Halaman

Jumat, 19 September 2014

Bank Mandiri Berambisi Jadi Bank Terbesar di ASEAN

Tiga BUMN: Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendirikan bank baru melalui skema joint venture. Bank baru ini merupakan kerjasama antara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Pos Indonesia (Persero), dan PT Taspen (Persero). Pendirian ini diimplementasikan di dalam perjanjian kerjasama yang diseleggarakan hari ini dan dihadiri oleh Dirut Mandiri Budi G Sadikin, Dirut Pos Indonesia Budi Setiawan, Dirut Taspen Iqbal Latanro dan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Fotografer: Agung Pambudhy

Bank Mandiri Berhasil Meningkatkan Kinerja Secara Konsisten


PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berambisi untuk bisa menjadi bank terbesar di ASEAN. Saat ini perseroan tengah menyusun rencana 2015-2020 untuk dapat mencapai target tersebut.


Dewi RK, Jakarta

“Secara garis besar, kami ingin terus meningkatkan fungsi intermediasi Bank Mandiri melalui berbagai terobosan dan inovasi produk serta layanan karena kami sadar bahwa persaingan di tahun mendatang tidak akan mengendur, melainkan semakin ketat. Baik karena faktor internal maupun faktor eksternal atau global," papar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi di acara Investor Summit and Capital Market Expo 2014, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (17/9).

Riswinandi menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk memperkuat bisnis agar dapat memperkuat persepsi investor. Saat ini, kapitalisasi pasar Bank Mandiri mencapai lebih dari Rp 235 triliun.

“Bank Mandiri ingin menjadi anchor stock Indonesia serta tercatat sebagai saham bluechip yang mampu menghasilkan perbaikan kinerja secara konsiten dan berkesinambungan,” katanya.


Dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, menurut Riswinandi, Bank Mandiri berhasil meningkatkan kinerja secara konsisten. Rata-rata pertumbuhan kredit pada 2005-2013 adalah 24,3%, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 15,4%.

Khusus triwulan II–2014, laju pertumbuhan kredit dan DPK Bank Mandiri masing-masing 13,3% dan 10,7% menjadi Rp 485,8 triliun dan Rp 555,9 triliun.

Sementara pada periode yang sama, rata-rata pertumbuhan tahunan aset tercatat sebesar 17,7% menjadi Rp 733,1 triliun pada akhir 2013. Laju rata-rata tahunan laba bersih sebesar 25,5% menjadi Rp 18,2 triliun.

Khusus pada triwulan II–2014, Bank Mandiri membukukan pertumbuhan aset dan laba bersih sebesar masing-masing 13,8% dan 15,6% menjadi Rp 764,9 triliun dan Rp 9,6 triliun.

“Agar dapat membukukan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan, Bank Mandiri telah menetapkan fokus bisnis pada tiga aspek, yaitu memperkuat leadership dalam bisnis wholesale transaction banking, menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail deposit, serta menjadi market leader dalam segmen pembiayaan ritel,” jelas Riswinandi.(dtk/lee)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar