Halaman

Minggu, 10 Juli 2011

Gardu PLTD PAYO SILINCAH Meledak, JAMBI Gelap Gulita

Jambi, BATAKPOS

Akibat kebakaran hebat yang terjadi di gardu induk PLN Payo Selincah, yang terletak di RT 24 No 26, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Jambitimur, Jumat (8/7/11) sekitar pukul 11.30 WIB, aliran listrik di Kota Jambi dan sekitarnya padam. Akibatnya aktivitas usaha warga Jambi terganggu.

Akibat peristiwa ini, arus listrik di wilayah Jambi Timur, Telanaipura, Kotabaru, Jelutung Jambi terpaksa dipadamkan. Kini petugas masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

Pihak pemadam kebakaran Kota Jambi berusaha selama lebih kurang dua jam guna memadamkan api. Beberapa unit mobil pemadam terpaksa dikerahkan akibat besarnya kobaran api akibat ledakan tersebut.

Satpam PLN Payo Silincah, Mery kepada wartawan mengatakan, pada saat kejadian, dirinya hanya mendengar suara ledakan, namun tidak tahu apa yang meledak.

“Setelah mendengar suara ledakan, saya langsung menoleh ke arah gedung ini. Tidak lama kemudian saya melihat api. Untuk lebih jelasnya, silahkan tanya ke pegwai pak. Saya hanya satpam, yang saya tahu ini adalah gardu induk,”kata Mery.

Sementara itu, sejumlah pengelola warung internet di Jambi mengeluh akibat padamnya listrik. Mereka terpaksa menutup sementara usahanya karena padamnya listrik hingga waktu yang belum diketahui.

“Kita merugi dengan padamnya listrik ini. Satu hari omset kita bisa mencapai Rp 750 ribu hingga Rp 1,5 juta. Namun karena padamnya listrik ini, terpaksa warnet kita tutup. Semoga ledakan gardu PLN tersebut tidak mengganggu aliran listrik di Jambi hingga lama,”kata Ayu, pengelole Warnet Ridiz Jelutung Jambi.

PLN Rugi Rp 17 Miliar Akibat Meledaknya PLTD Payo Silincah

Perusaan Listrik Negara (PLN) mengalami kerugian sekitar Rp 17 miliar akibat meledaknya gardu induk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Pyo Silincah, Jambi Timur Jambi, Jumat lalu. Sebanyak 13 unit Panel Tegangan Menengah (Kubukabel) dengan kapasitas 20KV terbakar. Harga satu unit panel yang terbakar berkisar Rp 300 juta.

Akibat ledakan itu membuat kabel-kabel kontrol yang berfungsi untuk penyaluran distribusi listrik ke pelanggan terbakar, powor juga terbakar. Hingga Minggu (10/7) 100 pekerja dikerahkan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Kemudian pihak PLNWS2JB juga melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Pihak PLN Jambi berusaha secepat mungkin untuk menormalkan suplai listrik di Jambi yang lumpuh 50 persen dari 107MW kebutuhan listrik di Kota Jambi dan sekitarnya.

Demikian dikatakan Manejer PT (Persero) PLN WS2JB Cabang Jambi, Suparyanto kepada wartawan, Minggu (10/7) di PLTD Payo Silincah. Menurut Suparyanto, dengan jumlah pekerja 100 orang, pihak PLN berharap bisa mempercepat perbaikan alat-alat yang rusak.

Disebutkan, untuk panel-panel pengganti didatangkan dari luar Jambi. Saat ini panel-panel itu sedang tahap distribusi menuju Kota Jambi. Dari hasil pebaikan yang dilakukan oleh pihak PLN, Minggu malam sudah ada tiga daerah yang telah dialiri listrik. Ketiga wilayah itu yakni kawasan Mayang sekitarnya, Telanaipura dan Broni.

Kemudian wilayah Tempino, Desa Baru dan Bayung Lincir juga telah bisa dialiri listrik. Kemudian wilayah jalur Payo Silincah, Kebun Kopi, Sungai Gelam, Lingkar Selatan dan sekitarrnya, Senin malam akan bisa teraliri arus listrik.

Menurut Suparyanto, untuk daerah yang masih dalam perbaikan, meminta agar sedikit bersabar menjelang tiga hari ini. Selain itu dia juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian meledaknya gardu induk yang mengakibatkan aktivitas para warga Kota Jambi terganggu.

Sementara itu Polrersta Jambi hingga Minggu (10/7) siang masih melakukan penelusuran penyebab meledaknya pembangkit PLTD yang terjadi di PLN unit Payo Selincah pada Jumat sekitar pukul 11.30 WIB lalu.

Dari penyelidikan sementara kepolisian belum menemukan apa penyebab utama dari ledakan tersebut. Kapolresta Jambi Kombes Pol Syamsudin Lubis melalui Kasat Reskrim Kompol Agung W Nugroho saat ditemui di TKP PLTD Payo Selincah mengatakan, pihaknya masih melakukan upaya untuk mencari penyebab terjadinya ledakan di PLTD tersebut.

“Untuk penyelidikan ini, pihak dari tim forensik Polri Palembang berjumlah tiga orang telah didatangkan ke Jambi. Tim forensik tersebut sengaja untuk didatangkan guna mempercepat proses penyelidikan,” kata Agung.

Disebutkan, Polresta Jambi bersama Polsekta Jambi Timur telah melakukan pengambilan sampel. Sampel ini akan diteliti oleh pihak forensik melalui labfor. Dari ledakan itu kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Adapun pemeriksaan saksi, guna penguatan terhadap hasil penyelidikan. Selain melakukan penyelidikan, untuk sementara penyidik lebih fokus membantu pegawai PLTD melakukan perbaikan alat yang harus diganti. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar