespektif Budaya dan Adat Jambi.
Kemudian Drs. H. Djunaidi T Noor mengenai “Pengaruh Perkembangan IT, dan Globalisasi Terhadap Kelestarian Adat dan Budaya,” Drs. H. A. Somad selaku Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jambi, member materi “Eksistensi Dewan Pendidikan Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan di Provinsi Jambi,” Azwar Azhari, S.Pd, menyampaikan materi tentang “Pendidikan Karakter Prespektif Seni dan Budaya Jambi”. RUK
Kamis, 24 November 2011
Gubernur Jambi Galakkan Cadangan Pangan Non Beras
Menu Non Beras : Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus saat mencicipi menu utama sarapan pagi dengan menu pangan lokal non beras dan non terigu, di rumah dinas Gubernur Jambi, Rabu (22/11) pagi. Gubernur meminta para pejabat hingga masyaraakat Jambi untuk membiasakan mengkonsumsi makanan non beras non terigu. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Jambi, Batak Pos
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, mengharapkan masyarakat Provinsi Jambi menggalakkan cadangan pangan non beras dengan beralih mengkonsumsi makanan non beras. Hal tersebut guna menggalakkan cadangan pangan non beras di Provinsi Jambi.
Guna menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pangan (beras) di Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya melakukan ekstensifikasi lahan, dan terus berusaha meningkatkan masa tanam hingga dua hingga tiga kali masa tanam dalam setahun.
Demikian dikatakan Hasan Basri Agus usai sarapan pagi dengan menu pangan lokal non beras dan non terigu, bertempat di rumah dinas Gubernur Jambi, Rabu (22/11) pagi. “Saya harapkan saat ini mulai dari para pejabat hingga masyaraakat Jambi untuk membiasakan pada saat sarapan pagi, dengan makan makanan pengganti, makanan selain beras dan terigu, yang banyak tersedia di Jambi,”katanya.
Disebutkan, saat siang hari bisa saja makan nasi, kemudian pada sore dan malam hari kembali makan makanan dari bahan non beras, hal ini dalam rangka penghematan beras yang makin hari semakin menyulitkan pemerintah pusat untuk mendapatkan, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Menurut Gubernur Jambi, guna menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pangan (beras) di Provinsi Jambi, Pemprov Jambi kini memperbaiki dan membuat irigasi baru di Batang
Asai, Kabupaten Sarolangun, Kerinci dan beberapa daerah lainnya yang memungkinkan untuk di kembangkan, dan ini bukan hanya untuk bisa swasembada pangan tetapi dalam upaya bisa surplus beras, sehingga bisa di eksport ke daerah lain.
Petani di Provinsi Jambi juga bisa memproduksi lebih banyak pangan non beras. Gubernur mengagas agar setiap rumah bisa menanam sukun minimal dua pohon. Sukun berbuah setiap saat, tidak mengenal musim, dan ini juga baik dijadikan makanan pengganti bagi anak-anak di rumah, atau sebagai makanan selingan.
“Pada dasarnya masyarak Jambi mempunyai keragaman konsumsi pangan. Namun disisi lain, pola pangan harapan bangsa Indonesia sampai saat ini masih dikategorikan rendah, karena kurangnya perhatian akan pangan yang beragam, bergizi dan aman. Pemprov Jambi sangat konsen dalam gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Kita meminta Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi untuk mencari solusi terbaik dalam percepatannya,”katanya.
Dikatakan, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi telah berhasil menggandeng Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi dalam gerakan percepatan penganekaragaman pangan di Provinsi Jambi.
Menurut Hasan basri Agus, percepatan penganekaragaman konsumsi pangan ini sangat penting untuk menjadi perhatian semua pihak, dan perlu dilaksanakan secara massal. Hal itu penting mengingat tingginya permintaan akan beras yang seiring dengan laju pertumbuhan penduduk.
Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj. Yusniana Hasan Basri, mengatakan, bahwa pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk hidup berkualitas. Karenanya, kecukupan pangan ini menjadi bagian dari hak azazi manusia, yang telah diakui banyak Negara, termasuk Indonesia.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Ir. Hanif Lubis dalam laporannya menyampaikan, bahwa acara “Sarapan pagi bersama Bapak Gubernur dengan pangan lokal non beras,” ini merupakan kampanye dan sosialisasi penganekaragaman pangan untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan aman, sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat mengurangi konsumsi beras.
Disebutkan, adapun menu yang disajikan pada sarapan pagi makanan non beras dan non terigu terdiri dari, menu utama dan makanan ringan dengan minumannya.
Menu utama terdiri dari, mie celor ubi jalar, bihun jagung, sawut singkong, nasi goreng jagung, dan sawut pisang kapok. Sedangkan makanan ringannya terdiri dari; onde-onde ubi jalar, lumpia kentang, pisrol ubi ungu, pai ubi jalar, wingko ubi jalar, dan minumannya ada minuman terbuat dari daun kopi kering yang dikenal dengan daun kawo dan sirup onak-onak yang terbuat dari sari kulit kayu.
Hadir pada kesempatan ini Kepala Bidang Konsumsi Pusat Keanekaragaman pangan Ir. Irianti, MF, Ketua DPRD Provinsi Jambi beserta istri, para Kepala SKPD lingkup Provinsi Jambi, Ketua dan pengurus TP PKK Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, dan undangan lainnya. RUK
Jambi, Batak Pos
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, mengharapkan masyarakat Provinsi Jambi menggalakkan cadangan pangan non beras dengan beralih mengkonsumsi makanan non beras. Hal tersebut guna menggalakkan cadangan pangan non beras di Provinsi Jambi.
Guna menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pangan (beras) di Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya melakukan ekstensifikasi lahan, dan terus berusaha meningkatkan masa tanam hingga dua hingga tiga kali masa tanam dalam setahun.
Demikian dikatakan Hasan Basri Agus usai sarapan pagi dengan menu pangan lokal non beras dan non terigu, bertempat di rumah dinas Gubernur Jambi, Rabu (22/11) pagi. “Saya harapkan saat ini mulai dari para pejabat hingga masyaraakat Jambi untuk membiasakan pada saat sarapan pagi, dengan makan makanan pengganti, makanan selain beras dan terigu, yang banyak tersedia di Jambi,”katanya.
Disebutkan, saat siang hari bisa saja makan nasi, kemudian pada sore dan malam hari kembali makan makanan dari bahan non beras, hal ini dalam rangka penghematan beras yang makin hari semakin menyulitkan pemerintah pusat untuk mendapatkan, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Menurut Gubernur Jambi, guna menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pangan (beras) di Provinsi Jambi, Pemprov Jambi kini memperbaiki dan membuat irigasi baru di Batang
Asai, Kabupaten Sarolangun, Kerinci dan beberapa daerah lainnya yang memungkinkan untuk di kembangkan, dan ini bukan hanya untuk bisa swasembada pangan tetapi dalam upaya bisa surplus beras, sehingga bisa di eksport ke daerah lain.
Petani di Provinsi Jambi juga bisa memproduksi lebih banyak pangan non beras. Gubernur mengagas agar setiap rumah bisa menanam sukun minimal dua pohon. Sukun berbuah setiap saat, tidak mengenal musim, dan ini juga baik dijadikan makanan pengganti bagi anak-anak di rumah, atau sebagai makanan selingan.
“Pada dasarnya masyarak Jambi mempunyai keragaman konsumsi pangan. Namun disisi lain, pola pangan harapan bangsa Indonesia sampai saat ini masih dikategorikan rendah, karena kurangnya perhatian akan pangan yang beragam, bergizi dan aman. Pemprov Jambi sangat konsen dalam gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Kita meminta Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi untuk mencari solusi terbaik dalam percepatannya,”katanya.
Dikatakan, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi telah berhasil menggandeng Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi dalam gerakan percepatan penganekaragaman pangan di Provinsi Jambi.
Menurut Hasan basri Agus, percepatan penganekaragaman konsumsi pangan ini sangat penting untuk menjadi perhatian semua pihak, dan perlu dilaksanakan secara massal. Hal itu penting mengingat tingginya permintaan akan beras yang seiring dengan laju pertumbuhan penduduk.
Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj. Yusniana Hasan Basri, mengatakan, bahwa pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk hidup berkualitas. Karenanya, kecukupan pangan ini menjadi bagian dari hak azazi manusia, yang telah diakui banyak Negara, termasuk Indonesia.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Ir. Hanif Lubis dalam laporannya menyampaikan, bahwa acara “Sarapan pagi bersama Bapak Gubernur dengan pangan lokal non beras,” ini merupakan kampanye dan sosialisasi penganekaragaman pangan untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan aman, sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat mengurangi konsumsi beras.
Disebutkan, adapun menu yang disajikan pada sarapan pagi makanan non beras dan non terigu terdiri dari, menu utama dan makanan ringan dengan minumannya.
Menu utama terdiri dari, mie celor ubi jalar, bihun jagung, sawut singkong, nasi goreng jagung, dan sawut pisang kapok. Sedangkan makanan ringannya terdiri dari; onde-onde ubi jalar, lumpia kentang, pisrol ubi ungu, pai ubi jalar, wingko ubi jalar, dan minumannya ada minuman terbuat dari daun kopi kering yang dikenal dengan daun kawo dan sirup onak-onak yang terbuat dari sari kulit kayu.
Hadir pada kesempatan ini Kepala Bidang Konsumsi Pusat Keanekaragaman pangan Ir. Irianti, MF, Ketua DPRD Provinsi Jambi beserta istri, para Kepala SKPD lingkup Provinsi Jambi, Ketua dan pengurus TP PKK Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, dan undangan lainnya. RUK
Jambi Mewujudkan Lumbung Pangan Serba Ada
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, memberikan dukungan tentang rencana lumbung kampong pangan tersebut. Menurutnya rencana itu cukup bagus dan diminta agar dikelola denganbaik dengan melibatkan petani setempat. RUK
Jambi, Batak Pos
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi kini berupaya mewujudkan kawasan lumbung pangan serba ada di Provinsi Jambi. Pemprov Jambi kini menjawab tantangan akan kebutuhan pangan di Provinsi Jambi dimasa mendatang dan mewujudkan program Jambi EMAS, (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) serta meningkatkan produksi pangan (beras) di Jambi.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Ir. Hanif Lubis, Senin (22/11) di Rumah Dinas Gubernur Jambi mengatakan, Pemprov Jambi akan membangun kawasan kampung lumbung pangan.
Kawasan Kampung Lumbung pangan yang direncanakan akan dibangun seluas 1000 hekter ini, semua sumber pangan ada, baik karbo hidrat, seperti beras, jagung, singkong, ubi jalar, pisang dan sebagainya, ada sayur-sayuran, ada ikan, ada hewan ternak untuk dipotong.
Disebutkan, kawasan 1000 hektar yang terdapat di Desa Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, ini nantinya akan diolah secara bertahap, dan saat Presiden RI DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaksanakan kunjungan kerjanya ke Jambi pada acara Hari Pers Nasional tahun 20112, Februari mendatang.
Lokasi sudah dapat dilihat dan diperkirakan sudah dapat diselesaikan seluas 150 hektar, yang akhirnya akan menjadi suatu Kawasan Kampung Lumbung Pangan di Jambi, dan diharapkan ini akan menjadi contoh bagi Kabupaten/Kota yang lain di Provinsi Jambi.
Disebutkan, lahan seluas 1000 hektar ini milik masyarakat, dan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pertanin, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan bersama Badan Katahanan Pangan Provinsi Jambi akan membina masyarakat setempat dengan sistim pertanian modern yang terpadu untuk sumber pangan.
Sedangkan sasaran yang diharapkan, untuk mencukupi produksi pangan untuk daerah Jambi, sehingga Jambi tidak tergantung daerah lain dalam memenuhi kebutuhan pangannya, dan bahkan diupayakan bisa dikirim ke daerah-daerah lain di luar Provinsi Jambi yang membutuhkan.
Menurut Hanif Lubis, untuk merubah kebiasaan pola makan masyarakat, luar biasa sulitnya. Penganekaragaman pangan ini sesungguhnya telah dicananagkan sejak 30 tahun yang lalu, namun hasilnya masih seperti ini, belum sebagaimana yang diharapkan.
Jambi, Batak Pos
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi kini berupaya mewujudkan kawasan lumbung pangan serba ada di Provinsi Jambi. Pemprov Jambi kini menjawab tantangan akan kebutuhan pangan di Provinsi Jambi dimasa mendatang dan mewujudkan program Jambi EMAS, (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) serta meningkatkan produksi pangan (beras) di Jambi.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Ir. Hanif Lubis, Senin (22/11) di Rumah Dinas Gubernur Jambi mengatakan, Pemprov Jambi akan membangun kawasan kampung lumbung pangan.
Kawasan Kampung Lumbung pangan yang direncanakan akan dibangun seluas 1000 hekter ini, semua sumber pangan ada, baik karbo hidrat, seperti beras, jagung, singkong, ubi jalar, pisang dan sebagainya, ada sayur-sayuran, ada ikan, ada hewan ternak untuk dipotong.
Disebutkan, kawasan 1000 hektar yang terdapat di Desa Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, ini nantinya akan diolah secara bertahap, dan saat Presiden RI DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaksanakan kunjungan kerjanya ke Jambi pada acara Hari Pers Nasional tahun 20112, Februari mendatang.
Lokasi sudah dapat dilihat dan diperkirakan sudah dapat diselesaikan seluas 150 hektar, yang akhirnya akan menjadi suatu Kawasan Kampung Lumbung Pangan di Jambi, dan diharapkan ini akan menjadi contoh bagi Kabupaten/Kota yang lain di Provinsi Jambi.
Disebutkan, lahan seluas 1000 hektar ini milik masyarakat, dan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pertanin, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan bersama Badan Katahanan Pangan Provinsi Jambi akan membina masyarakat setempat dengan sistim pertanian modern yang terpadu untuk sumber pangan.
Sedangkan sasaran yang diharapkan, untuk mencukupi produksi pangan untuk daerah Jambi, sehingga Jambi tidak tergantung daerah lain dalam memenuhi kebutuhan pangannya, dan bahkan diupayakan bisa dikirim ke daerah-daerah lain di luar Provinsi Jambi yang membutuhkan.
Menurut Hanif Lubis, untuk merubah kebiasaan pola makan masyarakat, luar biasa sulitnya. Penganekaragaman pangan ini sesungguhnya telah dicananagkan sejak 30 tahun yang lalu, namun hasilnya masih seperti ini, belum sebagaimana yang diharapkan.
Kejati Intensifkan Pemeriksaan Korupsi Dermaga Kualatungkal
Nelson Sitanggang SH. Foto metrojambi.com
Jambi, Batak Pos
Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi kini mengintensifkan pemeriksaan saksi kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga penyeberangan Kualatungkal, Kabupaten Tanjab Timur, Provinsi Jambi. Seorang saksi yang diperiksa adalah bernama Nelvia.
Kasi Penerangan Hukum Kejati Jambi, Andi Ashari, Selasa (22/11) mengatakan, Nelvia diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini, karena dia selaku pejabat penguji Surat Perintah Membayar (SPM). Nelvia diperiksa sebagai saksi untuk proyek tahun 2010.
Menurut Andi, dirinya mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan. Sebelumnya, dalam proyek pembangunan dermaga penyeberangan Kualatungkal tahun anggaran 2010 ini pihak Kejati telah menetapkan dua orang tersangka, yakni AH dari Dishub Provinsi Jambi serta S selaku pihak rekanan.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Jumisar juga menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jambi. Ia dimintai keterangan terkait proyek pengadaan mobil pemadam kebakaran Pemkot Jambi di masa Walikota Jambi dijabat H Arifien Manap.
Jumisar saat itu menjabat sebagai Sekretaris Dewan (sekwan) DPRD Kota Jambi. Saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (22/11) Jumisar enggan berkomentar banyak. Dirinya mempersilahkan wartawan menayakan langsung ke Kejaksaan.
Pengadilan Tipikor
Sementara seluruh perkara korupsi di daerah/kabupaten Provinsi Jambi akan disidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Kota Jambi. Pengadilan Negeri (PN) tidak lagi berweneng menyidangkan perkara korupsi yang ada di daerah.
Hakim Tipikor Jambi, Nelson Sitanggang SH mengatakan, sejak 10 November 2011 lalu PN Jambi ditunjuk sebagai Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) yang akan menyidang seluruh perkara korupsi di Provinsi Jambi.
Menurut Nelson, peran pengadilan Tipikor ini yakni akibat banyak sekali kasus korupsi di daerah. Sementara, yang dibawa ke Jakarta hanya kasus-kasus besar saja. Selain itu, seringkali penanganan perkara korupsi oleh pengadilan umum di daerah kurang maksimal. Untuk itu dibentuklah Pengadilan Tipikor Daerah. Harapannya kasus-kasus korupsi di daerah lebih cepat ditangani hingga tuntas.
“Semua kasus korupsi, yang kecil maupun besar, nantinya akan ditangani Pengadilan Tipikor Daerah. Kasus korupsi di Provinsi Jambi cukup banyak. Undang undang telah memutuskan untuk memberikan perhatian yang khusus terhadap perkara-perkara yang berkaitan dengan korupsi,”katanya.
Disebutkan, sehingga di undang undang tersebut dibunyikan bahwa perkara korupsi harus didahulukan penanganannya. Oleh karena itu, seberapa pun jumlah perkara yang ada, kita upayakan untuk ditangani sebaik dan secepat mungkin. Nanti kita akan mengupayakan mengefektifkan
Jumlah hakim Tipikor di Jambi ada tujuh hakim, terdiri dari tiga hakim karir dan empat hakim ad hoc. Hakim karir satu satunya Nelson Sitanggang dan kedua adalah wakil ketua Pengadilan Negeri Sengeti, Ketua Pengadilan Negeri Jambi karena jabatannya otomatis menjadi hakim Tipikor juga. RUK
Jambi, Batak Pos
Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi kini mengintensifkan pemeriksaan saksi kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga penyeberangan Kualatungkal, Kabupaten Tanjab Timur, Provinsi Jambi. Seorang saksi yang diperiksa adalah bernama Nelvia.
Kasi Penerangan Hukum Kejati Jambi, Andi Ashari, Selasa (22/11) mengatakan, Nelvia diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini, karena dia selaku pejabat penguji Surat Perintah Membayar (SPM). Nelvia diperiksa sebagai saksi untuk proyek tahun 2010.
Menurut Andi, dirinya mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan. Sebelumnya, dalam proyek pembangunan dermaga penyeberangan Kualatungkal tahun anggaran 2010 ini pihak Kejati telah menetapkan dua orang tersangka, yakni AH dari Dishub Provinsi Jambi serta S selaku pihak rekanan.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Jumisar juga menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jambi. Ia dimintai keterangan terkait proyek pengadaan mobil pemadam kebakaran Pemkot Jambi di masa Walikota Jambi dijabat H Arifien Manap.
Jumisar saat itu menjabat sebagai Sekretaris Dewan (sekwan) DPRD Kota Jambi. Saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (22/11) Jumisar enggan berkomentar banyak. Dirinya mempersilahkan wartawan menayakan langsung ke Kejaksaan.
Pengadilan Tipikor
Sementara seluruh perkara korupsi di daerah/kabupaten Provinsi Jambi akan disidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Kota Jambi. Pengadilan Negeri (PN) tidak lagi berweneng menyidangkan perkara korupsi yang ada di daerah.
Hakim Tipikor Jambi, Nelson Sitanggang SH mengatakan, sejak 10 November 2011 lalu PN Jambi ditunjuk sebagai Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) yang akan menyidang seluruh perkara korupsi di Provinsi Jambi.
Menurut Nelson, peran pengadilan Tipikor ini yakni akibat banyak sekali kasus korupsi di daerah. Sementara, yang dibawa ke Jakarta hanya kasus-kasus besar saja. Selain itu, seringkali penanganan perkara korupsi oleh pengadilan umum di daerah kurang maksimal. Untuk itu dibentuklah Pengadilan Tipikor Daerah. Harapannya kasus-kasus korupsi di daerah lebih cepat ditangani hingga tuntas.
“Semua kasus korupsi, yang kecil maupun besar, nantinya akan ditangani Pengadilan Tipikor Daerah. Kasus korupsi di Provinsi Jambi cukup banyak. Undang undang telah memutuskan untuk memberikan perhatian yang khusus terhadap perkara-perkara yang berkaitan dengan korupsi,”katanya.
Disebutkan, sehingga di undang undang tersebut dibunyikan bahwa perkara korupsi harus didahulukan penanganannya. Oleh karena itu, seberapa pun jumlah perkara yang ada, kita upayakan untuk ditangani sebaik dan secepat mungkin. Nanti kita akan mengupayakan mengefektifkan
Jumlah hakim Tipikor di Jambi ada tujuh hakim, terdiri dari tiga hakim karir dan empat hakim ad hoc. Hakim karir satu satunya Nelson Sitanggang dan kedua adalah wakil ketua Pengadilan Negeri Sengeti, Ketua Pengadilan Negeri Jambi karena jabatannya otomatis menjadi hakim Tipikor juga. RUK
Gubernur Jambi Ingatkan Dirut dan Direksi Bank Jambi Monitor Kinerja Bahawan
Jambi, Batak Pos
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) meminta direktur utama hingga jajaran direksi Bank Jambi mampu memonitor serta mengawasi kinerja bawahan. Hal itu penting menyusul adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Provinsi Jambi menemukan sedikitnya 16 item pelanggaran atas operasional PT Bank Pembangunan Daerah Jambi tahun 2010 dan 2011 (hingga bulan Juni). Kebocoran dana nasabah juga ditemukan sebanyak Rp 721.024.310.000.
Hal itu ditegaskan Gubernur Jambi HBA saat melantik Subakti Heriyanto sebagai Direktur Utama Bank Jambi yang baru periode 2011-2015 menggantikan H Hardani Rusli di Kantor Bank Jambi Telanaipura Kota Jambi, Selasa (22/11).
Menurut HBA, direktur utama Bank Jambi hingga ke jajaran direksi lainnya harus bisa memonitor bawahannya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyalahgunaan dana nasabah. Jika terjadi sesuatu penyimpangan yang tidak diinginkan, maka para direksinya yang akan bertanggungjawab.
“Apa pun permasalahannya, kalau terjadi persoalan, maka yang bertanggungjawab adalah direksinya. Direksi yang baru juga dibebankan untuk tetap berpegang pada koridor yang telah diatur dalam perbankan, sehingga bisa mendukung program pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat Provinsi Jambi yang tertuang dalam program Jambi EMAS 2015,”katanya.
Gubernur berharap, direksi yang baru dapat menjalankan tugas dengan baik, sehingga Bank Jambi lebih maju. “Saya juga ingatkan agar Direksi bisa memonitor dan mengawasi kinerja bawahan agar minim dari pelanggaran, khususnya penyimpangan dana nasabah,”katanya.
Dari hasil pemeriksaan BPK RI Cabang Jambi baru-baru ini menunjukkan SPI pada Bank Jambi tidak sepenuhnya dirancang dan dilaksanakan secara memadai, dan belum mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan.
Kesalahan itu diantaranya penilian Jaminan Kredit oleh penilai intern Bank tidak sesuai dengan Instruksi Direksi dan tidak dilakukan oleh penilai independent, upaya penagihan kredit macet dan hapus buku belum optimal serta belum diadministrasikan secara tertib, penggelapan dana nasabah pada Kantor Cabang Muaro Tebo sebesar Rp721.024.310.
Kemudian kesalahan pembayaran atas transaksi pada Kantor Kas Sengeti, cash in safe (Simpanan tunai) Kantor Cabang Muara Bulian tidak dilindungi asuransi selama 51 hari, Kantor Kas Sungai Rengas belum berfungsi, Bank Jambi terlambat menyampaikan kelengkapan laporan kepada Bank Indonesia, dan Refund Kredit belum dikembalikan kepada debitur. RUK
Menteri Perhubungan Berhalangan, Peletakan Batu Pertama Perluasan Bandara Jambi Ditunda
Jambi, Batak Pos
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan berhalangan hadir pada rencana peletakan batu pertama pembangunan perluasan Bandara Sultan Thaha Jambi 26 Nopember mendatang. Akibatnya rencana itu terpaksa batal hingga waktu yang belum dipastikan.
Kepala Bandara Sultan Thaha, Abiyoso, Selasa (22/11) mengatakan, mundurnya jadwal peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan bandara ini dikarenakan menteri sedang berada di luar negeri.
Menurut dia, sepulangnya menteri dari luar negeri, juga belum bisa langsung menghadiri peletakan batu pertama tersebut, pasalnya menteri harus menghadiri acara pernikahan Edhie Baskoro dan Siti Ruby Aliya Rajasa yang merupakan putra presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan Putri Menteri Koordinatir Perekonomian, Hatta Rajasa.
“Oleh karena itu, dia belum bisa memastikan kapan akan dilaksanakan peletakan batu pertama tersebut. Ini bisa dilakukan menunggu konfirmasi dari kementrian terkait terkait waktu luang dari Menteri Perhubungan. Yang jelas dalam tahun 2011 ini akan dilakukan peletakan batu pertama,” katanya.
Disebutkan, persiapan sudah mulai tahap pengerjaan untuk persiapan peletakan batu pertama. Dalam acara yang dihadiri Menteri Perhubungan nanti, juga akan dilakukan pemancangan tiang pertama.
“Sekarang ini mulai pengerasan menggunakan kerikil. Karena nanti juga dilakukan pemancangan tiang pertama dari 11 tiang. Karena sudah dimulainya aktivitas pembangunan bandara, jalan yang berada di sekitar bandara sudah dimulai ditutup. Apalagi truk-truk mengangkut materil kerikil dan alat berat sudah muali beroperasi. Untuk diketahui, ruang tunggu dan kedatangan bandara Sultan Thaha ini direncanakan mengunakan 11 tiang yang melambangkan 11 kabupaten kota dalam Provinsi Jambi,”katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM juga mengakui hal demikian. Diakuinya peletakan batu pertama pembangunan dan perluasan bandara Sultan Thaha menunggu jadwal Menteri Perhubungan.
“Menhub sedang berada di luar negeri dan menghadiri acara pernikahan anak pak presiden SBY. Tetapi kepastian peletakan batu pertama diperkirakan pada tanggal 28 atau 29 November ini,”katanya.
Menurut Bernhard Panjaitan MM, pembangunan bandara Jambi tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi serta mengundang daya pikat para investor guna berinvestasi di Provinsi Jambi. Kemudian bandara juga nanti sebagai bandara Embar Kasih Haji di Provinsi Jambi. RUK
Rabu, 23 November 2011
Menteri Perhubungan Berhalangan, Peletakan Batu Pertama Perluasan Bandara Jambi Ditunda
Jambi, Batak Pos
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan berhalangan hadir pada rencana peletakan batu pertama pembangunan perluasan Bandara Sultan Thaha Jambi 26 Nopember mendatang. Akibatnya rencana itu terpaksa batal hingga waktu yang belum dipastikan.
Kepala Bandara Sultan Thaha, Abiyoso, Selasa (22/11) mengatakan, mundurnya jadwal peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan bandara ini dikarenakan menteri sedang berada di luar negeri.
Menurut dia, sepulangnya menteri dari luar negeri, juga belum bisa langsung menghadiri peletakan batu pertama tersebut, pasalnya menteri harus menghadiri acara pernikahan Edhie Baskoro dan Siti Ruby Aliya Rajasa yang merupakan putra presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan Putri Menteri Koordinatir Perekonomian, Hatta Rajasa.
“Oleh karena itu, dia belum bisa memastikan kapan akan dilaksanakan peletakan batu pertama tersebut. Ini bisa dilakukan menunggu konfirmasi dari kementrian terkait terkait waktu luang dari Menteri Perhubungan. Yang jelas dalam tahun 2011 ini akan dilakukan peletakan batu pertama,” katanya.
Disebutkan, persiapan sudah mulai tahap pengerjaan untuk persiapan peletakan batu pertama. Dalam acara yang dihadiri Menteri Perhubungan nanti, juga akan dilakukan pemancangan tiang pertama.
“Sekarang ini mulai pengerasan menggunakan kerikil. Karena nanti juga dilakukan pemancangan tiang pertama dari 11 tiang. Karena sudah dimulainya aktivitas pembangunan bandara, jalan yang berada di sekitar bandara sudah dimulai ditutup. Apalagi truk-truk mengangkut materil kerikil dan alat berat sudah muali beroperasi. Untuk diketahui, ruang tunggu dan kedatangan bandara Sultan Thaha ini direncanakan mengunakan 11 tiang yang melambangkan 11 kabupaten kota dalam Provinsi Jambi,”katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM juga mengakui hal demikian. Diakuinya peletakan batu pertama pembangunan dan perluasan bandara Sultan Thaha menunggu jadwal Menteri Perhubungan.
“Menhub sedang berada di luar negeri dan menghadiri acara pernikahan anak pak presiden SBY. Tetapi kepastian peletakan batu pertama diperkirakan pada tanggal 28 atau 29 November ini,”katanya.
Menurut Bernhard Panjaitan MM, pembangunan bandara Jambi tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi serta mengundang daya pikat para investor guna berinvestasi di Provinsi Jambi. Kemudian bandara juga nanti sebagai bandara Embar Kasih Haji di Provinsi Jambi. RUK
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan berhalangan hadir pada rencana peletakan batu pertama pembangunan perluasan Bandara Sultan Thaha Jambi 26 Nopember mendatang. Akibatnya rencana itu terpaksa batal hingga waktu yang belum dipastikan.
Kepala Bandara Sultan Thaha, Abiyoso, Selasa (22/11) mengatakan, mundurnya jadwal peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan bandara ini dikarenakan menteri sedang berada di luar negeri.
Menurut dia, sepulangnya menteri dari luar negeri, juga belum bisa langsung menghadiri peletakan batu pertama tersebut, pasalnya menteri harus menghadiri acara pernikahan Edhie Baskoro dan Siti Ruby Aliya Rajasa yang merupakan putra presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan Putri Menteri Koordinatir Perekonomian, Hatta Rajasa.
“Oleh karena itu, dia belum bisa memastikan kapan akan dilaksanakan peletakan batu pertama tersebut. Ini bisa dilakukan menunggu konfirmasi dari kementrian terkait terkait waktu luang dari Menteri Perhubungan. Yang jelas dalam tahun 2011 ini akan dilakukan peletakan batu pertama,” katanya.
Disebutkan, persiapan sudah mulai tahap pengerjaan untuk persiapan peletakan batu pertama. Dalam acara yang dihadiri Menteri Perhubungan nanti, juga akan dilakukan pemancangan tiang pertama.
“Sekarang ini mulai pengerasan menggunakan kerikil. Karena nanti juga dilakukan pemancangan tiang pertama dari 11 tiang. Karena sudah dimulainya aktivitas pembangunan bandara, jalan yang berada di sekitar bandara sudah dimulai ditutup. Apalagi truk-truk mengangkut materil kerikil dan alat berat sudah muali beroperasi. Untuk diketahui, ruang tunggu dan kedatangan bandara Sultan Thaha ini direncanakan mengunakan 11 tiang yang melambangkan 11 kabupaten kota dalam Provinsi Jambi,”katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM juga mengakui hal demikian. Diakuinya peletakan batu pertama pembangunan dan perluasan bandara Sultan Thaha menunggu jadwal Menteri Perhubungan.
“Menhub sedang berada di luar negeri dan menghadiri acara pernikahan anak pak presiden SBY. Tetapi kepastian peletakan batu pertama diperkirakan pada tanggal 28 atau 29 November ini,”katanya.
Menurut Bernhard Panjaitan MM, pembangunan bandara Jambi tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi serta mengundang daya pikat para investor guna berinvestasi di Provinsi Jambi. Kemudian bandara juga nanti sebagai bandara Embar Kasih Haji di Provinsi Jambi. RUK
Program Samisake Berikan Dump Truck Pengangkut Sampah
Simbolis : Sekda Provinsi Jambi Ir.Syahrasaddin, M.Si menyerahkan kunci kenderaan dump truck Samisake kepada Sedak Batanghari, Yazirman Ilyas bertempat di lapangan parkir kantor Gubernur Jambi, Senin (21/11). Foto batakpos/ rosenman manihuruk
Jambi, Batak Pos
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi memberikan 10 unit bantuan kendaraan dump truck (truk pengangkut sampah) dari program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) kepada seluruh kabupaten/kota se Provinsi Jambi minus Kota Jambi. Penyerahan bantuan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Ir.Syahrasaddin, M.Si bertempat di lapangan parkir kantor Gubernur Jambi, Senin (21/11).
Sekda Provinsi Jambi juga mencoba langsung kendaraan dump truck (truk pengangkut sampah) program Samisake. Sepuluh unit dump truck ini diserahkan kepada Sekda Kabupaten/kota se-Provinsi Jambi minus Kota Jambi yang sudah mendapat 8 unit mobil Samisake pada 18 Mei 2011 lalu.
Sekda menegaskan, bantuan untuk memanfaatkan mobil Samisake dengan maksimal dan menganggarkan biaya operasional kendaraan tersebut untuk mencapai target pembangunan pemerintah.
“Perlu disampaikan hari ini sangat luar biasa, hal ini merupakan amanah yang diberikan oleh pemerintah provinsi untuk memanfaatkan mobil Samisake dengan maksimal. Karena kita ketahui setiap kabupaten diberikan satu dalam kaitannya dengan sampah, dimana setiap kelurahan yang ada di kab/kota mendapat satu kendaraan roda tiga,”katanya.
Dump Truck SAMISAKE.
Disebutkan, program-program pemerintah Provinsi Jambi yang harus kita sinergiskan. Sebagai contoh mobil ini tidak mungkin jalan kalau tidak ada supir, dan membutuhkan biaya operasional dan saya minta Sekda sebagai ketua Anggaran kab/kota untuk menganggarkan supaya mobil ini dapat digunakan.
“Saya sampaikan bahwa program Samisake ada dua peruntukkan besar yaitu bagi pemerintah daerah dan bagi rakyatnya. Peruntukkan bagi pemerintah ini yaitu yang kita sampaikan adalah bedah rumah, sertifikat gratis, pendidikan Samisake, Pemberian UMKM Rp 5 juta per UMKM. Itulah program Samisake itu yang disebut pemerataan,” ujarnya.
Visi Jambi Emas itu adalah berupaya mewujudkan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. “Itu yang kita ciptakan guna mencapai kemerataan, kita ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Jambi “Q (Triwulan II) to Q (Triwulan III) 9,1% sampai 2011 itu artinya kabupaten/kota sudah on the track dalam melakukan perencanaan pertumbuhan kita, dan year to year itu melewati batas pertumbuhan Sumatera dan nasional diikuti penurunan jumlah pengangguran itu untuk mengukur kinerja pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten/kota,” tuturnya. RUK
Jambi, Batak Pos
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi memberikan 10 unit bantuan kendaraan dump truck (truk pengangkut sampah) dari program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) kepada seluruh kabupaten/kota se Provinsi Jambi minus Kota Jambi. Penyerahan bantuan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Ir.Syahrasaddin, M.Si bertempat di lapangan parkir kantor Gubernur Jambi, Senin (21/11).
Sekda Provinsi Jambi juga mencoba langsung kendaraan dump truck (truk pengangkut sampah) program Samisake. Sepuluh unit dump truck ini diserahkan kepada Sekda Kabupaten/kota se-Provinsi Jambi minus Kota Jambi yang sudah mendapat 8 unit mobil Samisake pada 18 Mei 2011 lalu.
Sekda menegaskan, bantuan untuk memanfaatkan mobil Samisake dengan maksimal dan menganggarkan biaya operasional kendaraan tersebut untuk mencapai target pembangunan pemerintah.
“Perlu disampaikan hari ini sangat luar biasa, hal ini merupakan amanah yang diberikan oleh pemerintah provinsi untuk memanfaatkan mobil Samisake dengan maksimal. Karena kita ketahui setiap kabupaten diberikan satu dalam kaitannya dengan sampah, dimana setiap kelurahan yang ada di kab/kota mendapat satu kendaraan roda tiga,”katanya.
Dump Truck SAMISAKE.
Disebutkan, program-program pemerintah Provinsi Jambi yang harus kita sinergiskan. Sebagai contoh mobil ini tidak mungkin jalan kalau tidak ada supir, dan membutuhkan biaya operasional dan saya minta Sekda sebagai ketua Anggaran kab/kota untuk menganggarkan supaya mobil ini dapat digunakan.
“Saya sampaikan bahwa program Samisake ada dua peruntukkan besar yaitu bagi pemerintah daerah dan bagi rakyatnya. Peruntukkan bagi pemerintah ini yaitu yang kita sampaikan adalah bedah rumah, sertifikat gratis, pendidikan Samisake, Pemberian UMKM Rp 5 juta per UMKM. Itulah program Samisake itu yang disebut pemerataan,” ujarnya.
Visi Jambi Emas itu adalah berupaya mewujudkan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. “Itu yang kita ciptakan guna mencapai kemerataan, kita ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Jambi “Q (Triwulan II) to Q (Triwulan III) 9,1% sampai 2011 itu artinya kabupaten/kota sudah on the track dalam melakukan perencanaan pertumbuhan kita, dan year to year itu melewati batas pertumbuhan Sumatera dan nasional diikuti penurunan jumlah pengangguran itu untuk mengukur kinerja pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten/kota,” tuturnya. RUK
Selasa, 22 November 2011
Ephorus GKPS : Pendekatan Budaya dan Berdoa Solusi Kemudahan Pengurusan Geraja
KEHORMATAN : Ephorus GKPS Pdt Jaharianson Saragih usai mendapat pengalungan bunga serta Ketua Umum Panitia St RK Purba Pakpak saat disematkan bunga oleh panitia pada prosesi kebaktian Persmian GKPS Resort Muarabungo di GOR Serunai Muarabungo, Minggu (20/11). Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Pdt Jaharianson Saragih saat kotbah.
Okultisme Masih Merajalela
Jambi, Batak Pos
Pendekatan budaya dan sosial serta berdoa merupakan solusi atau langkah awal untuk mengatasi sulitnya pembangunan rumah ibadah (gereja) serta ijin beribadah khususnya di luar Sumatera Utara. Selama ini umat Kristen masih minim dalam pendekatan budaya dan sosial terhadap lingkungannya, khususnya di perantauan.
Hal ini juga yang terjadi di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Provinsi Jambi yang hingga kini masih kesulitan dalam memperoleh ijin beribadah dan pembangunan gereja. GKPS di Provinsi Jambi yang masih kesulitan dalam pengurusan ijin beribadah dan pembangunan gereja terjadi di Simpang TKA KM 44 Muarabungo, GKPS Sukamakmur Kabupaten Tebo, dan GKPS Persiapan Aurduri Muarojambi.
Ephorus (Pimpinan Pusat) GKPS, Pdt Jaharianson STh Msc Phd didampingi Ketua Umum Panitia, St RK Purba Pakpak kepada BATAKPOS disela-sela peresmian GKPS Resort Muarobungo di GOR Serunai Muarabungo, Minggu (20/11) mengatakan, pendekatan budaya dan sosial oleh umat Kristen khususnya GKPS harus dilakukan guna mendapat dukungan dari warga sekitar gereja.
“Inilah yang menjadi tantangan pengurus resort, pendekatan budaya dan social harus dilakukan kepada masyarakat. Pendekatan yang baik serta ikut membaur dengan masyarakat sekitar adalah strategi bagi umat Kristen dalam melakukan langkah kemudahan pembangunan gereja dan ijin beribadah. Kalau pendekatan budaya dan social ini sudah ada pasti hal itu akan terwujud. Tidak lupa berdoa adalah kunci dalam segala hal untuk mewujudkannya,”katanya.
Menurut Ephorus GKPS, selama ini berdoa dan pendekatan budaya masih kurang dilakukan oleh warga GKPS di Indonesia khususnya di luar Sumatera Utara dalam hal memperoleh kemudahan ijin beribadah dan membangun gereja.
“Selama juga ada yang berdoa, namun tidak ada pendekatan budaya dan social. Kalau keduanya berjalan seiring, pasti akan ada kemudahan. Saya kiri ini yang harus diperhatikan Jemaat GKPS dimanapun berada,”katanya.
“Pimpinan GKPS juga tetap konsisten menjalin kerjasama dengan lembaga agama lain, khususnya dengan pendekatan social. Warga jemaat GKPS dimana pun bereda harus tetap mendoakan kendala tersebut, karena Doa merupakan upaya serta pendekatan lingkungan kepada masyarakat sekitar gereja. Pendekatan emosional dan social harus juga dilakukan warga GKPS terhadap lingkungannya, khudsusnya di luar Sumatera Utara,”katanya.
Aliran Okultisme Masih Tinggi
Disisi lain Pdt Jaharianson mengatakan, masyarakat etnis Batak Nasrani hingga kini masih banyak yang mempercayai Okultisme (ilmu perdukunan) dalam kehidupannya. Dari kesaksian Ephorus GKPS, dari 100 orang yang meminta pertolongan doa darinya, hamper 90 orang mereka telah melakukan Okultisme.
Menurut Pdt Jaharianson, hal itu terjadi akibat tidak adanya kemurnian iman umat Nasrani itu sendiri. Mereka masih memegang ilmu “pardatuaon” dalam kehidupannya. Kemurnian iman umat Nasrani saat ini hanya sebagai iman warisan, bukan iman Kristen yang murni hanya mengandalkan Tuhan Yesus Kristus sebagai penolong dan pelindung dalam kehidupannya.
Salah satu contoh yang diberikan Ephorus GKPS, saat pelaksanaan Pesta Rondang Bintang Simalungun di Pematang Raya belum lama ini. Saat itu pada pelaksanaan dating hujan disertai angin puting beliung yang merusak arena acara dan sejumlah bangunan gedung perkantoran di Pemkab Simalungun.
“Saat itu saya berada di Jerman dan mendapat kabar akan hal itu dari salah seorang warga Simalungun. Ternyata dalam kepanitiaan ada panitia khusus yakni seksi Langit (Dukun Hujan). Tujuh dukun melakukan ritual sebelum acara Pesta Rondang Bintang berlangsung. Bahkan ada “datu” dari Tanah Karo. Padahal ribuan masyarakat yang hadir pada kegiatan itu adalah warga GKPS,”katanya.
Menurut Pdt Jaharianson, dalam hal itu GKPS telah gagal memurnikan Iman jemaatnya sehingga masih mengandalkan kekuatan duniawi (gaib) dalam suatu acara. Tuhan Yesus Kristus telah dinomor duakan. Bahkan sudah 108 tahun Injil di Tanah Simalungun, hingga kini masih banyak warga GKPS yang memegang Okultisme tersebut.
“Bahkan yang lebih miris lagi, pengusaha sukses yang juga warga GKPS ada juga yang melakukan ritual penyembahan dengan jeruk purut dengan darah ayak segar sebagai sesajen. Ritual ini dilakukan pengusaha sukses ini setiap bulan, namun akhirnya keluarga berantakan. Dan pada akhirnya dating meminta bantuan Doa kepada saya,”kata Pdt Jaharianson.
Disebutkan, jika menjadi umat Kristen yang sukses tujuh keturunan, harus melaukan kemurnian Iman dalam kehidupannya. Saat ini orang Batak, termasuk Simalungun masih banyak yang memegang Okultisme dalam kehidupannya.
Ephorus GKPS juga mengatakan agar jemaat GKPS sukses dengan tujuh keturunan yang mewujudkan kemurnian iman tanpa adanya pegangan kenyakinan duniawi (dukun-datu). Jika kemurnian Iman itu sudah ada, mujizad akan terjadi.
Pdt Jaharianson Saragih saat kotbah.
Okultisme Masih Merajalela
Jambi, Batak Pos
Pendekatan budaya dan sosial serta berdoa merupakan solusi atau langkah awal untuk mengatasi sulitnya pembangunan rumah ibadah (gereja) serta ijin beribadah khususnya di luar Sumatera Utara. Selama ini umat Kristen masih minim dalam pendekatan budaya dan sosial terhadap lingkungannya, khususnya di perantauan.
Hal ini juga yang terjadi di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Provinsi Jambi yang hingga kini masih kesulitan dalam memperoleh ijin beribadah dan pembangunan gereja. GKPS di Provinsi Jambi yang masih kesulitan dalam pengurusan ijin beribadah dan pembangunan gereja terjadi di Simpang TKA KM 44 Muarabungo, GKPS Sukamakmur Kabupaten Tebo, dan GKPS Persiapan Aurduri Muarojambi.
Ephorus (Pimpinan Pusat) GKPS, Pdt Jaharianson STh Msc Phd didampingi Ketua Umum Panitia, St RK Purba Pakpak kepada BATAKPOS disela-sela peresmian GKPS Resort Muarobungo di GOR Serunai Muarabungo, Minggu (20/11) mengatakan, pendekatan budaya dan sosial oleh umat Kristen khususnya GKPS harus dilakukan guna mendapat dukungan dari warga sekitar gereja.
“Inilah yang menjadi tantangan pengurus resort, pendekatan budaya dan social harus dilakukan kepada masyarakat. Pendekatan yang baik serta ikut membaur dengan masyarakat sekitar adalah strategi bagi umat Kristen dalam melakukan langkah kemudahan pembangunan gereja dan ijin beribadah. Kalau pendekatan budaya dan social ini sudah ada pasti hal itu akan terwujud. Tidak lupa berdoa adalah kunci dalam segala hal untuk mewujudkannya,”katanya.
Menurut Ephorus GKPS, selama ini berdoa dan pendekatan budaya masih kurang dilakukan oleh warga GKPS di Indonesia khususnya di luar Sumatera Utara dalam hal memperoleh kemudahan ijin beribadah dan membangun gereja.
“Selama juga ada yang berdoa, namun tidak ada pendekatan budaya dan social. Kalau keduanya berjalan seiring, pasti akan ada kemudahan. Saya kiri ini yang harus diperhatikan Jemaat GKPS dimanapun berada,”katanya.
“Pimpinan GKPS juga tetap konsisten menjalin kerjasama dengan lembaga agama lain, khususnya dengan pendekatan social. Warga jemaat GKPS dimana pun bereda harus tetap mendoakan kendala tersebut, karena Doa merupakan upaya serta pendekatan lingkungan kepada masyarakat sekitar gereja. Pendekatan emosional dan social harus juga dilakukan warga GKPS terhadap lingkungannya, khudsusnya di luar Sumatera Utara,”katanya.
Aliran Okultisme Masih Tinggi
Disisi lain Pdt Jaharianson mengatakan, masyarakat etnis Batak Nasrani hingga kini masih banyak yang mempercayai Okultisme (ilmu perdukunan) dalam kehidupannya. Dari kesaksian Ephorus GKPS, dari 100 orang yang meminta pertolongan doa darinya, hamper 90 orang mereka telah melakukan Okultisme.
Menurut Pdt Jaharianson, hal itu terjadi akibat tidak adanya kemurnian iman umat Nasrani itu sendiri. Mereka masih memegang ilmu “pardatuaon” dalam kehidupannya. Kemurnian iman umat Nasrani saat ini hanya sebagai iman warisan, bukan iman Kristen yang murni hanya mengandalkan Tuhan Yesus Kristus sebagai penolong dan pelindung dalam kehidupannya.
Salah satu contoh yang diberikan Ephorus GKPS, saat pelaksanaan Pesta Rondang Bintang Simalungun di Pematang Raya belum lama ini. Saat itu pada pelaksanaan dating hujan disertai angin puting beliung yang merusak arena acara dan sejumlah bangunan gedung perkantoran di Pemkab Simalungun.
“Saat itu saya berada di Jerman dan mendapat kabar akan hal itu dari salah seorang warga Simalungun. Ternyata dalam kepanitiaan ada panitia khusus yakni seksi Langit (Dukun Hujan). Tujuh dukun melakukan ritual sebelum acara Pesta Rondang Bintang berlangsung. Bahkan ada “datu” dari Tanah Karo. Padahal ribuan masyarakat yang hadir pada kegiatan itu adalah warga GKPS,”katanya.
Menurut Pdt Jaharianson, dalam hal itu GKPS telah gagal memurnikan Iman jemaatnya sehingga masih mengandalkan kekuatan duniawi (gaib) dalam suatu acara. Tuhan Yesus Kristus telah dinomor duakan. Bahkan sudah 108 tahun Injil di Tanah Simalungun, hingga kini masih banyak warga GKPS yang memegang Okultisme tersebut.
“Bahkan yang lebih miris lagi, pengusaha sukses yang juga warga GKPS ada juga yang melakukan ritual penyembahan dengan jeruk purut dengan darah ayak segar sebagai sesajen. Ritual ini dilakukan pengusaha sukses ini setiap bulan, namun akhirnya keluarga berantakan. Dan pada akhirnya dating meminta bantuan Doa kepada saya,”kata Pdt Jaharianson.
Disebutkan, jika menjadi umat Kristen yang sukses tujuh keturunan, harus melaukan kemurnian Iman dalam kehidupannya. Saat ini orang Batak, termasuk Simalungun masih banyak yang memegang Okultisme dalam kehidupannya.
Ephorus GKPS juga mengatakan agar jemaat GKPS sukses dengan tujuh keturunan yang mewujudkan kemurnian iman tanpa adanya pegangan kenyakinan duniawi (dukun-datu). Jika kemurnian Iman itu sudah ada, mujizad akan terjadi.
Ephorus GKPS Resmikan GKPS Resort Muarabungo
KKR : Ephorus GKPS Pdt Jaharianson Saragih saat membawakan KKR di GOR Serunai Muarabungo, Sabtu (19/11). KKR tersebut dihadiri warga GKPS dari Resort Muarabungo dan GKPS Jambi. Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Muarabungo, Batak Pos
Ephorus (Pimpinan Pusat) Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), Pdt Jaharianson STh Msc Phd meresmikan GKPS Muarabungo yang pisah dari GKPS Resort Jambi. Peresmian yang dipusatkan di GOR Serunai Muarabungo, Minggu (20/11) dihadiri Praeses GKPS Distrik VI Pdt Jameldin STh MA dan sejumlah pendeta se Distrik VI (Wilayah Pekanbaru). Peresmian itu juga dihadiri sekitar seribuan jemaat GKPS Resort Muarabungo, GKPS Resort Jambi dan undangan lainnya.
Peresmian ditandai dengan pelantikan Pengurus GKPS Resort Muarabungo beserta pengurus seksi-seksi (Seksi Bapa, Wanita, Pemuda dan Sekolah Minggu) tingkat Resort Muarabungo. Pengurus GKPS Muarabungo yang dilantik yakni Ketua Pendeta GKPS Resort Bungo, Pdt Paran Leo Girsang SSi, Wakil Ketua St K Sidabalok, Sekretaris St Sahdan Sumbayak, Bendahara St Jasmen Purba SPd, Anggota St J Purba dan St R Silalahi.
Peresmian diawali kebaktian yang nats kotbah dibawakan Ephorus GKPS dari Injil Matius 12 : 33-37), Votum Pdt Jameldin Sipayung, Pujian dan nats acara dibawakan secara bergantian oleh Pdt Erwin Sinaga STh, Pdt Jhon Ricky R Purba STh, Pdt Marudin Saragih Sth, Pdt Paran Leo Girsang SSi.
Pdt Jaharianson Saragih mengatakan, peresmian GKPS Muarabungo sebagai peningkatan pelayanan serta peningkatan iman jemaat. Peresmian gereja tersebut juga sebagai wujud kesaksian bahwa Yesus Kristus sebagai juru selamat.
Menurutnya, Kristen sekarang harus bisa seperti semboyan “Kristen Tomat” yakni makin tua makin berkhitmad. Dirinya juga meminta bahwa umat Kristen bukan sebagai Kristen warisan yang hanya turunan dari orang tua tanpa adanya peningkatan iman.
“Sekarang ini banyak Kristen warisan, yang hanya Kristen identitas tanpa kemurnian Iman yang mengandalkan hidupnya hanya kepada Tuhan Yesus Kristus. Saya juga berharap agar umat Kristen tidak lagi mengandalkan kuasa duniawi saat ditimpa masalah. Karena Okultisme di masyarakat Batak saat ini masih kuat, dan ini harus dikikis oleh para Pendeta dan juga para pelayan Tuhan,”katanya.
Menyinggung tentang kendala yang dihadapi umat Kristen khususnya GKPS di Provinsi Jambi yakni surat ijin membangun Gereja dan ijin beribadah, menurut Ephorus GKPS hal itu harus dihadapi dengan tetap berpengharapan kepada Tuhan Yesus.
“Pimpinan GKPS juga tetap konsisten menjalin kerjasama dengan lembaga agama lain, khususnya dengan pendekatan social. Warga jemaat GKPS dimana pun bereda harus tetap mendoakan kendala tersebut, karena Doa merupakan upaya serta pendekatan lingkungan kepada masyarakat sekitar gereja. Pendekatan emosional dan social harus juga dilakukan warga GKPS terhadap lingkungannya, khudsusnya di luar Sumatera Utara,”katanya.
Sehari sebelumnya, Sabtu (19/11) malam juga dilakukan kegiatan Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) oleh Ephorus GKPS. Inti dari KKR tersebut menyebutkan bahwa warga Batak, termasuk Simalungun masih banyak yang memegang Okultisme dalam kehidupannya.
Ephorus GKPS juga mengatakan agar jemaat GKPS sukses dengan tujuh keturunan yang mewujudkan kemurnian iman tanpa adanya pegangan kenyakinan duniawi (dukun-datu).
Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt Jhon Ricky R Purba STh mengatakan, statistik GKPS Resort Jambi yakni GKPS Muarabungo 176 jiwa, GKPS Sumbersari 141 jiwa, GKPS Sukamakmur 127 jiwa, GKPS Bangko 173 jiwa, GKPS Simpang TKA 96 jiwa dan GKPS Pos PI Bangun Garingging 70 jiwa.
Acara dua hari itu juga dibungkus dengan “Marsombuh Sihol” hiburan tanah kelahiran Simalungun yang menampilkan artis Simalungun (Nisha Group), Intan br Saragih, Sabar Tondang dan Jhon Riahdo Purba Pakpak.
Selain itu juga dilakukan pencarian dana dengan lelang dan “Ulos Pamonting” Ulos Khas Simalungun serta lelang lagu Intan Saragih. Dana terkumpul dalam kegiatan itu mencapai Ratusan Juta Rupiah. RUK
Berita Dalam Gambar.
Fotofoto Rosenman Manihuruk alias Asenk Lee Saragih. HP 0812 747 7587
Muarabungo, Batak Pos
Ephorus (Pimpinan Pusat) Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), Pdt Jaharianson STh Msc Phd meresmikan GKPS Muarabungo yang pisah dari GKPS Resort Jambi. Peresmian yang dipusatkan di GOR Serunai Muarabungo, Minggu (20/11) dihadiri Praeses GKPS Distrik VI Pdt Jameldin STh MA dan sejumlah pendeta se Distrik VI (Wilayah Pekanbaru). Peresmian itu juga dihadiri sekitar seribuan jemaat GKPS Resort Muarabungo, GKPS Resort Jambi dan undangan lainnya.
Peresmian ditandai dengan pelantikan Pengurus GKPS Resort Muarabungo beserta pengurus seksi-seksi (Seksi Bapa, Wanita, Pemuda dan Sekolah Minggu) tingkat Resort Muarabungo. Pengurus GKPS Muarabungo yang dilantik yakni Ketua Pendeta GKPS Resort Bungo, Pdt Paran Leo Girsang SSi, Wakil Ketua St K Sidabalok, Sekretaris St Sahdan Sumbayak, Bendahara St Jasmen Purba SPd, Anggota St J Purba dan St R Silalahi.
Peresmian diawali kebaktian yang nats kotbah dibawakan Ephorus GKPS dari Injil Matius 12 : 33-37), Votum Pdt Jameldin Sipayung, Pujian dan nats acara dibawakan secara bergantian oleh Pdt Erwin Sinaga STh, Pdt Jhon Ricky R Purba STh, Pdt Marudin Saragih Sth, Pdt Paran Leo Girsang SSi.
Pdt Jaharianson Saragih mengatakan, peresmian GKPS Muarabungo sebagai peningkatan pelayanan serta peningkatan iman jemaat. Peresmian gereja tersebut juga sebagai wujud kesaksian bahwa Yesus Kristus sebagai juru selamat.
Menurutnya, Kristen sekarang harus bisa seperti semboyan “Kristen Tomat” yakni makin tua makin berkhitmad. Dirinya juga meminta bahwa umat Kristen bukan sebagai Kristen warisan yang hanya turunan dari orang tua tanpa adanya peningkatan iman.
“Sekarang ini banyak Kristen warisan, yang hanya Kristen identitas tanpa kemurnian Iman yang mengandalkan hidupnya hanya kepada Tuhan Yesus Kristus. Saya juga berharap agar umat Kristen tidak lagi mengandalkan kuasa duniawi saat ditimpa masalah. Karena Okultisme di masyarakat Batak saat ini masih kuat, dan ini harus dikikis oleh para Pendeta dan juga para pelayan Tuhan,”katanya.
Menyinggung tentang kendala yang dihadapi umat Kristen khususnya GKPS di Provinsi Jambi yakni surat ijin membangun Gereja dan ijin beribadah, menurut Ephorus GKPS hal itu harus dihadapi dengan tetap berpengharapan kepada Tuhan Yesus.
“Pimpinan GKPS juga tetap konsisten menjalin kerjasama dengan lembaga agama lain, khususnya dengan pendekatan social. Warga jemaat GKPS dimana pun bereda harus tetap mendoakan kendala tersebut, karena Doa merupakan upaya serta pendekatan lingkungan kepada masyarakat sekitar gereja. Pendekatan emosional dan social harus juga dilakukan warga GKPS terhadap lingkungannya, khudsusnya di luar Sumatera Utara,”katanya.
Sehari sebelumnya, Sabtu (19/11) malam juga dilakukan kegiatan Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) oleh Ephorus GKPS. Inti dari KKR tersebut menyebutkan bahwa warga Batak, termasuk Simalungun masih banyak yang memegang Okultisme dalam kehidupannya.
Ephorus GKPS juga mengatakan agar jemaat GKPS sukses dengan tujuh keturunan yang mewujudkan kemurnian iman tanpa adanya pegangan kenyakinan duniawi (dukun-datu).
Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt Jhon Ricky R Purba STh mengatakan, statistik GKPS Resort Jambi yakni GKPS Muarabungo 176 jiwa, GKPS Sumbersari 141 jiwa, GKPS Sukamakmur 127 jiwa, GKPS Bangko 173 jiwa, GKPS Simpang TKA 96 jiwa dan GKPS Pos PI Bangun Garingging 70 jiwa.
Acara dua hari itu juga dibungkus dengan “Marsombuh Sihol” hiburan tanah kelahiran Simalungun yang menampilkan artis Simalungun (Nisha Group), Intan br Saragih, Sabar Tondang dan Jhon Riahdo Purba Pakpak.
Selain itu juga dilakukan pencarian dana dengan lelang dan “Ulos Pamonting” Ulos Khas Simalungun serta lelang lagu Intan Saragih. Dana terkumpul dalam kegiatan itu mencapai Ratusan Juta Rupiah. RUK
Berita Dalam Gambar.
Fotofoto Rosenman Manihuruk alias Asenk Lee Saragih. HP 0812 747 7587
33 Galon Tuak Milik Sihaloho Diamankan Polisi
Tuak Aren Foto Rosenman Manihuruk.
Jambi, Batak Pos
Lain lubuk lain ilalang. Lain daerah lain juga laranganya. Masyarakat Batak di Sumatera Utara boleh bangga dengan kebebasan mengkonsumsi tuak yang bahan dasarnya adalah air sadapan calon buah kelapa. Namun di Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, tuak justru dilarang dan disetarakan dengan minuman keras(miras). Seorang agen Tuak di Bangko, B Sihaloho (47) terpaksa berurusan dengan Polsek Bangkok arena menyimpan 33 galon tuak.
Keterangan yang diperoleh BATAKPOS di Humas Polda Jambi, Jumat (18/11) menyebutkan, Anggota Polsek Bangko mengamankan 32 galon berisi tuak milik B Sihaloho (47) warga SPC Hitam Ulu, Kecamatan Tabir Selatan, Bangko, Merangin. Penangkapan ini merupakan hasil dari patroli petugas yang dilakukan dalam rangka menjalankan Program Multi Sasaran (PMS).
Menurut polisi, tuak tersebut akan dijual ke Kerinci. B Sihaloho juga mengaku belum lama bisnis jual beli tuak, baru sekitar tiga bulan. Kalau menjual ke Kerinci seminggu sekali, karena di sana sudah ada pelanggan.
Tuak tersebut dibeli dari daerah Hitam Hulu. Harga per galon Rp 90 ribu, kemudian dijual kembali ke penampung Rp 120 ribu. Oleh pedagang pengecer kemudian dijual Rp 5 ribu per botol.
Penyaluran tuak ke daerah Bungo dan Sarolangun. Tuak tersebut bahan dasarnya adalah air sadapan calon buah kelapa. Kapolres Merangin AKBP V Bagas Uji Nugroho melalui Kapolsek Bangko AKP Syamsi Ubai mengatakan, penangkapan didasari maraknya anak-anak sekolah yang meminum tuak. Tidak hanya di warung-warung, tetapi saat malam hari banyak yang nongkrong sambil minum tuak.
“Bahkan saya pernah menjumpai ada orangtua yang marah-marah pada anaknya yang sedang mabuk akibat minum tuak. Kondisi seperti ini kan miris. Berdasarkan informasi, tuak-tuak tersebut berasal dari daerah Hitam Ulu, sehingga dilakukan patroli di sekitar kawasan Simpang Mentawak, dan akhirnya berhasil mendapatkan puluhan galon (jeriken) tuak,”kata Syamsi.
Dasar penyitaan adalah UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 pasal 111, yang intinya menjelaskan bahwa makanan dan minuman yang diedarkan ke masyarakat harus memenuhi standar kesehatan. Untuk pemiliknya sendiri belum bisa dikenakan sanksi, karena untuk tuak belum ada Perda-nya. RUK
Jambi, Batak Pos
Lain lubuk lain ilalang. Lain daerah lain juga laranganya. Masyarakat Batak di Sumatera Utara boleh bangga dengan kebebasan mengkonsumsi tuak yang bahan dasarnya adalah air sadapan calon buah kelapa. Namun di Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, tuak justru dilarang dan disetarakan dengan minuman keras(miras). Seorang agen Tuak di Bangko, B Sihaloho (47) terpaksa berurusan dengan Polsek Bangkok arena menyimpan 33 galon tuak.
Keterangan yang diperoleh BATAKPOS di Humas Polda Jambi, Jumat (18/11) menyebutkan, Anggota Polsek Bangko mengamankan 32 galon berisi tuak milik B Sihaloho (47) warga SPC Hitam Ulu, Kecamatan Tabir Selatan, Bangko, Merangin. Penangkapan ini merupakan hasil dari patroli petugas yang dilakukan dalam rangka menjalankan Program Multi Sasaran (PMS).
Menurut polisi, tuak tersebut akan dijual ke Kerinci. B Sihaloho juga mengaku belum lama bisnis jual beli tuak, baru sekitar tiga bulan. Kalau menjual ke Kerinci seminggu sekali, karena di sana sudah ada pelanggan.
Tuak tersebut dibeli dari daerah Hitam Hulu. Harga per galon Rp 90 ribu, kemudian dijual kembali ke penampung Rp 120 ribu. Oleh pedagang pengecer kemudian dijual Rp 5 ribu per botol.
Penyaluran tuak ke daerah Bungo dan Sarolangun. Tuak tersebut bahan dasarnya adalah air sadapan calon buah kelapa. Kapolres Merangin AKBP V Bagas Uji Nugroho melalui Kapolsek Bangko AKP Syamsi Ubai mengatakan, penangkapan didasari maraknya anak-anak sekolah yang meminum tuak. Tidak hanya di warung-warung, tetapi saat malam hari banyak yang nongkrong sambil minum tuak.
“Bahkan saya pernah menjumpai ada orangtua yang marah-marah pada anaknya yang sedang mabuk akibat minum tuak. Kondisi seperti ini kan miris. Berdasarkan informasi, tuak-tuak tersebut berasal dari daerah Hitam Ulu, sehingga dilakukan patroli di sekitar kawasan Simpang Mentawak, dan akhirnya berhasil mendapatkan puluhan galon (jeriken) tuak,”kata Syamsi.
Dasar penyitaan adalah UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 pasal 111, yang intinya menjelaskan bahwa makanan dan minuman yang diedarkan ke masyarakat harus memenuhi standar kesehatan. Untuk pemiliknya sendiri belum bisa dikenakan sanksi, karena untuk tuak belum ada Perda-nya. RUK
Jumlah Penduduk Provinsi Jambi Mencapai 3.092.202 Jiwa
Kota Jambi diabadikan dari ketinggian Hotel Abadi Sweet Jambi.
Jambi, Batak Pos
Pertumbuhan penduduk di Jambi tahun 2010 melebihi proyeksi yang diperkirakan hingga tembus angka 3.092.202 jiwa. Jumlah tersebut berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 melebihi proyeksi yang diperkirakan mencapai 2,22 persen.
Hal itu dikatakan Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, kepada wartawan, Jumat (18/11) usai membuka Rapat Kerja Daerah Pertama Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Provinsi Jambi, Kamis (17/11) malam bertempat di Hotel Grand Jambi.
Menurut Hasan Basri Agus, pertumbuhan penduduk yang melebihi proyeksi ini selain dikarenakan tingginya angka kelahiran, juga adanya perpindahan penduduk antar daerah, khususnya dari daerah yang tertimpa musibah, seperti dari Aceh, Sumatra Barat dan beberapa daerah lainnya.
Selain itu Jambi memiliki sumberdaya alam yang besar, serperti batu-bara, emas dan lain-lain, sehingga banyak yang berminat untuk datang ke Jambi, dan ini akan menjadi beban bagi pemerintah Provinsi Jambi.
Pemerintah Provinsi Jambi tetap berupaya untuk mengurangi angka pertumbuhan penduduk di Jambi hingga tahun 2015 mendatang, ini menjadi tugas pokok, dan ini akan dapat terlaksana adanya kerjasama yang kongkrit, berkesinambungan antara BKKBN, KKI dan Pemerintah Daerah.
Gubernur Jambi meminta kepada Kepala BKKBN Provinsi Jambi, agar setiap Raker Kerja (Raker) Camat, dievaluasi tentang capaian-capaian keberhasilan program Keluarga Berencana (KB), di masing-masing Kecamatan dalam Provinsi Jambi.
Ketua Umum KKI pusat Dr Sonny Harry B Harmadi, SE, ME, yang diwakili Ketua II-nya Dr. Sunitri Widodo dalam sambutannya menyampaikan, bahwa jumlah penduduk Indonesia yang 240 juta jiwa merupakan bagian dari tujuh meliar jumlah penduduk dunia, nomor empat setelah Cina, India dan Amirika.
Semua pembangunan seyogyanya berorientasi pada penduduk, dan inti dari penduduk adakah keluarga, sehingga keluarga Indonesia menjadi tema sentral program kerja Koalisi Kependudukan, utamanya untuk target mendukung pencapaian MDGs 2015. RUK
Jambi, Batak Pos
Pertumbuhan penduduk di Jambi tahun 2010 melebihi proyeksi yang diperkirakan hingga tembus angka 3.092.202 jiwa. Jumlah tersebut berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 melebihi proyeksi yang diperkirakan mencapai 2,22 persen.
Hal itu dikatakan Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, kepada wartawan, Jumat (18/11) usai membuka Rapat Kerja Daerah Pertama Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Provinsi Jambi, Kamis (17/11) malam bertempat di Hotel Grand Jambi.
Menurut Hasan Basri Agus, pertumbuhan penduduk yang melebihi proyeksi ini selain dikarenakan tingginya angka kelahiran, juga adanya perpindahan penduduk antar daerah, khususnya dari daerah yang tertimpa musibah, seperti dari Aceh, Sumatra Barat dan beberapa daerah lainnya.
Selain itu Jambi memiliki sumberdaya alam yang besar, serperti batu-bara, emas dan lain-lain, sehingga banyak yang berminat untuk datang ke Jambi, dan ini akan menjadi beban bagi pemerintah Provinsi Jambi.
Pemerintah Provinsi Jambi tetap berupaya untuk mengurangi angka pertumbuhan penduduk di Jambi hingga tahun 2015 mendatang, ini menjadi tugas pokok, dan ini akan dapat terlaksana adanya kerjasama yang kongkrit, berkesinambungan antara BKKBN, KKI dan Pemerintah Daerah.
Gubernur Jambi meminta kepada Kepala BKKBN Provinsi Jambi, agar setiap Raker Kerja (Raker) Camat, dievaluasi tentang capaian-capaian keberhasilan program Keluarga Berencana (KB), di masing-masing Kecamatan dalam Provinsi Jambi.
Ketua Umum KKI pusat Dr Sonny Harry B Harmadi, SE, ME, yang diwakili Ketua II-nya Dr. Sunitri Widodo dalam sambutannya menyampaikan, bahwa jumlah penduduk Indonesia yang 240 juta jiwa merupakan bagian dari tujuh meliar jumlah penduduk dunia, nomor empat setelah Cina, India dan Amirika.
Semua pembangunan seyogyanya berorientasi pada penduduk, dan inti dari penduduk adakah keluarga, sehingga keluarga Indonesia menjadi tema sentral program kerja Koalisi Kependudukan, utamanya untuk target mendukung pencapaian MDGs 2015. RUK
Warga Desa Berhala Dambakan Guru Asal Jambi
Pulau Berhala. Foto Rosenman Manihuruk.
Jambi, Batak Pos
Ratusan warga Desa Berhala, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi hingga kini mendambakan guru sekolah dasar (SD) dari Jambi. Selama ini guru dan sekolah dasar di Desa Berhala dari Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Permintaan itu terungkap saat kunjungan Komisi I DPRD Provinsi Jambi bersama Pemkab Tanjabtimur ke Pulau Berhala baru-baru ini. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tanjabtimur, Trisno membenarkan hal itu. Dirinya pembiaran guru dan sekolah itu karena Pulau Berhala merupakan status quo antara Jambi dengan Kepri.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Supriyono kepada wartawan di Jambi, Jumat (18/11) mengatakan, dari keterangan Trisno, dulu ada dua orang guru honor tapi sudah ditarik ke Sadu. Kemudian menurut Ketua RT Pulau Berhala, Daeng juga membenarkan di Pulau Berhala tidak ada guru asal Jambi. Guru-guru di Pulau Berhala semua berasal dari Kepri.
Menurut Supriyono, sekolah di Pulau Berhala pun adalah milik Kepri. Karena satu ruang sekolah yang dimiliki Jambi tidak pernah terpakai. Kini ruang sekolah itu tidak digunakan. Tidak berfungsi lagi ruang sekolah milik Jambi disebabkan penduduk Jambi di Pulalu Berhala hanya berjumlah empat kepala keluarga.
“Mayoritas yang tinggal di Berhala kan masyarakat Kepri. Bangunan sekolah yang digunakan adalah bangunan sekolah milik Kepri. Jumlah guru asal Kepri di Pulau Berhala keseluruhannya berjumlah tujuh orang. Tujuh orang guru inilah yang selama ini melakukan pengajaran untuk murid-murid sekolah di Pulau Berhala,”katanya.
Disebutkan, dari ketujuh guru yang selama ini bertugas di Pulau Berhala, empat guru berstatus pegawai negeri dan tiga lainnya masih berstatus tenaga honorer. Sementara dua guru honor asal Jambi yang pernah mengajar di Pulau Berhala kini telah berstatus sebagai pewagai negeri di Sadu. RUK
Jambi, Batak Pos
Ratusan warga Desa Berhala, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi hingga kini mendambakan guru sekolah dasar (SD) dari Jambi. Selama ini guru dan sekolah dasar di Desa Berhala dari Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Permintaan itu terungkap saat kunjungan Komisi I DPRD Provinsi Jambi bersama Pemkab Tanjabtimur ke Pulau Berhala baru-baru ini. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tanjabtimur, Trisno membenarkan hal itu. Dirinya pembiaran guru dan sekolah itu karena Pulau Berhala merupakan status quo antara Jambi dengan Kepri.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Supriyono kepada wartawan di Jambi, Jumat (18/11) mengatakan, dari keterangan Trisno, dulu ada dua orang guru honor tapi sudah ditarik ke Sadu. Kemudian menurut Ketua RT Pulau Berhala, Daeng juga membenarkan di Pulau Berhala tidak ada guru asal Jambi. Guru-guru di Pulau Berhala semua berasal dari Kepri.
Menurut Supriyono, sekolah di Pulau Berhala pun adalah milik Kepri. Karena satu ruang sekolah yang dimiliki Jambi tidak pernah terpakai. Kini ruang sekolah itu tidak digunakan. Tidak berfungsi lagi ruang sekolah milik Jambi disebabkan penduduk Jambi di Pulalu Berhala hanya berjumlah empat kepala keluarga.
“Mayoritas yang tinggal di Berhala kan masyarakat Kepri. Bangunan sekolah yang digunakan adalah bangunan sekolah milik Kepri. Jumlah guru asal Kepri di Pulau Berhala keseluruhannya berjumlah tujuh orang. Tujuh orang guru inilah yang selama ini melakukan pengajaran untuk murid-murid sekolah di Pulau Berhala,”katanya.
Disebutkan, dari ketujuh guru yang selama ini bertugas di Pulau Berhala, empat guru berstatus pegawai negeri dan tiga lainnya masih berstatus tenaga honorer. Sementara dua guru honor asal Jambi yang pernah mengajar di Pulau Berhala kini telah berstatus sebagai pewagai negeri di Sadu. RUK
Sabtu, 19 November 2011
Jelang HPN 2012, Jambi Bangun Perpustakaan Pers Nasional dan Monumen Pers
Tugu Pers : Tugu Pers senilai Rp 531 juta lebih dari APBD Provinsi Jambi 2011 kini tengah dalam pembangunan oleh CV. Aur Indah Permata dengan pengawas CV.Otkan Tiga Design di simpang tiga Jl Sultan Agung Telanaipura Kota Jambi. Tampak dua pekerja tengah bekerja diatas tiang tugu tersebut, Kamis (17/11). Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Jambi, Batak Pos
Ditunjuknya Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) KE 27 (9 Februari 2012) mendatang, kini Pemerintah Provinsi Jambi membangun perpustakaan Pers Nasional dan Monumen Pers di Kota Jambi. Pembangunan perpustakaan tersebut merupakan kali pertama di Indonesia.
Ketua PWI Pusat Mardianto, di Jambi mengatakan, pihaknya akan mempertanggungjawabkan penunjukan Jambi sebagai tuan rumah HPN tahun 2012. HPN di Jambi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kepentingan pers nasional.
Karenanya Ketua PWI menyambut baik atas apresiasi Gubernur Jambi dan semua pihak yang terlibat dalam persiapan HPN dimaksud. Dalam rangka menghadapi HPN di Jambi, panitia telah melaksanakan serangkaian acara, dianataranya telah membuka dan meresmikan Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) tingkat dasar angkatan pertama, sedang membangun tugu pers dan Perpusatakaan Pers Nasional.
Selain itu pada HPN tahun 2012 di Jambi juga akan dicanangkan penerapan ratifikasi pers nasional, yaitu penerapan empat ketentuan Dewan Pers, yang dicanangkan pendeklarasiannya di Palembang, tetapi penerapannya akan dimulai tahun 2012, yaitu Peraturan Dasar tentang Standar
Perusahaan Pers, Peraturan Dasar tentang Kode Etik Jurnalistik, Peraturan Dasar tentang Kesejahteraan wartaswan, dan Peraturan Dasar tentang Kopetensi Wartawan.
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, minta semua wartawan di Jambi ikut Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI). “Saya minta semua wartawan di Jambi ikut Sekolah Jurnalisme Indonesia karena bagi wartawan yang telah lulus dari SJI ini akan mendapat sertifikat yang sangat berarti bagi wartawan dalam menjalani profesi wartawan secara professional,”katanya.
Disebutkan, dengan demikian diharapkan setelah HPN semua wartawan di Jambi, betul-betul menjadi wartawan professional, yang bisa mengkritik dan memberi masukan membangun daerah ini, dan dapat mencerahkan pemikiran masyarakat Jambi.
Gubernur Jambi meminta kepada para peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Pertumbuhan media massa saat ini, kurang diikuti dengan peningkatan kualitas para jurnalis, sehingga banyak berita yang hanya sekedar disampaikan ke publik tanpa ada analisa mendalam.
Untuk itu seorang jurnalis sudah seharusnya memiliki tiga ketrampilan sekaligus, yakni kemampuan melapor, menganalisa, dan kemampuan akademik, agar memberikan berita berkualitas bagi publik.
“Seorang jurnalis harus dibekali dengan pendidikan jurnalistik, agar memiliki pengetahuan dasar. Walaupun berpendidikan S1 bukan bidang jurnalistik, setidaknya media massa tempat di mana para jurnalis bekerja memberikan pendidikan jurnalistik yang memadai. Dengan semakin baiknya kualitas jurnalis, tentunya akan berdampak pada media massa dan produk jurnalistik yang dihasilkan,”kata Hasan Basri Agus.
Ketua PWI Cabang Jambi, Mursyid Songsang, Kamis (17/11) mengatakan, SJI tingkat dasar angkatan I di Jambi akan berlangsung dari tanggal 15-30 November 2011. Instruktur tokoh-tokoh Pers Nasional, seperti Sabam Siagian (Mantan Dubes Australia), Saur M. Hutabarat, termasuk Ketua PWI Pusat dan wartawan senior lainnya.
SJI ini diikuti oleh para wartawan aktif dan staf Humas Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi Jambi. Melalui SJI ini diharapkan agar para wartawan dapat belajar bersikap lebih rasional dalam menjalankan roda organisasi. Sebagai bagian dari anggota organisasi, wartawan juga harus belajar bersikap bahwa perbedaaan-perbedaan yang ada bukanlah sumber perpecahan akan tetapi, itu semua merupakan kekuatan yang harus dihimpun dan disatupadukan. RUK
Jambi, Batak Pos
Ditunjuknya Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) KE 27 (9 Februari 2012) mendatang, kini Pemerintah Provinsi Jambi membangun perpustakaan Pers Nasional dan Monumen Pers di Kota Jambi. Pembangunan perpustakaan tersebut merupakan kali pertama di Indonesia.
Ketua PWI Pusat Mardianto, di Jambi mengatakan, pihaknya akan mempertanggungjawabkan penunjukan Jambi sebagai tuan rumah HPN tahun 2012. HPN di Jambi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kepentingan pers nasional.
Karenanya Ketua PWI menyambut baik atas apresiasi Gubernur Jambi dan semua pihak yang terlibat dalam persiapan HPN dimaksud. Dalam rangka menghadapi HPN di Jambi, panitia telah melaksanakan serangkaian acara, dianataranya telah membuka dan meresmikan Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) tingkat dasar angkatan pertama, sedang membangun tugu pers dan Perpusatakaan Pers Nasional.
Selain itu pada HPN tahun 2012 di Jambi juga akan dicanangkan penerapan ratifikasi pers nasional, yaitu penerapan empat ketentuan Dewan Pers, yang dicanangkan pendeklarasiannya di Palembang, tetapi penerapannya akan dimulai tahun 2012, yaitu Peraturan Dasar tentang Standar
Perusahaan Pers, Peraturan Dasar tentang Kode Etik Jurnalistik, Peraturan Dasar tentang Kesejahteraan wartaswan, dan Peraturan Dasar tentang Kopetensi Wartawan.
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, minta semua wartawan di Jambi ikut Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI). “Saya minta semua wartawan di Jambi ikut Sekolah Jurnalisme Indonesia karena bagi wartawan yang telah lulus dari SJI ini akan mendapat sertifikat yang sangat berarti bagi wartawan dalam menjalani profesi wartawan secara professional,”katanya.
Disebutkan, dengan demikian diharapkan setelah HPN semua wartawan di Jambi, betul-betul menjadi wartawan professional, yang bisa mengkritik dan memberi masukan membangun daerah ini, dan dapat mencerahkan pemikiran masyarakat Jambi.
Gubernur Jambi meminta kepada para peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Pertumbuhan media massa saat ini, kurang diikuti dengan peningkatan kualitas para jurnalis, sehingga banyak berita yang hanya sekedar disampaikan ke publik tanpa ada analisa mendalam.
Untuk itu seorang jurnalis sudah seharusnya memiliki tiga ketrampilan sekaligus, yakni kemampuan melapor, menganalisa, dan kemampuan akademik, agar memberikan berita berkualitas bagi publik.
“Seorang jurnalis harus dibekali dengan pendidikan jurnalistik, agar memiliki pengetahuan dasar. Walaupun berpendidikan S1 bukan bidang jurnalistik, setidaknya media massa tempat di mana para jurnalis bekerja memberikan pendidikan jurnalistik yang memadai. Dengan semakin baiknya kualitas jurnalis, tentunya akan berdampak pada media massa dan produk jurnalistik yang dihasilkan,”kata Hasan Basri Agus.
Ketua PWI Cabang Jambi, Mursyid Songsang, Kamis (17/11) mengatakan, SJI tingkat dasar angkatan I di Jambi akan berlangsung dari tanggal 15-30 November 2011. Instruktur tokoh-tokoh Pers Nasional, seperti Sabam Siagian (Mantan Dubes Australia), Saur M. Hutabarat, termasuk Ketua PWI Pusat dan wartawan senior lainnya.
SJI ini diikuti oleh para wartawan aktif dan staf Humas Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi Jambi. Melalui SJI ini diharapkan agar para wartawan dapat belajar bersikap lebih rasional dalam menjalankan roda organisasi. Sebagai bagian dari anggota organisasi, wartawan juga harus belajar bersikap bahwa perbedaaan-perbedaan yang ada bukanlah sumber perpecahan akan tetapi, itu semua merupakan kekuatan yang harus dihimpun dan disatupadukan. RUK
20 Penderita AIDS di Jambi Meninggal
Jambi, Batak Pos
Selama bulan November 2011 empat penderita HIV/AIDS di Kota Jambi meninggal dunia dari jumlah 20 orang yang meninggal selama tahun 2011 ini. Jumlah penderita yang terserang HIV tahun ini meningkat jadi 525 orang dari 315 tahun lalu. Bahkan penderita AIDS juga mengalami peningkatan dari 59 orang tahun 2010 meningkat jadi 160 orang tahun ini.
Pengelola Program Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Kota Jambi, Ahmad Chandra, Kamis (17/11) mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS di Jambi kian memprihatinkan dan terus bertambah setiap tahunnya.
Disebutkan, November 2011, jumlah korban meninggal akibat penyakit HIV ini di Kota Jambi mencapai 20 orang. Dari jumlah itu, untuk bulan November saja meninggal sebanyak empat orang.
“Hampir setiap bulan ada penemuan di lapangan penderita yang meninggal. Ada beberapa penyebab penyebaran penyakit ini, yaitu dari waria, penggunaan napza suntik (Penasun), Wanita Pekerja Seks (WPS) dan Lelaki Suka Lelaki (LSL).
Menurut Ahmad, penyebab terbesar terjadinya penyebaran virus tersebut dikarenakan perilaku bergonta-ganti pasangan atau seks bebas. Dimana penderita biasanya tertular dari pasangannya yang sudah lebih dulu terkena virus ini.
Disebutkan, pihak KPA Jambi terus melakukan sosialisasi penggunaan kondom di lokasi prostitusi, yang merupakan lokasi seks bebas. Selain itu, untuk mencegah semakin menyebarnya virus ini, pihaknya juga melakukan sosialisasi pentingnya mengetahui penyebab virus tersebut.
Sebagai bentuk pencegahan lainnya, di Kota Jambi sudah ada empat kecamatan yang warganya peduli AIDS, yaitu Kecamatan Pasar Jambi, Jambi Timur, Jambi Selatan dan Kecamatan Kotabaru. Pihaknya juga membuka layanan mengenai informasi mengenai penyakit Infeksi Menular Seksual.
98 Kasus Gizi Buruk
Sementara itu, kasus gizi buruk Provinsi Jambi tergolong rendah dibandingkan provinsi lain di Indonesia seperti Surabaya dan Jakarta. Sejak Januari hingga November 2011, di Jambi hanya ditemukan 98 jumlah kasus gizi buruk.
Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Helfian mengatakan, kasus gizi buruk bukan pertanda jelek, tapi itu adalah suplai gizi tidak berjalan dengan baik. Daerah yang terbanyak ditemukan kasus gizi buruk yakni Bungo 21 kasus, Kerinci 6 kasus, Sungaipenuh 7 kasus, Merangin 6 kasus, Sarolangun 10 kasus, Bungo 21 kasus, Tebo 2 kasus, Batanghari 10 kasus, Tanjabbarat satu kasus, Tanjabtimur satu kasus, Kota Jambi 16 kasus dan Kabupaten Muarojambi 15 kasus.
Dikatakan, penderita gizi buruk ini rentan menyerang anaka-anak balita atau yang berada di bawah umur lima tahun. Namun potensi tertinggi terkena kasus gizi buruk berada pada rentan usia 0 sampai 2 tahun. RUK
============
Pengertian dan Definisi HIV / AIDS, Cara Penularan HIV / AIDS, Tanda dan Gejala HIV / AIDS, Pencegahan HIV / AIDS itulah topik tulisan Zona Prasko kali ini.
1. Pengertian dan Definisi HIV / AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya menurun terus secara drastis. AIDS termasuk PMS, karena salah satu penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
2. Cara Penularan HIV
HIV terdapat pada seluruh cairan tubuh penderita AIDS, tetapi yang dapat ditularkan hanya yang terdapat pada sperma (air mani), darah, dan cairan vagina. Penularan HIV terjadi melalui cara sebagai berikut :
a. Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan seksual dengan orang yang positif terinfeksi HIV.
b. Memakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi HIV.
c. Menerima transfusi darah yang tercemar HIV.
d. Ibu hamil yang terinfeksi HIV akan menularkan ke bayi dalam kandungannya.
3. Cara Pencegahan HIV / AIDS
Untuk mencegah dan menghindari terkena HIV / AIDS, caranya antara lain sebagai berikut :
a. Tidak berganti-ganti pasangan dan menghindari hubungan seksual diluar nikah.
b. Sedapat mungkin menghindari transfusi darah yang tak jelas asalnya.
c. Menggunakan alat-alat medis dan nonmedis yang terjamin steril.
Penyakit mematikan paling berbahaya pada abad 20 ini adalah AIDS. Penyakit yang disebabkan oleh HIV ini diyakini berasal dari simpanse. HIV bermutasi dari SIV (Simian Immunodeficiency Virus) yang menyerang simpanse. Penularan dari simpanse ke manusia dapat terjadi karena perburuan dan pembunuhan simpanse oleh manusia atau karena lalat sapi pengisap darah yang menjadi vektor virus ini.
Artikel Sebelumnya : Hormon Yang Mempengaruhi Sistem Reproduksi Pada Pria Dan Wanita.