Halaman

Rabu, 02 Mei 2012

Puluhan Aliansi Rakyat Bersatu Sebut Pemerintah Kebiri Hak Buruh


ARB Jambi saat melakukan teatrikal di simpang BI Jambi, Selasa (1/5). Foto batakpos/rosenman manihuruk
 

Peringati Hari Buruh Internasional 
 
Jambi, BATAKPOS

Puluhan pengunjukrasa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu (ARB) Jambi memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Selasa 1 Mei 2012 di Simpang Bank Indonesia Jambi, Telanaipura, Selasa (1/5). Mereka menyebut pemerintah telah mengebiri hak buruh di Indonesia yang tidak mampu hidup layak akibat upah yang minim.

ARB Jambi juga menyebutkan kalau nasib kelas pekerja Indonesia dibawah cengkeraman politik upah murah. Dengan berbagai fenomena yang terjadi saat ini di Indonesia, semakin terang menunjukkan bahwa penderitaan yang begitu hebat dialami oleh rakyat akibat dominasi imperialisme.

ARB Jambi yang terdiri dari Fron Mahasiswa Nasional (FMN), AGRA dan CAPPA, SETARA menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya Provinsi Jambi untuk terus menolak dan melawan sekuat tenaga kebijakan pemerintah SBY yang anti kepad rakyat.

Berbagai bentuk perlawanan saat ini harus dikobarkan oleh rakyat dan menuntut agar naikkan upah buruh dan hentikan seluruh skema politik upah murah, hentikan system kerja kontrak dan Outsourching, hentikan perampasan dan penggusuran tanah rakyat.

Kemudian ARB juga menuntut agar disediakannya lapangan pekerjaan bagi pemuda dan seluruh rakyat Indonesia, menolak kenaikan BBM, cabut UU Migas No 22/2001, UU No 11/1967 dan UU Penanaman Modal No 25/2007 yang mengabdi pada imperialisme.

Desakan tuntutan juga tentang penghentian pemberangusan serikat dan berbagai bentuk tindak kekerasan terhadap rakyat, berikan perlindungan sejati bagi buruh migrant dan keluarganya, hentikan komersialisasi pendidikan dan tolak RUU PT, turunkan harga kebutuhan pokok rakyat dan laksanakan reforma agrarian sejati. RUK



Tidak ada komentar:

Posting Komentar