Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus MM berikan bantuan beasiswa.
Jambi, BATAKPOS
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi hingga kini masih berupaya meningkatkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun yang berkualitas. Pemprov Jambi telah melakukan berbagai langkah penataan secara intensif, baik dari sisi perencanaan, penganggarab maupun regulasi bidang pendidikan yang ditandai dengan diterterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) No.4 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Bermutu.
Hal itu dikatakan Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Ir. Syahrasaddin, M.Si saat membuka Seminar Pendidikan, yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi bekerjasama dengan Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jambi di Ruang Batanghari, Hotel Abadi Jambi, Senin (18/7).
Menurut Gubernur Jambi, dalam upaya mewujudkan visi Jambi EMAS (Ekonomi Maju Aman, Adil dan Sejahtera) 2015, Pemerintah Provinsi Jambi, mengajak seluruh komponen masyarakat di Provinsi Jambi untuk bersama-sama berpartisipasi sesuai bidang dan peran masing-masing.
Sejalan dengan focus program Kementerian Pendidikan Nasional (Kemndiknas) RI tahun 2011-2015, yang antara lain Memperluas akses pendidikan anak usia dini dan menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun yang berkualitas.
Pemerintah Provinsi Jambi telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) No.4 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Bermutu guna penguatan program pendidikan tersebut.
“Guna mengatasi kesulitan biaya pendidikan bagi masyarakat miskin, selain mengintensifkan pemenfaatan dana Bantuan OPerasional Sekolah dari Kementerian. Pemerintah Provinsi Jambi mulai tahun 2011 telah menyediakan bantuan pendidikan/beasiswa melalui program satu milyar satu kecamatan (SAMISAKE), mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sederajat, SLTP sederajat, SLTA sederajat, hingga jenjang Strata 1,”katanya.
Disebutkan,secara bertahap tapi pasti, Pemprov Jambi terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di Jambi bekerjasama dengan Bappenas serta berbagai Perguruan Tinggi ternama di Indonesia untuk menempuh pendidikan program Strata 2 dan strata 3.
Provinsi Jambi memiliki sumberdaya alam yang subur yang dapat dikelola sebagai lahan perkebunan, pertanian dan peternakan.Disamping sungai-sungai dan danau-danau yang mendukung petani ikan, kandungan bumi yang kaya dengan berbagai jenis mineral dan minyak bumi dipersiapkan SDM yang mampu mengelolanya.
“Untuk itu kebijakan Pemerintah Provinsi Jambi sangat mendukung fokus program Kemsndiknas 2011-2015, yaitu peningkatan mutu pendidikan vokasi dan politekhnik. Berkaiatan dengan itu Pemerintah Provinsi Jambi akan memperbanyak dan memperkuat pendidikan kejuruan yang berbasis potensi lokal. Hal itu agar mampu menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang handal guna mengolah hasil bumi daerah,”katanya.
Menurut Sekda Prov Jambi,jumlah penduduk Jambi ada 3 juta jiwa, dimana 20 persen merupakan lapisan atas, 40 persen menengah dan 40 persen lapisan bawah, jika dibagi maka Penduduk Jambi yang miskin ada 1,2 juta.
Bila diambil rata-rata keluarga inti lima orang maka ada 60.000 masyarakat berada di lapisan paling bawah, dan berdasarkan data BPS ternyata adalagi masyarakat lapisan bawah paling bawah yang jumlah mencapai 34.180 Kepala Keluarga (KK).
Jumlah itu masuk dalam program bedah rumah samisake. Dimana untuk tahun 2011 ini dianggarkan untuk dibedah 3.176 unit rumah, sisanya diharapkan bantuan dari berbagai pihak termasuk para pengusaha melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), sehingga pada tahun 2011 ini ditergetkan 5000 unit rumah masyarakat sangat miskin akan dibedah, dimana dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan Korem 042/Gapu Jambi.
Program Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi priode 2010-2015 dalam upaya mengentaskan kemiskinan, memberikan beasiswa bagi masyarakat sangat miskin sehingga diharapkan anak-anaknya tidak putus sekolah.
Bantuan itu mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang nilainya masing-masing untuk tingkat SD Rp650.000,- tingkat SLTP Rp750.000,-, tingkat SLTA Rp850.000,- dan untuk perguruan tinggi Rp2 juta setiap tahunnya.
Pemateri seminar Prof. DR. Arif Rahman, M. Pd tokoh pendidikan nasional Guru Besar Universitas Negeri Jakarta, yang juga sebagai Ketua Harian Komisi Indonesia untuk UNESCO, memaparkan tentang “Kebijakan Pendidikan Nasional dalam Mengejar Kualitas Pendidikan”.
Pemateri Dr. Berlian Karta Kusumah, M. Pd, dari UPI Bandung, dengan materi “Mewujudkan ketersediaan pendidikan bermutu dan terjangkau oleh semua warga Negara Indonesia”, Dr. Reni Marlina dari Komisi X DPR RI, menyampaikan materi tentang “Optimalisasi Prinsip Pendidikan dalam Mengejar Kualitas Standar Pendidikan Internasionaol”. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar