Malam Keagungan Melayu Jambi Foto Sakti Alam Watir |
Taralamsyah Saragih Luput dari Perhatian Jambi
Jambi-Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) berserta Istri
Hj. Yusniana Hasan Basri berharap para anak muda Jambi bisa mengembangkan seni
budaya dan adat Jambi untuk dilestarikan dimasa mendatang. Harapan demikian
disampaikan HBA saat menghadiri Malam Keagungan Melayu Jambi ke-4 bertempat di
RCC (Ratu Convention Center) Kota Jambi, Selasa, (6/1) malam.
Adapun Tema “ Refleksi Keagungan Marwah Melayu Jambi”. Dalam
sambutan dan arahannya Gubernur Jambi HBA menyampaikan, selama kepemimpinannya
sebagai Gubernur Jambi, setiap malam pada tanggal 6 Januari, pemerintah
Provinsi Jambi selalu mengadakan malam hiburan yang khususnya malam lagu-lagu
Melayu Jambi yang kita gali dari daerah-daerah yang ada di Provinsi Jambi.
“Semua penampilan yang ditontonkan berasal dari daerah
kabupaten yang ada di Jambi,” katanya.
Untuk itu Gubernur HBA meminta, kepada para penggiat seni
untuk senantiasa berproses mengembangkan kreatifitas, karena dari kerja kreatif
tersebut akan mampu menghasilkan inovasi-inovasi karya baru yang bermanfaat
bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Selain itu diserahkan Penghargaan, sertifikat Warisan Budaya
Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diserahkan
langsung dari Gubernur Jambi kepada Bupati, diantaranya, Karya Incung yang
diterima langsung Bupati Kerinci Adi Rozal, Walikota Sungai Penuh, Bupati Muaro
Jambi.
Serta kepada 3 orang pelaku seni di jambi diantaranya
Marzuki Lazim pencipta lagu daerah Jambi, Oka Rohim, peneliti tari dan pencita
tari daerah serta Junaidi T Nor sejarahwan Provinsi Jambi.
Sementara (Alm) Taralamsyah Saragih yang merupakan tokoh
penggali dan pengembang Budaya Adat Jambi yang salah satu karyanya adalah
Tarian Sekapur Sirih luput dari perhatian Pemda Jambi.
Kehadiran Taralamsyah Saragih di Jambi tak terlepas dari
permintaan Gubernur Jambi R.M Noer Atmadibrata pertengahan tahun 1971.
Permintaan yang ditujukan kepada Taralamsyah adalah untuk meneliti serta
mengembangkan Budaya Jambi yang saat itu tenggelam akibat minimnya seniman yang
mau mengorbitkan dan menelitinya.
Pada saat itu Taralamsyah pun hengkang dari Simalungun ke
Jambi dan tinggal di rumah dinas gubernur. Sungguh ironis, sejak Taralamsyah di
Jambi hingga akhir hayatnya tak memiliki rumah pribadi dan hanya mengontrak
secara berpindah-pindah.
Hal itu dikatakan Wiro A Sani seorang seniman murid
Taralamsyah yang kini masih aktif berkarya di Jambi saat ditemui Harian Jambi di
kediamannya di Lorong Gotong Royong, Telanaipura Kota Jambi yang bercerita banyak
tentang kisah Taralamsyah di Jambi.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi Edi Erison
menyampaikan, selain untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (Hut) Provinsi Jambi Ke
58 Pegelaran ini sebagai bentuk Program tahunan yang akan selalu ditampilkan sebagai
bentuk motivasi bagi bagi generasi muda mengali seni dan budaya yang ada di
Provinsi Jambi ini.
Turut serta pada kesempatan Ini, Wakil Gubernur Jambi H.
Fachrori Umar berserta Istri, Hj. Rohimah Fachrori, Sekda Provinsi Jambi H.
Ridham Priskap serta anggota Forkompimda Provinsi Jambi para Bupati/walikota
se-Provinsi Jambi, Ketua Lembaga Adat Provinsi Jambi, para tokoh Masyarakat
Jambi yang berada diperantauan, serta para undangan lainnya. (lee)
Wiro A Sani Murid Taralamsyah Saragih-Foto Asenk Lee Saragih |
Malam Keagungan Melayu Jambi Foto Sakti Alam Watir |
Malam Keagungan Melayu Jambi Foto Sakti Alam Watir |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar