Halaman

Senin, 21 Juni 2010

10 Orangutan Sumatera Dilepasliarkan di TNBT Jambi

Jambi, BATAKPOS

Sepuluh orangutan Sumatera (Pongo Abelii) kembali didatangkan ke Jambi untuk menjalani proses pelepasliaran di kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Saat ini diperkirakan hanya 6.000 ekor orangutan yang hidup liar di Indonesia.

Manajer Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatera dari Frankfurt Zoological Society (FZS) Julius Paolo Siregar, Rabu (9/6) di Jambi menyatakan, program pelepasliaran ini bertujuan meningkatkan populasi orangutan Sumatera yang terus menyusut akibat maraknya pembukaan hutan menjadi areal perkebunan di habitat asli orangutan.

Disebutkan, saat ini diperkirakan hanya 6.000 ekor orangutan yang hidup liar. Penyitaan orangutan sebagai hewan peliharaan terus dilakukan untuk selanjutnya dilepasliarkan ke dalam hutan.

”Orangutan tersebut diberangkatkan dari Stasiun Karantina Batu Mbelin, Sibolangit, Sumatera Utara pada hari Senin (7/6) sore dan dijadwalkan tiba di Jambi, Rabu (9/6) petang,”katanya.

Menurut Julius Paolo Siregar, transportasi orangutan menggunakan satu unit truk dan didampingi dokter hewan serta polisi hutan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara.

Setibanya di Kabupaten Tebo, orangutan akan dipindahkan dari truk ke dalam dua unit mobil offroad. Diperlukan waktu tempuh 6-8 jam untuk mencapai di Stasiun Reintroduksi Orangutan.

Sementara itu, drh Yenny Saraswati dari Stasiun Karantina mengatakan rata-rata orangutan ini berusia enam tahun. “Ada satu ekor orangutan yang berusia lebih dari 10 tahun. Kesepuluh orangutan ini terdiri dari enam betina dan empat jantan,” katanya.

Sebagian besar orangutan berasal dari hasil sitaan di wilayah Aceh. Virina salah satu orangutan betina adalah sitaan dari seorang petani di Desa Kutacane.

”Petani tersebut mendapati Virina masuk dalam perangkap babi yang ia pasang di sawah. Di leher Virina masih terlihat bekas jeratan, namun kini sudah sembuh,” ujar Yenny. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar