Halaman

Selasa, 27 September 2011

Harga Sayuran di Jambi Melambung

Siramkan Air Limbah : Januri (36) seorang petani sayur di Paal Merah Lama, Jambi Timur, Selasa saat menyiram tanaman sayuran sawi manias dan sawi Thailand. Dirinya terpaksa menampung air limbah sebagai bahan baku untuk menyiram tanaman sayuran miliknya. Foto batakpos/rosenman manihuruk


Jambi, BATAKPOS


Kini harga sayuran di Kota Jambi melambung akibat musim kemarau yang tengah berlangsung selama sebulan lebih. Kini pasokan sayur-mayur di pasaran dalam Kota Jambi minim, sehingga harga melambung.

Sementara para petani sayur dalam Kota Jambi pun terancam gulung tikar akibat keterbatasan air untuk menyiram tanaman sayuran. Pengamatan BATAKPOS di Pasar Tradisional Talang Banjar, Senin (26/9) menunjukkan, harga sayuran kembali naik.

Sayur bayam misalnya, dari harga Rp1.000 perikatnya kini menjadi Rp 3.000 per ikat. Kangkung pun naik dari harga Rp 1.500 perikat kini menjadi Rp 3.000 perikatnya. Secara umum, harga sayuran di pasar tradisional dalam Kota Jambi naik hingga 100 hingga 200 persen dari harga normal.

Jamhuri, pedagang sayur di Talang Banjar mengatakan, mahalnya harga sayuran akibat kurangnya pasokan. “Pasokan sayur kita kurang mas, Kerinci kemarau, Padang juga. Sementara dari petani sayur Kota Jambi juga sama, sedikit sekali. Sayur petani banyak yang mati, kami beli mahal terpaksa jual mahal juga,”katanya.

Sementara itu dari kawasan pertanian sayur di Paal Merah Lama, terlihat banyak lahan yang sudah tak digunakan lagi. Warga tidak menggarap lahan karena tak cukup air untuk tanaman sayur, sehingga dibiarkan begitu saja.

Sementara musim kemarau yang melanda Jambi membawa dampak pada keringnya sumur warga. Beberapa sumur warga saat ini tidak tampak airnya, sehingga warga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok satu ini.

“Sumur kami sudah lamo keringnyo bang. Beberapa sumur warga yang ada, tingkat permukaan airnya sangat rendah, bahkan di dasar sumur sudah tidak lagi tampak air,”kata Susilawati warga Olak Kemang, Kota Jambi.

Warga kini terpaksa mengatasi kekurangan air ini dengan membeli air isi ulang, ataupun pergi ke sungai atau ke danau untuk keperluan mandi dan lainnya. Sementara pasokan air dari PDAM Tirta Mayang Jambi juga tidak lancar. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar