Halaman

Senin, 31 Mei 2010

Polisi Cari Orangtua Bayi yang Ditemukan Warga

Jambi, BATAKPOS

Seorang bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan Sri Rahayu (51), guru SD 158 Sungai Bahar, warga di RT 15, Lorong Dharma Bakti, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kotabaru, Kota Jambi, Jumat (28/5) pukul 23.30 wib. Hingga Minggu (30/5) Polsekta Kotabaru Jambi masih mencari orang tua bayi malang tersebut.

Kapolsekta Kotabaru, AKP Ranefli Dian Candra kepada wartawan, Minggu (30/5) mengatakan, bayi perempuan itu telah dibawa Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi untuk dirawat. Menurutnya, jika ada yang mengaku kerabat dari bayi itu maka akan dilakukan tes DNA terlebih dahulu.

Dikatakan, pelaku pembuangan bayi akan dikenakan pasal 77 huruf a dan b UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

Penemuan bayi perempuan umur seminggu di depan teras rumah Sri Rahayu sekitar pukul 23.30 WIB, Jum’at (28/5) malam. Bayi itu disinyalir dibuang oleh keluarga yang kaya raya. Karena bayi itu ditemukan dengan perlengkapan bayi lengkap.

“Bayi malang ini nampaknya anak orang kaya. Semua perlengkapan bayi ada. Ngak mungkin kalo orang susah buang anak lengkap dengan baju susu dan bedak ini,” kata Dewi, istri Ketua RT 15 ini.

Sri Rahayu mengaku mendengar suara tangisan bayi dari arah depan rumah saat sedang nonton TV bersama dua pelajar SMA, Frans dan Ombi yang kost dirumahnya.

Awalnya dia tak menghiraukan suara tangisan itu dan menyangka suara bayi tetangga. Suara tangisan itu makin lama makin kencang. Suami korban, Jamaluddin Sembiring, terbangun dan keluar bersama kedua anak kost melihat sumber suara.

Tepat di depan pintu rumahnya ditemukan seorang bayi perempuan berbaju dan lengkap dengan perlengkapannya. Setelah penemuan itu, salah seorang anak kost, Frans langsung melapor ke Ketua RT.

”Ombi melihat keadaan sekitar rumah dan menemukan tas berwarna biru yang berisi baju dan perlengkapan bayi di bawah pohon mangga berjarak 10 meter dari rumah Sri Rahayu.

Kami menemukan bayi itu sudah dengan perlengkapan bayi, seperti popok, baju, minyak bayi, dan bedak. Kalau tidak ada yang mengaku memiliki bayi itu, saya siap mengangkatnya sebagai anak saya,” ujar Sri.

Beberapa saat sebelum ada tangisan bayi itu, Dewi mengaku sekitar pukul 23.10 WIB, melihat dua pemuda dengan menggunakan motor Mega Pro melintas di depan rumahnya dengan membawa sesuatu berbungkus kain.

Warga berkeyakinan bayi tersebut bukan berasal dari daerah sekitarnya. Karena tidak anak wanita hamil di daerah itu. Warga kemudian melaporkan penemuan bayi tersebut ke Polsekta Kotabaru. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar