Halaman

Selasa, 08 Juli 2008

Kelangkaan BBM Semakin Meresahkan Masyarakat Jambi

Jambi, Batak Pos
Kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) tiga hari belakangan di seluruh stasion pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Jambi semakin meresahkan masyarakat Jambi. Polda Jambi menempatkan empat personil polisi untuk mengantisipasi hal-hal buruk akibat kelangkaan BBM tersebut. Sementara harga BBM bensin di tingkat eceran mencapai Rp 12.000 per liter.

Pengamatan Batak Pos, Selasa (8/7) dari pagi hingga sore di SPBU jalan Sukarno Hatta Jambi Selatan, SPBU Paal V Kotabaru, SPBU Koni Pasar Jambi, SPBU Jalan Pattimura Kota Jambi, SPBU Kebun Jeruk, Telanaipura Kota Jambi, SPBU Beringin Simp Kebun Kopi Jambi, antrian panjang kenderaan roda dua dan empat masih panjang.

Antrian mencapai satu kilometer hingga membuat jalan macet akibat badan jalan dimakan oleh antrian kenderaan. “Kita harus antri 4 jam untuk mendapatkan 3 liter bensin. Disemua SPBU dalam Kota Jambi hampir serupa. Makin susah kita dengan kondisi ini,”ujar Burhanuddin, warga Jelutung Kota Jambi saat antri di SPBU Koni Pasar Jambi, Selasa (8/7).

Sementara itu sejumlah warga terpaksa membeli bensin eceran karena tidak betah mengantri di SPBU. “Saya terpaksa beli bensin eceran dengan harga Rp 12.000 per liter. Daripada saya harus antri 4 jam, lebih baik saya rugi yang penting waktu saya tidak tersita di SPBU,”ujar Rahmat, warga Paal V Kotabaru.

Menurut pengakuan sejumlah masyarakat Kota Jambi, kelangkaan BBM membuat masyarakat semakin sulit. Mereka menuding pemerintah tidak bertanggung jawab terhadap kelangkaan BBM yang sudah memasuki hari ketiga ini.

“Pemerintah daerah dan Pertamina harus bertindak bijak. Jangan sampai masyarakat marah dan bertindak anarkis. Sampai kapan kelangkaan BBM ini berakhir. Kalau tidak bisa diatasi, sebagiknya Pertamina harus dituntut,”ujar Libran SE anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi.

Terlambat


Kelangkaan BBM di Jambi akibat keterlambatan datangnya kapal pengangkut BBM dari Palembang ke Jambi. Angkutan BBM melalui jalur darat karena pendangkalan Sungai Batanghari akibat musim kemarau.

Kepala Kantor Pertamina Depot Jambi Adnan Zohdi mengakui, kelangkaan BBM terutama jenis premium ini diakibatkan kapal yang membawa premium terlambat. “Kapal tersebut baru berangkat dari Plaju, Sumatera Selatan 6 Juli kemarin dan diperkirakan baru sampai di Pertamina Jambi pada 9 Juli nanti pada malam hari,”katanya.

Menurut Adnan Zohdi, untuk memenuhi kebutuhan premium bagi masyarakat Jambi pihaknya mendatangkan premium dari Depot Kertapati Palembang dengan mengirimkan mobil Pertamina Jambi termasuk mobil Industri untuk mendatangkan BBM tersebut.

Dan kemarin malam premium sudah masuk ke Jambi sebanyak 983 KL ditambah 46 KL dari Depot Lubuk Linggau. “Karena lewat laut datangnya terlambat, kami berusaha menggunakan jalur darat yakni mendatangkan BBM dengan menggunakan mobil tangki milik Pertamina maupun Industri,”ujar Zohdi.

Zohdi berharap agar masyarakat tidak resah dengan kejadian ini. Karena BBM akan tetap didatangkan dan bila selama ini melalui laut sementara ini melalui darat dengan menggunakan mobil tangki.Walaupun kapasitasnya terbatas dan jaraknya yang jauh.

Sementara itu, Kepala Hiswana Migas Jambi, A Fattah mengatakan, pihaknya bersama pihak DPRD dan juga Pemda Provinsi Jambi akan berjuang sekuat tenaga untuk mengatasi kelangkaan BBM tersebut.

“Kami dalam rapat bersama Pemda, DPRD dan pemilik SPBU tersebut akan berusaha mengatasi kejadian ini bersama dan mengusulkan ke Pertamina pusat untuk menambah kuota BBM Jambi. Sekarang ini, pihak Hiswana Migas akan mengumpulkan data-data terlebih dahulu,”katanya.

Disebutkan, jika nantinya, sudah lengkap akan segera atau secepat mungkin diusulkan ke pusat. Dimana yang menjadi fokus saat ini angkutan suplay BBM dari Palembang ke Jambi yang memakan waktu cukup lama yakni lewat darat sendiri 25 jam sedangkan lewat laut atau sungai lebih lama lagi 7 hari.

“Guna mengatasi ini kami mengusulkan agar danya jangka pendek dan jangka panjang yakni jangka pendek pemecahan bagaimana agar tidak terlambat dan jangka panjang mengubah pola angkutan agar lebih dimodernisasikan lagi,”katanya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar