ENERGI LIMBAH
Kabupaten
Muarojambi memiliki potensi untuk membangun pembangkit energi terbarukan limbah
cair kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent). Hal itu dimungkinkan karena di
Kabupaten Muarojambi terdapat 12 pabrik kelapa sawit di Muarojambi.
Dana pembangunan sudah ada dari hibah Pemerintas Amerika Serikat.
R
MANIHURUK, Jambi
Bupati
Muarojambi H Burhanuddin Mahir di Kota Jambi kepada Harian Jambi, baru-baru ini
mengatakan, Wakil Gubernur Jambi H. Fachrori Umar bersama
Dubes USA Robert Blake meninjau lokasi rencana
pembangunan Pembangkit Listrik dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
PT. Biccon Argo Makmur, April llau.
Disebutkan, energi
terbarukan merupakan Proyek Kemakmuran Hijau dari Millennium Challenge
Corporation untuk mendanai pembangunan ekonomi rendah karbon di Kabupaten
terpilih.
Disebutkan, hal
ini mendapat sambutan baik dari Wakil Gubernur Jambi agar
proyek berjalan optimal. “Komitmen pemerintah untuk program ini dengan harapan
masyarakat mendukung terlaksananya program ini dengan baik,” katanya.
Menurutnya, pembangunan
yang baik itu terlebih dahulu memikirkan dampak buruk yang akan terjadi
sehingga tidak terjadi permasalahan dikemudian hari. “Kita harus berubah kearah
yang lebih baik dengan memikirkan dampak buruk pembangunan dan ini harus kita
lakukan agar pembangunan kita semakin baik,” ujarnya.
Sementara Dubes
USA Robert Blake menyampaikan proyek energi terbarukan dengan tujuan mengurangi
emisi gas rumah kaca. Dampak iklim serta memperbaiki pengelolaan lingkungan
yang memiliki harapan menjadi model pembangunan yang sengat relevan bagi
Indonesia.
“Kombinasi
program yang kami sukai dan proyek ini terus dipantau dan apa dampak ekonomi
bagi masyarakat yang langkah berikutnya bisa dikembangkan oleh pemerintah,”
ujarnya.
Dengan potensi
600 pabrik kelapa sawit yang ada di Indonesia berpotensi menghasilkan listrik
sebesar 1000 Mega Watt diantaranya terdapat 12 pabrik kelapa sawit di Muarojambi.
Direncanakan
limbah cair PT. BAM mampu menghasilkan 1,2 MW untuk 2500 KK dengan daya 450
VA disetiap rumah atau 1300 KK dengan daya 900 VA.
Kabupaten Muarojambi menjadi bagian dari 11 provinsi di Indonesia yang mendapat dana hibah dari MCC melalui MCA Indonesia yang akan bekerjasama dengan pemerintah dalam pelaksanaan proyek dilapangan lima tahunan.
Sementara Direktur Bagian Kemakmuran Hijau MCAI Budi Sukuco menyampaikan dana 600 juta dolar AS untuk Indonesia (2013-2018) akan dialokasikan untuk daerah yang sudah ditetapkan.
Skema pembiayaan
hibah Proyek Kemakmuran Hijau membuka kesempatan bagi PKS yang ingin
memanfaatkan fasilitas tersebut. “MCA-Indonesia akan mengevaluasi terlebih
dahulu melalui beberapa tahapan dan survey” kata Budi Kuncoro, Direktur Proyek
Kemakmuran Hijau.
Pembiayaan
tersebut tentu saja tidak untuk keseluruhan pembangunan pembangkit listrik. PT.
Biccon Agro Makmur merupakan salah satu PKS yang membuka diri untuk
pengembangan pembangkit listrik dari POME.
“Kami berusaha
mendapatkan hibah ini untuk membantu pembangunan pembangkit listrik di sini”
kata Robinson Sibagariang, salah satu pemilik PT. Biccon Agro Makmur.
PT Biccon Agro
Makmur sendiri memiliki 6.000 hektar kebun kelapa sawit. PKS sendiri sudah
beroperasi sejak Oktober 2011 hingga kini dengan kapasitas 60 ton per jam.
Kabupaten Muaro Jambi memiliki setidaknya 10 PKS yang berpotensi menghasilkan
15-20 MW listrik.
Saat ini, sudah
empat PKS yang menyatakan ketertarikannya berinvestasi untuk listrik dari POME.
Dengan dibangunnya pembangkit listrik dengan memanfaatkan POME di Muaro Jambi,
tentu sangat akan banyak membantu kebutuhan pasokan listrik masyarakat yang
tentu berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup masyarakat. (*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar