Halaman

Jumat, 19 Agustus 2011

Pemprov Jambi Janji Jembatani SAD Dengan PT Asiatic Persada

Warga SAD Saat unjukrasa di Depan Kantor Gubernur Jambi baru-baru ini. Foto Rosenman Manihuruk.

Jambi, BATAKPOS

Pemerintah Provinsi Jambi berjanji akan mempertemukan warga Suku Anak Dalam (SAD) Sungaiberuang dengan pihak PT Asiatic Persada yang melakukan unjukrasa di Gedung DPRD Provinsi Jambi tiga hari belakangan. Janji itu disampaikannya Sekda Provinsi Jambi Syahrasadin ketika bertemu dengan warga SAD yang rumahnya dirobohkan perusahaan.

Pertemuan digelar di kantor Gubernur Jambi, Kamis (18/8/11). Dalam pertemuan tersebut juga hadir sejumlah aktifis LSM yang mendampingi SAD.

“Hari Selasa depan akan rapat kembali dengan mengundang pihak perusahaan dan perwakilan dari SAD. Pemprov Jambi juga bakal mengundang pihak Pemkab Batanghari, Pemkab Muarojambi, kepolisian, dan DPRD. Ada beberapa langkah yang akan dijadikan bahan evaluasi penyelesaian konflik tersebut. Pertama yakni mengkaji permasalahan, kemudian langkah jangka panjang adalah mencari solusinya. Nah untuk itu solusi kita yakni mendatangkan pihak perusahaan itu,”katanya.

Kepala Biro Ekbang dan SDA Pemprov Jambi, Sepdinal pihaknya sudah mengundang perwakilan dari pimpinan PT Asiatic Persada wilayah Sumatera Selatan. “Salah satu pimpinan perusahaan itu dari Palembang,” ujarnya.
Gubernur Jambi HBA


Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) menanggapi penyelesaian konflik itu tampaknya tidak lagi optimis. “Konflik itu tidak akan selesai, pihaknya hanya bisa memperkecil konflik itu saja. Apalagi dalam situasi pengembangan pembangunan dan situasi ekonomi yang tidak stabil seperti saat ini. Konflik itu pasti ada, tinggal bagaimana kita menanggapinya. Semuanya ada kepentingan,” katanyanya.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Handayani, menilai konflik antara PT Asiatic dan warga SAD ini sudah sering terjadi. Soluasi yang tepat, pemerintah mencabut izin PT Asiatic dan menutup perusahaan itu.

Sementara untuk tim penyelesaian konflik yang dibentuk Pemprov Jambi, kata Handayani sudah dari dulu dimintanya untuk dibubarkan saja. Pasalnya tim ini hanya menghabiskan anggaran dan tidak ada hasil kerjanya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar