Pameran Perumahan Argentina Residence di WTC Batanghari Jambi baru-baru ini-Foto EDWIN EKA PUTRA/HARIAN JAMBI |
Jokowi-JK Akan Rombak Program Perumahan
JAKARTA-Rencana Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
dinilai akan berpengaruh positif terhadap sektor properti. Kebijakan ini akan
membuat struktur fiskal dan perekonomian akan stabil. Sementara pembangunan
perumahan rakyat dan kawasan pemukiman akan menjadi salah satu program unggulan
dari pemerintahan Jokowi-JK ke depan.
Pengamat properti Panangian Simanungkalit mengatakan,
subsidi BBM bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih produktif seperti membangun
infrastruktur jalan, sarana kesehatan, dan juga pendidikan.
“Untuk sektor properti, langkah menaikkan harga BBM secara jangka panjang akan
bagus karena pasar lebih sehat. Kenaikan harga properti yang sekarang sudah
cukup tinggi akan tertahan dalam lima tahun ke depan,” papar Panangian dalam
keterangannya, Senin (1/9).
Panangian memprediksi pasar properti pun akan semakin
membaik pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperkuat penetapan
pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Hal itu memberikan kejelasan arah
politik dan ekonomi di Indonesia.
Kondisi ini diprediksi akan membawa pengaruh positif terhadap pasar properti di
Indonesia. Konsumen maupun investor yang selama ini wait and see diprediksi
akan kembali melakukan transaksi, termasuk investor asing yang sejak awal tahun
ini menahan pembelian karena menunggu kepastian pemerintahan.
“Sidang MK yang memutuskan dan melegitimasi pasangan Joko
Widodo-Jusuf Kalla akan mengalirkan energi positif terhadap perekonomian
nasional, termasuk bisnis properti akan kembali bergairah," jelasnya.
Adanya kepastian akan mendorong pelaku usaha melakukan
ekspansi bisnis sehingga tidak hanya permintaan yang meningkat, tetapi juga
pasokan dari pengembang.
Selain itu, dia menyebutkan pertumbuhan permintaan properti
akan diperkuat dengan indikasi positif lain berupa penurunan tingkat inflasi
dari 8,6% pada akhir tahun lalu, diproyeksikan menjadi di bawah 5% pada akhir
2014.
Penurunan inflasi itu akan diikuti penurunan suku bunga
acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang secara bertahan akan menekan tingkat suku
bunga Kredit Pemilikan Rumah maupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPR/KPA).
Rombak Program Perumahan
Sementara pembangunan perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
akan menjadi salah satu program unggulan dari pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini
disebabkan karena sektor perumahan rakyat merupakan sebuah kebutuhan dasar
seluruh rakyat yang selama ini tidak mampu dipenuhi oleh pemerintah.
Deputi Kantor Transisi Bidang Infrastruktur, Perumahan Rakyat dan Transportasi
Publik Akbar Faizal dalam keterangan tertulisnya mengatakan, ketidakmampuan ini
tercermin dari jumlah pemenuhan kebutuhan perumahan yang tak terpenuhi (housing
blacklog) yang terus bertambah hingga mencapai 13,6 juta unit dan jumlah
pemukiman kumuh yang terus meningkat mencapai 59.000 hektare.
Menurutnya, padahal kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Ditjen Cipta Karya
dan Ditjen Penataan Ruang serta Kemempera selama priode 2009-2014 telah
menggelontorkan anggaran triliunan rupiah.
Hal ini disebabkan inefisiensi, miskoodinasi, tumpang tindihnya program dikedua
lembaga kementerian ini selama bertahun-tahun. Sebagai contoh bagaimana tak
terkoordinasinya pembangunan rumah susun sederhana sewa dan pembangunan
prasarana pemukiman yang ada di kedua lembaga kementrian tersebut.
“Pemerintahan Jokowi-Jk akan melakukan reformasi secara mendasar terhadap arah
kebijakan, strategi, program serta cara-cara kerja Pemerintah di bidang
perumahan rakyat dan pembangunan kawasan pemukiman," katanya.
Menurutnya kelemahan-kelemahan yang mendasar saat ini yang telah
teridentifikasi adalah lemahnya program nasional di bidang perumahan rakyat
karena bentuknya yang hanya merupakan daftar panjang belanja proyek-proyek
fisik dan daftar panjang proyek-proyek studi yang berumpang tinggi dengan
studi-studi dari lembaga perguruan tinggi.
“Pemerintahan baru Jokowi-JK akan memperbaharui semua itu dengan cara
mengintegrasikan program secara efektif dengan target mengurangi angka
kekurangan rumah dan luas daerah pemukiman kumuh secara terukur dan
progresif," katanya. (dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar