Halaman

Minggu, 26 April 2009

Sungai Batanghari Meluap, Warga di Das Batanghari Diminta Waspada

Jambi, Batak Pos

Debit air Sungai Batanghari di Provinsi Jambi kembali meluap akibat
hujan yang mengguyur daerah itu sepekan terakhir. Luapan sungai yang
terus meningkat rata-rata 10 sentimeter (cm) per hari itu membuat
ribuan rumah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) kini mulai
terisolir. Warga yang bermukim disepanjang DAS diminta waspada
terhadap banjir.

Sementara warga yang melakukan aktivitas di luar rumah, terpaksa
menggunakan sampan kecil (ketek). Namun, banjir belum sampai membuat
sekolah diliburkan. Pemerintah meminta warga untuk tetap siaga banjir
jika sewaktu-waktu debit sungai Batanghari terus meluap.

Pantauan Batak Pos di Stasiun Duga Air Automatik AWLR Sungai
Batanghari milik Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)
Provinsi Jambi di Taman Tanggo Rajo, Kota Jambi, Minggu (19/4) pukul
13.00 wib, ketinggian luapan Sungai Batanghari mencapai 12, 21 meter.
Ketinggian luapan sungai tersebut naik drastis dari ketinggian normal
permukaan Sungai Batanghari antara 9-10 meter.

Ketinggian luapan Sungai Batanghari tersebut terpaut sekitar 1,62 cm
dari status Siaga I. Pada kondisi Siaga I, ketinggian permukaan atau
luapan Sungai Batanghari sekitar 13,83 meter. Banjir di Jambi mencapai
status Siaga I Maret 2008 ketika luapan Sungai Batanghari mencapai
ketinggian 13,90 meter. Banjir surut awal April hingga ketinggian
permukaan Sungai Batanghari mencapai 11 meter.

Sementara itu, pantauan Batak Pos Minggu (19/4) siang di Kelurahan
Legok dan Pulau Pandan, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, warga yang
rumahnya terkepung banjir menggunakan ketek untuk ke luar rumah.
Anak-anak sekolah juga terpaksa menggunakan ketek untuk pergi sekolah.

Sementara iru areal parkir sebuah pusat perbelanjaan terbesar
(Hypermart) yang dibangun di pinggir sungai Batanghari Angso Dua Pasar
Jambi terendam banjir. Ketinggian air sudah mencapai sebatas lutut
orang dewasa.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemantauan Banjir Dinas Kesatuan
Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kota Jambi,
Yoyo mengatakan, permukiman warga Kota Jambi yang terisolir akibat
banjir di kawasan DAS Batanghari tersebar lima kecamatan.

Permukiman warga yang terisolir tersebut, di Kecamatan Telanaipura,
Kecamatan Pasar, Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan Pelayangan dan Pasir
Putih. Sedangkan areal tanaman pangan yang tertunda tanam akibat
banjir di Kota Jambi mencapai 150 hektare (ha). Areal sawah yang
tertunda tanam paling luas terdapat di kawasan Jalan Baru Kelurahan
Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur.

Banjir juga sudah melanda sebagian wilayah kabupaten di Provinsi
Jambi. Seperti di Kabupaten Tebo, Muarobungo, Merangin dan Kabupaten
Sarolangun, Muarojambi dan Batanghari. Namun banjir belum menelan
korban jiwa. Namun musim tanam petani terganggu akibat banjir tahunan
ini. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar