Pendangkalan : Sungai Batanghari di sekitar pasar Angso Duo Kota
Jambi yang mengalami pendangkalan, Rabu (30/5). Pengerukan sangat
mendesak agar transportasi sungai lancer. Foto batakpos/rosenman
manihuruk.
Jambi, BATAKPOS
Pengerukan Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera tersebut kini sangat mendesak. Pasalnya pendangkalan sudah merata sehingga sulit dilalui kapal pengangkut batubara dan bahan baker minyak (BBM). Lima menteri telah merespon positif pengerukan tersebut.
DPRD Provinsi Jambi juga mendesak pihak terkait untuk segera melakukan pengerukan sungai tersebut sehingga arus transportasi sungai bisa dimaksimalkan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi diminta untuk segera melaksanakan program pengerukan itu.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi H Halim, Rabu (30/5) mengatakan, jika memang menteri sudah memberikan sinyal persetujuan, maka eksekutif harus segera mem-follow up agar segera dilaksanakan.
Menurutnya, pembangunan jalan memang sulit untuk diwujudkan. Yang menjadi pertimbangan tentunya selain dana yang besar, pembebasan lahan juga memakan waktu yang lama.
“Jadi jika memang pengerukan dimungkinkan dilaksanakan, sudah itu saja yang difokuskan. Namun perlu diantisipasi yakni kedatangan investor yang akan melakukan pengerukan itu. Pihaknya tidak ingin investor hanya janji saja seperti PT Synco Global yang tak kunjung ada kejelasan sampai saat ini. Investor harus diseleksi benar dan diminta ada jaminan sebelum MoU dilaksanakan,” katanya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jambi, Chumaidi Zaidi mengatakan, jika memang lima menteri sudah menyetujui pihaknya dengan senang hati menyambut hal ini. Tinggal lagi eksekutif merepon cepat persetujuan itu.
Disebutkan, jika memang dilakukan pengerukan, pihaknya meminta kelestarian lingkungan tetap harus dijaga. Pengerukan jangan hanya sekali saja, namun harus dilakukan secara terus menerus dan dipelihara.
Banyak pihak yang mendukung pengerukan Sungai Batanghari. Pasalnya pengerukan dianggap solusi yang tepat untuk mengatasi kerusakan jalan dan menjamin ketenangan investor. Bahkan Menteri BUMN, Dahlan Iskan lebih menyetujui pengerukan Sungai Batanghari dibandingkan pembangunan jalan khusus angkutan batubara. RUK
Jambi, BATAKPOS
Pengerukan Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera tersebut kini sangat mendesak. Pasalnya pendangkalan sudah merata sehingga sulit dilalui kapal pengangkut batubara dan bahan baker minyak (BBM). Lima menteri telah merespon positif pengerukan tersebut.
DPRD Provinsi Jambi juga mendesak pihak terkait untuk segera melakukan pengerukan sungai tersebut sehingga arus transportasi sungai bisa dimaksimalkan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi diminta untuk segera melaksanakan program pengerukan itu.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi H Halim, Rabu (30/5) mengatakan, jika memang menteri sudah memberikan sinyal persetujuan, maka eksekutif harus segera mem-follow up agar segera dilaksanakan.
Menurutnya, pembangunan jalan memang sulit untuk diwujudkan. Yang menjadi pertimbangan tentunya selain dana yang besar, pembebasan lahan juga memakan waktu yang lama.
“Jadi jika memang pengerukan dimungkinkan dilaksanakan, sudah itu saja yang difokuskan. Namun perlu diantisipasi yakni kedatangan investor yang akan melakukan pengerukan itu. Pihaknya tidak ingin investor hanya janji saja seperti PT Synco Global yang tak kunjung ada kejelasan sampai saat ini. Investor harus diseleksi benar dan diminta ada jaminan sebelum MoU dilaksanakan,” katanya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jambi, Chumaidi Zaidi mengatakan, jika memang lima menteri sudah menyetujui pihaknya dengan senang hati menyambut hal ini. Tinggal lagi eksekutif merepon cepat persetujuan itu.
Disebutkan, jika memang dilakukan pengerukan, pihaknya meminta kelestarian lingkungan tetap harus dijaga. Pengerukan jangan hanya sekali saja, namun harus dilakukan secara terus menerus dan dipelihara.
Banyak pihak yang mendukung pengerukan Sungai Batanghari. Pasalnya pengerukan dianggap solusi yang tepat untuk mengatasi kerusakan jalan dan menjamin ketenangan investor. Bahkan Menteri BUMN, Dahlan Iskan lebih menyetujui pengerukan Sungai Batanghari dibandingkan pembangunan jalan khusus angkutan batubara. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar