JAMBI-Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Jambi dan
Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi semakin meresahkan, menyusul terus
bertambahnya warga yang terserang penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti
tersebut. Jumlah warga yang terserang penyakit DBD di kedua daerah bertetangga
itu hingga pekan kedua Desember ini mencapai 712 orang dan 11 orang penderita
DBD tersebut meninggal dunia.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Menular (P2M),
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Kaswendi kepada wartawan di Jambi, Senin (15/12)
menjelaskan, penderita DBD di Kota Jambi dan Batanghari tergolong tinggi
dibandingkan tahun lalu. Penderita DBD di Kota Jambi hingga pekan kedua
Desember ini sekitar 460 orang dan 10 orang penderita DBD tersebut meninggal
dunia.
Penderita DBD di kota itu tahun lalu 315 orang dan tiga
orang meninggal dunia. Sedangkan di Kabupaten Batanghari, penderita DBD saat
ini mencapai 252 orang dan seorang meninggal dunia. Jumlah penderita DBD di
Batanghari tahun lalu hanya 25 orang dan tidak ada yang meninggal dunia.
Menurut Kaswendi, meningkatnya kasus DBD di Kota Jambi dan
Kabupaten Batanghari dipengaruhi cuaca ekstrim, yakni hujan deras dan panas
yang silih berganti seperti terjadi sejak awal Desember lalu. Hujan yang sering
turun membuat banyak genangan air di sekitar permukiman, pusat pasar dan
sekolah.
Genangan air tersebut menyebabkan perkembangan nyamuk aedes
aegypti yang menyebabkan penyakit DBD semakin cepat. Kemudian warga juga kurang
disiplin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui pembersihan bak
kamar mandi, pot bunga, tempat minuman burung, tempayan dan kaleng-kaleng yang
menampung air di sekitar rumah.
“Untuk mengurangi kasus DBD, warga perlu melakukan PSN secara disiplin. Warga tidak bisa hanya menyerahkan PSN kepada pemerintah melalui pengasapan (fogging). Masalahnya pengasapan tidak sepenuhnya bisa memusnahkan nyamuk kalau sarang nyamuk banyak di permukiman, pusat pasar dan permukiman,” katanya.
“Untuk mengurangi kasus DBD, warga perlu melakukan PSN secara disiplin. Warga tidak bisa hanya menyerahkan PSN kepada pemerintah melalui pengasapan (fogging). Masalahnya pengasapan tidak sepenuhnya bisa memusnahkan nyamuk kalau sarang nyamuk banyak di permukiman, pusat pasar dan permukiman,” katanya.
Sementara itu pantauan Harian Jambi di Rumah Sakit (RS)
Theresia, Kota Jambi, akhir pekan kemarin, pasien yang dirawat akibat penyakit
DBD di rumah sakit itu cukup banyak. Pasien penderita DBD yang meninggal di
rumah sakit itu dua bulan terakhir sudah mencapai 3 orang.(lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar