Halaman

Sabtu, 02 Juli 2011

Pemilik SPBU Nakal, Pemicu Kelangkaan BBM di Jambi

Jambi, BATAKPOS

Pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nakal dinilai sebagai pemicu langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Jambi dua pekan terakhir. Ulah oknum SPBU nakal banyak menyelewengkan BBM tidak pada peruntukannya. Jajaran Polda Jambi kini melakukan rajia guna menangkap oknum SPBU yang nakal.

Kepala Depot UPTDN II Pertamina Jambi, Suharto, Kamis (30/6/11) mengatakan, seharusnya stok BBM jenis solar dan permium di depot Pertamina Jambi jumlahnya mencapai 7.800 ton per hari dan itu aman.

Sementara untuk jenis premium, jumlahnya mencapai saat ini 3.300 ton dengan daya tampung tangki milik depot mencapai 5.500 ton. Kelangkaan BBM tersebut sering dilakukan oknum pemilik SPBU.

Modusnya dengan melegalkan pembelian dengan derigen secara besar-besaran. Kemudian menjual BBM kepada penadah yang tidak resmi. Hal ini sebagai pemicu langkanya BBM di sejumlah daerah di Provinsi Jambi.

Pihak pertamina Jambi akan menindak tegas oknum pemilik SPBU yang terbukti melakukan praktek ilegal. Tindakan tegas itu akan menjadi prioritas Pertamina kepada pemilik atau pengusaha SPBU.

Digerebek Polisi

Bambang, pengelola SPBU Paal 39 Desa Tanjungpauh, Kecamatan Mestong, Muarojambi, ditangkap polisi Rabu (29/6/11) sekitar pukul 24.00 WIB karena melakukan penjualan BBM secara tidak legal.

Razia yang langsung dipimpin Kapolres Muarojambi AKBP Badarudin, menemukan SPBU yang dikelolanya sedang mengisi BBM ke puluhan jerigen. Parahnya, ia memungut biaya ke pembeli BBM jerigen.

Besar pungutan mencapai Rp 4 ribu per jerigen. Polisi mendapatkan 24 jerigen yang telah diisi minyak dan 7 jerigen yang masih kosong. Selanjutnya, jerigen ini disita dan dibawa ke Polres Muarojambi.

Surya, salah orang operator pom bensin, mengatakan, dirinya sebagai hanya mengikuti perintah atasan. “Saya melakukan pengisian karena disuruh oleh Bambang. Setiap jerigen dipungut biaya Rp 4 ribu. Dari hasil pungutan tersebut semuanya diserahkan ke Bambang. Kami tidak mendapat keuntungan dari pengisian jerigen,” katanya.

Kapolres Muarojambi AKBP Badarudin mengatakan, operasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian, terkait dengan terjadinya kelangkaan terhadap BBM. Pihanya mencurigai kelangkaan BBM disebabkan pembelian menggunakan jerigen dan penadah ilagal lainnya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar