Halaman

Jumat, 03 Juli 2009

Jambi Krisis Listrik dan Air Bersih


Sumur Air : Tiga orang pekerja tengah melakukan aktifitas pembuatan sumur air di rumah Rojak, warga Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Tersendatnya pasokan air dari PDAM Thirta Mayang Jambi, terpaksa warga mencari sumber air baru. Foto batak pos/rosenman manihuruk.

Jambi, Batak Pos

Kota Jambi dua pecan terakhir dilanda krisis listrik dan air bersih dari PDAM Thirta Mayang Jambi. Pemadaman listrik kini bergilir di Kota Jambi. Sementara itu pasokan air bersih dari PDAM juga tersendat. Warga Jambi resah akibat krisis listrik dan air bersih tersebut.

Sejumlah warga Kota Jambi mendesak PLN Jambi dan PDAM Jambi untuk memulihkan krisis listrik dan air bersih tersebut. Kini warga ada juga yang terpaksa membuat sumur akibat krisis air bersih dari PDAM Jambi tersebut.

Derlina (29) warga Rt 15 Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung Kota Jambi, Jumat(3/7) mengatakan, akibat pemadaman bergilir listrik setiap harinya, mengakibatkan alat-alat elektronik miliknya terancam rusak.

“PLN Jambi tidak siap menerima perkembangan pemakaian arus listrik di Jambi. Kini perumahan banyak, usaha-usaha yang menggunakan listrik seperti wrung internet (warnet bermunculan di mana-mana. Sementara pihak PLN Jambi terlambat mengantisipasinya,”katanya.

Selain listrik, pasokan air bersih dari PDAM Jambi juga mengalami yang sama. “Kami terpaksa memasang mesin penyedot air dari sumur untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Sudah lama pasokan air ini ngadat,”katanya.

Hal senada juga dikatakan Rojak (40), tetangga Derlina. Menurut Rojak, dirinya terpaksa membangun sumur air baru karena pasokan air dari PDAM untuk kebutuhannya tak cukup.

“Distribusi air bersih dari PDAM Jambi sangat terbatas. Kadang hidup hanya malam hari. Jadi terpaksa kita membangun sumur baru untuk mengantisipasi kekurangan air ini,”katanya.

Sementara itu, 30 persen pemukiman masyarakat Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi hingga kini belum dialiri listrik dari PLN setempat. Minimnya kapasitas pembangkit listrik penyebab hal tersebut terjadi.

Asisten II Setda Tanjungjabung Barat, Erwansyah, menyebutkan, dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjungjabung Barat, yang belum menikmati listrik diantaranya Kecamatan Tebingtinggi, Seberang Kota dan Pengabuan.

“Guna mengatasi krisis listrik tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat akan membangun pembangkit listrik baru. Sehingga defisit listrik sebesar 15 megawatt saat ini dapat diatasi (diluar industri),”katanya.

Disebutkan, pasokan listrik di Tanjungjabung Barat saat ini masih tergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan energi yang dihasilkan hanya 7,3 megawatt.

Sementara pada saat PLTG rusak, energi listrik dipasok dari PLTD milik PLN yang hanya menghasilkan daya hanya 4 megawatt. Sehingga ketergantungan daya listrik di Tanjabar masih mencapai sekitar 15 mega watt lagi. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar