Jelang Pilkada Gubernur Jambi
Jambi, BATAKPOS
Sejumlah tokoh masyarakat Batak di Jambi menghimbau masyarakat Batak yang ada di Provinsi Jambi untuk tidak terkotak dan terpecah jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Jambi 19 Juli 2010 mendatang. Tokoh partai dan politik dari etnis Batak juga diminta untuk menjadikan masyarakat Batak jadi komoditas politik praktis.
Tokoh Masyarakat Batak dan juga Pemerhati Sosial di Jambi, St Radesman Saragih S Sos kepada BATAKPOS, Jumat (9/4) mengatakan, kini empat pasangan calon gubernur telah ”disusupi” orang-orang yang mengaku tokoh masyarakat dan berpengaruh terhadap masyarakat Batak di Jambi.
”Masyarakat Batak kini dijadikan komoditas politik praktis oleh oknum-oknum yang mengaku dirinya tokoh masyarakat batak yang berpengaruh. Padahal oknum itu hanya untuk mencari materi dengan membawa-bawa nama etnis Batak dalam sosialisasi pasangan cagub,”katanya.
Radesman Saragih juga meminta tokoh adat dan sesepuh masyarakat Batak serta ketua-ketua kumpulan Marga yang ada di Jambi untuk tidak tergiur dengan bujuk rayu tim sukses para cagub.
”Ketua-ketua kumpulan marga jangan menjual harga diri kumpulan hanya karena Rupiah. Komunitas marga Batak di Provinsi Jambi harus terjaga dengan utuh agar dapat hidup berdampingan dengan etnis lainnya. Jauhkan politik dari kumpulan-kumpulan marga. Berikan anggota kumpulan marga berpolitik demokratis sesuai dengan hati nuraninya,”katanya.
Salah seorang tokoh masyarakat Batak Toba di Jambi, B Manihuruk mengatakan, kini kumpulan marga-marga di Jambi sudah dimasuki salah satu tim sukses pasangan cagub yakni (Syafrial Siregar-Agus Satyanegoro).
Dirinya meminta agar masyarakat Batak di Provinsi Jambi menetapkan pilihannya kepada pasangan cagub yang visi dan misinya membangun Provinsi Jambi tanpa memandang Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).
Secara terpisah, Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt David F Sibuea MTh, meminta para Pendeta dan para pelayan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) se Distrik XXV Jambi untuk tidak berpolitik praktis dan “menjual” HKBP jelang Gubernur Jambi, Juni 2010 mendatang.
Para pendeta dan pelayanan di HKBP diminta untuk bijaksana dalam menyikapi suksesi para kandidat gubernur. Warga jemaat HKBP se Distrik XXV Jambi hampir terdapat diseluruh Provinsi Jambi. Para kandidat banyak mengajak orang Batak masuk jadi tim sukses karena SDM orang Batak di Jambi diakui.
“Para kandidat mengetahui orang batak memiliki keterikatan marga dan SDMnya bagus. Jadi para tim sukses dari warga HKBP agar bisa memisahkan gereja dengan politik. Kita minta para sintua, calon sintua agar bijaksana menyikapi Pilkada Gubernur Jambi,”katanya.
Pdt David F Sibuea MTh juga mengingatkan agar komplek gereja HKBP bersih dari atribut kampanye para kandidat calon gubernur. “Kita harus bijaksana dan hikmah dalam menyikapi Pilkada Gubernur Jambi. Jangan HKBP ditunggangi jadi mesin politik,”katanya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar