Jambi, BATAKPOS
Unjukrasa massa Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) IAIN Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi di Kampus IAIN STS Jambi, Mendalo Darat, Muarojambi, Selasa (27/4) berakhir ricuh. Orasi massa KBM IAIN berujung pada pembakaran ban bekas di dalam kampsu serta pengrusakan kaca-kaca ruang kampus.
Kericuhan aksi unjukrasa itu bermula karena pihak rektorat tidak bersedia menemui massa KBM. Kemudian pihak Rektorat IAIN STS Jambi melarang mahasiswa menemui pihak berkompeten di kampus tersebut.
Tak merasa puas, aksi unjukrasa mengarah kepada tindakan anarkis dengan merusah fasilitas kampus dengan melempari ruang kaca dengan batu dan tongsampah. Aksi tersebut berlangsung kurang lebih satu jam.
Polres Muarojambi juga tak mamopu meredam aksi kericuhan tersebut karena minimnya personil dan berada di dalam kampus.
Massa KBM IAIN STS Jambi dalam orasinya menuntut pemberhentian uang praktikum yang ditagih sejak tahun 2004 lalu. Uang praktikum sekitar Rp 300 ribu dan Fakultas Tadris Rp 500 ribu per semester itu dinilai KMB sebagai pungli dan penggunaannya tak transparan.
”Besaran uang praktikum itu tidak sesuai dengan kegiatan praktikum yang dilakukan. Sebab praktikum hanya sebagai formalitas belaka. Praktikum hanya meliputi Shalat Jenazah, praktik wudhu dan ibadah. Kita minta dana praktikum dihapuskan dari mahasiswa,”ujar massa KBM IAIN berteriak. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar