Halaman

Selasa, 14 Agustus 2012

Pengembangan Sapi Bali Dengan Sistem Integrasi Sapi Sawit di Jambi

Gubernur Jambi HBA Saat Tinjau Pasar Daging.Fo Dok Rosenman
  Jambi, BATAKPOS

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus (HBA),Wakil Gubernur H. Fachrori Umar, Asisten II Ekbang Kessos Ir. Haviz Husaini, serta pejabat eselon II Pemerintah Provinsi Jambi melakukan dialog terkait Daging Aman Sehat Utuh Halal (ASUH) dilanjutkan dengan panen sapi bali di Kasang Pudak, Kecamatan Kumpe Ulu, Muaro Jambi, Sabtu (11/8).

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Ahmad Junaidi, ikut panen sapi bali. HBA mengatakan, dirinya menginginkan masyarakat mengerti akan daging yang sehat dan toyyib juga memperlakukan ternak yang baik akan mempengaruhi kualitas daging yang baik.

“Kedepan masyarakat mengerti daging yang sehat,cara potongnya sehingga menghasilkan daging yang sehat dan toyyib(baik) juga halal. Melihat peternakan yang dilakukan masyarakat Desa Kasang Pudak terlebih dengan keberhasilan yang diraih, saya merasa Jambi akan aman pangan dan melepaskan diri dari ketergantungan pasokan luar,”katanya.

Sementara Dir Kesmavet, A. Junaidi menjelaskan, maksud dan tujuan pertemuan (kegiatan) jadi kenyataan, tujuan keamanan pangan(food safety), keamanan pangan (food security). Ketahanan pangan haruslah memenuhi syarat dan kualitas sehat konsumsi.

“Tidak kuantitasnya tapi kualitas jadi tidak mengandung penyakit. Kami juga sangat mendukung integrasi ternak sapi dan perkebunan sawit (Sasa). Bagaimana mencukupkan tanah air dengan sapi sendiri. Kita kurang mengoptimalkan potensi dalam negeri, kedele tidak ada sedikit saja kita sudah susah,”kata Junaidi.

A.Junaidi berharap integrasi sapi dan sawit yang sedang dilakukan di Jambi menjadi contoh daerah potensial lainnya. “Brench marking jadi contoh bagi gubernur lain.

Bupati Muaro Jambi Burhanuddin Mahir menyampaikan kondisi lokasi yang cocok untuk integrasi sapi sawit. Ada 130 ribu hektare kebun sawit yang bisa dibuat integrasi sapi sawit, seandainya dua sapi satu hektare maka kebutuhan daging bisa teratasi.

“Jika memungkinkan dapat dijadikan daerah sentra peternakan terbaik. Kami butuh bantuan pemerintahan pusat jadikan sentra, tidak perlu lagi datangkan dari Lampung, Sumbawa, Amerika,”kata Burhanuddin.

Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi Ir.H. Sepdinal MM mengatakan, panen sapi bali siap potong serta daging Aman Sehat Utuh Halal (ASUH) didaerah Kasang Pudak ini merupakan program 2011 dengan kurun waktu sembilan bulan mampu menghasilkan paling rendah 250 kilogram dan paling tinggi 400 kilogram, sedangkan hasil dari peternakan sapi tersebut 70 persen buat petani dan 30 persen untuk pemerintah.

Disebutkan, peternak di daerah ini merupakan usaha sampingan yang mampui memberi hasil yang maksimal. Keseriusan dan kelanjutan program akan mampu memenuhi atau swasembada daging di Provinsi Jambi dengan cara bangun kepercayaan masyarakat tentang kualitas daging ASUH juga halal. RUK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar