Sungai Batanghari mengalami pendangkalan.
Sungai Batanghari mengalami pendangkalan.
Keruk : Sungai Batanghari akan dikeruk sebagai jalur trasnportasi batubara oleh investor India. Tampak alaur Sungai Batanghari mengalami pendangkalan akibat kemarau, tepatnya dikawasan Tanggo Rajo Pasar Angos Duo Kota Jambi yang akan dikeruk. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Jambi, BATAKPOS
?Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan mendapatkan keuntungan sebesar 125 US terhadap pengerukan Sungai Batanghari yang dilakukan PT Synco Global sebagai investor yang menawarkan diri untuk melakukan pengerukan tersebut. Pihak PT Synco Global telah menyiapkan modal sebanyak Rp 6 triliun untuk melakukan pengerukan itu selama dua tahun.
Hal tersebut dikatakan Direktur PT Synco Global, Sunderajen, dalam eksposnya hasil kajian (feasibility study-FS) mereka terhadap Sungai Batanghari bahwa layak untuk dikeruk di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (24/9). Bahkan pihaknya sudah menghitung keuntungan yang akan diraup Pemerintah Provinsi (Pemprov) dari hasil pengerukan tersebut.
“Hasil kajian kita Sungai Batanghari layak dikeruk. Bahkan Pemprov akan mendapatkan 125 US Dollar dari hasil pengerukan. Pihak kami akan melakukan pengerukan tersebut dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Kami telah menyiapkan modal sebanyak Rp 6 triliun untuk melakukan pengerukan itu,”katanya.
Disebutkan, pekerjaan pengerukan yang akan dilakukan yakni meliputi pengerukan Sungai Tembesi, Batanghari dan Berbak sebanyak 21,5 juta m3 untuk mendapatkan kedalaman dan lebar alur yang bisa dilayari sepanjang tahun (lebar alur 60 m dan kedalaman 4.2 m, red).
Pengerukan dilakukan untuk membuat muara untuk alur ke muara, kemudian perbaikan alinemen, pembuatan rambu navigasi, perbaikan clearance untuk beberapa jembatan terutama di Sungai Berbak dan konstruksi terminal.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian lagi untuk memastikan hasil kajian FS tersebut dengan dampak-dampak lain yang akan muncul dari pengerukan itu.
HBA menyarankan, PT Synco Global untuk membangun jalan khusus transportasi batubara. Apalagi PT Synco mempunyai modal sampai Rp 6 trilun. “Kalau punya uang segitu (Rp 6 triliun), lebih baik membuat jalan khusus batubara. Karena dana yang dihabiskan untuk jalan hanya Rp 4 trilun dari perhitungan,” katanya.
HBA menawarkan jalan kepada PT Synco dikarenakan sesuai dengan ekspos PT Synco Global, biaya yang dibutuhkan untuk pengerukan Sungai Batanghari sangat besar, US $ 660 juta atau hampir enam triliun rupiah. Sementara biaya pembangunan jalan khusus sekitar Rp 4 triliun.
Gubernur juga menegaskan bahwa Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Synco Global adalah dalam rangka feasibility study.
“PT Synco Global boleh mengatakan feasible, namun Pemerintah dan DPRD Provinsi Jambi akan mengkaji ulang semua dampak, baik dampak positif maupun negatifnya. Yang penting bagi saya, ada jalan alternatif sehingga batubara diangkut tidak menggunakan jalan umum, baik (jalan alternatif itu) lewat sungai maupun lewat darat,”katanya.
Disebutkan, PT Synco Global yang menyatakan bahwa dibutuhkan waktu dua tahun untuk melakukan pengerukan sungai merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan.
“Jangan nanti dia yang membuat rencana seperti itu, tetapi dari pihak kita, kita yang dirugikan, jalan kita juga rusak. Oleh karena itu, kita akan pelajari. Kita berharap mulai Januari 2012, transportasi batubara tidak lagi melalui public road/jalan umum, minimal, kalau pun menggunakan jalan umum, tidak melebihi tonase sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,”kata HBA. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar