Halaman

Kamis, 31 Mei 2012

Harimau Sumatera Terjerat Pemburu Babi Hutan

Evakuasi : Harimau Sumatera yang terperangkap jerat babi hutan di Desa Bedeng VII, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci saat dievakuasi oleh tim gabungan dari Patroli Harimau Sumatera (PHS) Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS), Koramil, Polsek, dan BKSDA Jambi, Minggu (27/5). Foto Ist Batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, BATAKPOS


Harimau Sumatera yang terperangkap jerat babi hutan di Desa Bedeng VII, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci akhirnya berhasil dievakuasi ke Kebun Binatang Taman Rimba Kota Jambi. Tim gabungan dari Patroli Harimau Sumatera (PHS) Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS), Koramil, Polsek, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi memulai evakuasi Minggu (27/5) sore dengan melakukan pembiusan.

Manajer PHS, Dian Risdianto di Jambi, Senin (28/5) mengatakan, obat bius ditembakkan oleh Sartono, petugas BKSDA Jambi. Saat terkena obat bius, harimau tak sadarkan diri selama sekitar satu jam. Tim pun dengan leluasa melepaskan perangkap yang menjerat kaki depan kanan harimau tersebut.

Menurut Dian Risdianto, dua jari kaki harimau putus karena terperangkap jerat babi yang terbuat dari kawat baja. Harimau dalam keadaan tidak sadar kemudian dimasukkan ke dalam kandang besi.

“Setelah sadar, harimau tersebut kami bawa ke jalan besar. Di sana sudah ada mobil yang menunggu. Kami mengusung kandang besi berisi harimau tersebut sekitar satu jam,” katanya.

Petugas BKSDA Jambi, Syahron mengatakan, harimau akan dibawa ke Jambi menggunakan mobil. Harimau tersebut dibawa Kebun Binatang Taman Rimba dan tiba Senin (28/5). Jalannya tidak bisa cepat karena harimau ini baru sadar dari pembiusan.

Kata Syahron, di Kebun Binatang Taman Rimba ada dokter hewan yang nantinya akan mengobati kaki harimau yang dua jarinya putus. “Tapi secara umum kondisi harimau ini baik-baik saja. Ia Nampak sehat,” tambahnya.

Kepala Kebun Binatang Taman Rimba, Adrianis, mengakui pihaknya telah menerima harimau Sumatera dari Kerinci. Pihaknya juga sudah menyiapkan tim medis untuk merawat dan mengobati harimau tersebut.

“Tapi sayangnya kandang harimau kami terbatas, sehingga harimau ini tidak bisa ditempatkan di kandang yang ada. Untuk sementara, harimau tersebut akan tetap ditempatkan di kandang besi yang saat ini digunakan untuk mengevakuasinya,”katanya.

Harimau yang terjerat ini pertama kali ditemukan warga pada Kamis (24/5) lalu. Jumat (25/5) lalu tim berupaya, namun gagal karena terhalang hujan lebat. Keesokannya tim mengulangi upayanya, namun kembali gagal karena kurangnya peralatan.
Kemudian tim BKSDA didatangkan dari Jambi.  Beberapa tahun lalu di tempat yang sama warga juga sering menjumpai harimau dan anaknya. Ketika itu, pihak BBTNKS melakukan upaya pengusiran agar harimau tersebut masuk ke dalam kawasan TNKS.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Tri Siswo mengatakan, populasi Harimau di Sumatera hanya tinggal 300 hingga 400 ekor saja. Populasi terbesar di kawasan TNKS dengan jumlah 166 ekor.

Akibat alih fungsi hutan menjadi perkebunan dan Hutan Tanaman industri (HTI) yang dilakukan investor membuat habitat gajah dan harimau Jambi terancam punah. RUK


Tidak ada komentar:

Posting Komentar