Halaman

Jumat, 12 Agustus 2011

Syahrasaddin Minta Masyarakat Terlibat Dalam Penanggulangan Masalah Kependudukan

Ir. Syahrasaddin, M.Si

Jambi, BATAKPOS

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Ir. Syahrasaddin, M.Si menghimbau masyarakat Provinsi Jambi untuk menanggulangi berbagai masalah kependudukan. Himbauan tersebut disampaikannya dalam Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) dan Pembangunan Provinsi Jambi Periode 2011-2014, Kamis (11/8/11), bertempat di Hotel Golden Harvest, Kota Jambi.

Sekda menyatakan bahwa masalah kependudukan itu lazimnya adalah terkait dengan masalah kuantitas, kualitas, mobilitas, dan administrasi kependudukan. Dari segi kuantitas, jumlah penduduk Provinsi Jambi hasil sensus penduduk tahun 2010 adalah 3.088.618 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) per tahun periode tahun 2010 adalah sebesar 2,55 % per tahun yang sebelumnya 1,8% pada tahun 2000. Dengan LPP sebesar itu, berarti jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2011 ini diperkirakan menjadi 3.167.000 jiwa lebih.

“Sejalan dengan standar Indeks Pembangunan Manusia, meningkatnya kuantitas penduduk berdampak terhadap penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, dan pendapatan/pengeluaran yang pada akhirnya dapat mengukur tingkat kesejahteraan rakyat di suatu daerah,”ujarnya.

Disebutkan, dari jumlah penduduk Provinsi Jambi 3.088.618 jiwa tersebut, terdapat sekitar 62 ribu jiwa yang termasuk katagori miskin dan 34 ribu jiwa penduduk yang termasuk katagori sangat miskin tersebar di seluruh wilayah Provinsi Jambi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi telah berupaya mencari solusi dengan skala prioritas pembangunan, guna mengatasi masalah penduduk miskin, sehingga mulai tahun 2011 ini telah mengambil kebijakan program Samisake (Satu Miliar Satu Kecamatan), yang tahun ini baru dilaksanakan pada 50 kecamatan sebagai pilot project/proyek percontohan.

Sekda juga mengatakan, dalam pelaksanaan Samisake, Pemprov Jambi bekerjasama dengan instansi jajaran terkait, antara lain dengan Korem 042 Garuda Putih.

Mengenai LPP, Sekda menyatakan bahwa LPP tidak hanya karena faktor kelahiran semata, akan tetapi juga disebabkan oleh tingginya angka migrasi, dimana saat ini, Provinsi Jambi sebagai tujuan migrasi penduduk dari provinsi lain, antara lain karena sumber daya alam seperti perkebunan dan pertambangan.

“Namun demikian, mobilitas penduduk di Provinsi Jambi, penyebarannya masih relatif merata. Sebagai pusat pemerintahan, industri, perdagangan, dan tujuan imigrasi yang datang dari berbagai provinsi lain, menempatkan Kota Jambi dengan jumlah penduduk 17% dari jumlah penduduk Provinsi Jambi. Di posisi kewilayahan, kabupaten/kota di Provinsi Jambi terdiri dari wilayah barat dan wilayah timur, yang penyebarannya relatif seimbang. Penduduk Provinsi Jambi yang berada di wilayah Timur sebesar 51% (Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur), sedangkan untuk wilayah Barat sebesar 49% (Kabupaten Bungo, Merangin, Sarolangun, Kerinci, dan Kota Sungai Penuh),” urainya.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi, Dra. Retno Munfaati, MM mengemukakan, jumlah penduduk Provinsi Jambi saat ini melampaui proyeksi perkiraan.

Dimana sebelumnya penduduk Provinsi Jambi diperkirakan sebanyak 2,8 juta jiwa ternyata telah mencapai hampir 3,1 juta jiwa. Jumlah ini menurut Retno lebih cepat daripada yang diperkirakan, yang mana dari segi perkiraan, jumlah penduduk hampir 3,1 juta jiwa ini adalah pada tahun 2015.

Ketua KKI Pusat, Dr. Sonny Harry B. Harmadi dalam sambutannya mengemukakan, KKI Provinsi Jambi merupakan KKI yang ke-17 di Indonesia. Sonny menyampaikan, agar KKI Provinsi Jambi benar-benar bisa berperan positif dalam membantu mengatasi aneka permasalahan kependudukan di Provinsi Jambi.

Turut hadir dalam acara tersebut, Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat, Dr. Lalu Burhan, M.Sc, dan para undangan lainnya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar