Halaman

Rabu, 19 Oktober 2011

Alat Musik Tradisional Batak Minim di Pameran Keragaman Alat Musik Tradisional Nusantara

Poster : Alat musik tradisional Batak hanya berupa sebuah Poster Gondrang Sembilan di Pameran Keragaman Alat Musik Tradisional Nusantara (PKAMTN) yang berlangsung selama sepekan di Museum Negeri Jambi, Senin (17/10). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, Batak Pos

Alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang terdiri dari 32 kabupaten 9 kotamadya sangat sulit dijumpai pada Pameran Keragaman Alat Musik Tradisional Nusantara (PKAMTN) yang berlangsung selama sepekan di Museum Negeri Jambi. Pameran tersebut dibuka secar resmi oleh Sekda Provinsi Jambi, Ir.Syarasaddin,MSi.

Kerjasama PKAMTN yang dibungkus dengan “Harmoni Nusantara” diselenggarakan oleh Dinas Parawisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi dan Museum Negeri Jambi 2011.

Kerjasama itu melibatkan 28 museum di Indonesia, diantaranya Museum Nasional, Museum Negeri Jambi, Museum Provinsi Bengkulu, Museum Negeri Sumatera Utara, Museum Ranggawarsita Jateng, Museum Mpu Tantular Jawa Timur.

Kemudian Museum Sang Nila Utama Riau, Museum Sri Baduga Jawa Barat, Museum Ruwa Jurai Lampung, Museum Provinsi NTT, Museum Siwalima Maluku, Museum Provinsi Bali, Museum Negeri NAD, Museum Mulawarman Kalimantan Timur.

Selanjutnya Museum Balanga Kalimantan Tengah, Museum Lambung Mangkurat Kalsel, Museum Nageri Sumatera Barat, Museum La Galigo Sulawesi Selatan, Museum Negeri Sulawesi Tengah, Museum Provinsi Sumatera Utara, Museum Provinsi NTB, Museum Negeri Papua dan Museum UNCEN.
Lengkap : Alat musik Tradisional Bali (Genggong-Suling Gambuh-Rindik-Rebab-Poster Tarian Rebong Puspa Mekar) merupakan alat musik yang paling lengkap di Pameran Keragaman Alat Musik Tradisional Nusantara (PKAMTN) yang berlangsung selama sepekan di Museum Negeri Jambi, Senin (17/10). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Lengkap : Alat musik Tradisional Bali (Genggong-Suling Gambuh-Rindik-Rebab-Poster Tarian Rebong Puspa Mekar) merupakan alat musik yang paling lengkap di Pameran Keragaman Alat Musik Tradisional Nusantara (PKAMTN) yang berlangsung selama sepekan di Museum Negeri Jambi, Senin (17/10). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Pengamatan Batak Pos, Senin (17/10) dari ratusan alat musik tradisional dari 28 museum tersebut, alat musik tradisional asal Sumatera Utara Nihil. Bahkan hanya ada satu buah poster Gondang Sembilan yang dipajang di dalam ruangan pameran tersebut.

Bahkan masyarakat etnis Batak yang mengunjungi pameran tersebut kecewa karena tidak ada alat musik tradisional asal Sumatera Utara atau dari etnis Batak yang dipamerkan di sana. Padahal kerjasama pameran itu melibatkan Museum Negeri Sumatera Utara dan Museum Provinsi Sumatera Utara.

“Kami kecewa dengan Pemerintah Sumatera Utara yang tidak menyertakan alat musik tradisionalnya dari Sumatera Utara, khususnya etnis Batak (Toba, Simalungun, Karo, Nias, Mandailing Natal) dan banyak lagi. Alat musik tradisional di Sumatera Utara memang tidak dihargai,”kata Cornelis Simanjuntak, seorang mahasiswa Universitas Jambi asal Samosir kepada BATAKPOS, Senin (17/10).

Hal senada juga dirasakan sekelompok siswa SMAN 4 Kota Jambi (etnis Batak) saat mengunjungi pameran tersebut. Kerinduan mereka untuk mengetahui secara mendalam alat musik tradisional asal Sumatera Utara khususnya Batak tidak tercapai karena alat musiknya tidak ada.

“Kami kecewa bang datang ke pameran ini. Kami kan orang batak, jadi kami ingin melihat alat musik tradisional Sumatera Utara, khususnya Batak yang cukup beragam dan unik. Tapi kami tidak menemukannya di sini,”ujar Ricardo Hutapea salah seorang siswa SMAN 4 Kota Jambi. RUK

Bidikan Gambar Oleh Rosenman Manihuruk.
Foto-foto Rosenman Manihuruk/Batakpos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar