Halaman

Rabu, 16 Juli 2008

Krisis Listrik dan Air Minum Makin Parah di Jambi

Jambi, Batak Pos
Pemadaman bergilir aliran listrik PLN di Kota Jambi makin meresahkan masyarakat Jambi. Bahkan krisis air bersih juga melanda sebagian besar penduduk Kota Jambi khususnya di Kecamatan Jelutung, Kotabaru dan Pasar Jambi. Krisis listrik dan air bersih membuat masyarakat resah karena terganggu beraktifitas.

Friston Riyanto Sinaga warga Bedeng 6 Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi kepada Batak Pos, Rabu (16/7) menyebutkan, pemadaman listrik dan tidak mengalirnya pasokan air dari PDAM Thirta Mayang Jambi membuat mereka kerepotan.

“Kami harus mengambil air dari mata air yang mulai surut drastis. Sudah seminggu PDAM mati. Sementara listrik juga sering terjadi pemadaman bergilir. Ini membuat kita susah untuk beraktifitas. Situasi listrik dan air bersih dari PDAM yang macet membuat susah,”ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan Mery, warga Kebun Handil, Jelutung. Menurutnya PLN dan PDAM tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya. Pemadaman bergilir dan matinya air selama sepekan, bukti bahwa kedua BUMN tersebut tidak peduli terhadap pelanggan.

“Masa sudah seminggu lebih kita tak dapat air dan seringnya pemadaman listrik, tidak ada solusi yang dibuat PLN dan PDAM. Sementara untuk penagihan rekening harus tepat waktu. Jika tidak langsung di denda. Ini adalah tidak adil,”ujarnya.

Sebagian besar warga Kota Jambi mengeluhkan pemadaman bergilir listrik dan matinya saluran air bersih dari PDAM. Masyarakat meminta pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan vital masyarakat tersebut.

Sementara itu, Humas PLN Cabang Jambi, H Tambunan menghimbau masyarakat agar mengurangi pemakaian listrik. Mengingat saat ini, difisit daya listrik di Jambi makin parah. Dari 18,58 MW menjadi 36,1 MW.

“Atas nama segenap manajemen PLN kita meminta maaf atas ketidaknyamanan aliran listrik saat ini di Jambi,”ujarya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar