Halaman

Minggu, 05 Juni 2011

Pemilukada Ulang Tebo Rawan Konflik

Jambi, BATAKPOS



Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) ulang Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi yang akan berlangsung Minggu 5 Juni 2011 dikwatirkan rawan konflik. Dua kubu pemenangan pasangan Yopi Muthalib-Sri Sapto Edi (Yopi-Sapto) dan Sukandar–Hamdi (Suka – Hamdi) kini saling klaim kekuatan basis suara.

Pasca Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang memimpin sidang sengketa Pemilukada Bupati Tebo 2011 memutuskan bahwa pelaksanaan Pemilukada Tebo harus diulang.

Dari hasil Pleno KPU Tebo (Rabu/16/3/11), perolehan suara Suka–Hamdi memperoleh 74.436 suara, Yopi–Sapto meraup 77.157 suara. Selisih suara antara Yopi–Sapto dengan Suka–Hamdi sangat tipis, hanya 2.721 suara.

Dari hasil sidang MK, banyak ditemukan pelanggaran Pemilukada Tebo yang dilaksanakan (Kamis (10/3/2011) lalu. Pelanggaran itu diantaranya pengerahan kepala desa se Kabupaten Tebo oleh Bupati Tebo Mazid Muaz dan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus.

Dalam putusannya, MK yang dibacakan sekitar pukul 15.30 wib, Rabu (13/04/11) majelis hakim memutuskan bahwa Pemilukada di Kabupaten Tebo harus diulang. MK mengabulkan permohonan Sukandar-Hamdi untuk pemungutan suara ulang di semua TPS di 12 kecamatan yang ada di Tebo.

Sinyalemen rawan konflik Pemilukada ulang Tebo dikatakan Ketua DPC Partai Keadilan Sosial (PKS) Tebo, Mustaharuddin. Menurut dia, situasi panas menjelang pemungutan suara ulang 5 Juni. Namun hal itu dibantah Ketua DPC Demokrat Tebo, Syamsurizal.

Syamsurizal meminta agar Ketua PKS Tebo menghindari provokasi. “Saya menilai bahwa pernyataan ketua DPC PKS Tebo tersebut mengandung muatan provokatif, situasi Tebo yang tenang sekarang ini dibilang panas dan kacau,” kata Syamsurizal.

Menurut Syamsurizal, sinyalemen rawan konflik yang dikatakan Mustaharuddin tersebut adalah wujud ketakutan terhadap kekalahan yang akan dialami oleh kandidatnya, Suka–Hamdi.

“Kalau mengaku politisi yang bersih dan peduli tentunya tidak membuat statemen yang bersifat yang provokatif, tapi membuat statemen yang memberikan kedamaian, kesejukan, seperti lambang PKS, sehingga keutuhan masyarakat Tebo tetap terjaga dengan semangat kebersamaan didalam perbedaan, sehingga proses kelangsungan pembangunan Kabupaten Tebo tetap berjalan damai,”katanya.

Sementara menurut Mustaharuddin, dirinya mencium aroma keterlibatan PNS pada pasangan tertentu. Informasi ini diperoleh dari salah satu sopir PNS yang mengaku didekati tim sukses lawan.

Sejauh ini, Mustaharuddin mengaku optimis mampu mengantarkan pasangan Suka-Hamdi yang diusung PKS dan tujuh parpol lain pada kursi Bupati Tebo Periode 2011-2016. Apalagi didukung basis suara yang cukup signifikan.

Basis suara yakni di Rimbo Bujang, Rimbo Ulu dan Rimbo Ilir dengan volume pemilih mencapai 43 persen dari total pemilih di Kabupaten Tebo. Sementara tim pemenangan pasangan Yopi Muthalib-Sri Sapto Edi (Yopi-Sapto) terus memantapkan saksi dan jaringan.

Ketua Media Center tim Yopi-Sapto, Andri Mahyudi, mengatakan, pihaknya juga memprioritaskan agar lewat jaringan yang dimiliki, maka masyarakat tetap mempunyai hak pilih.

Bagi para pendukung dan simpatisan pasangan Yopi-Sapto agar tetap tenang dan tertib menjaga kondusi kabupaten Tebo. Ini sesuai dengan karakter pasangan Yopi-Sapto yang memang tenang dan sejuk.

Jumlah DPT Pemilukada ulang Tebo yakni, di Kecamatan Sumay 11.807 dan 44 TPS, Kecamatan Tengah Ilir 13.228 mata pilih dan 41 TPS, Serai Serumpun 5.139 mata pilih dan 22 TPS, Kecamatan Tebo Ulu 21.984 mata pilih, 81 TPS.

Kemudian di Kecamatan Rimbo Ulu 24.564 dan76 TPS, Kecamatan Rimbo Ilir 15.737 mata pilih dengan 56 TPS, Tebo Ilir 18.233 dan 50 TPS, Kecamatan VII Koto Ilir 9.316 dan 28 TPS, Kecamatan Muara Tabir 10.926 dengan 33 TPS.

Sementara itu Polres Tebo dibantu Polda Jambi sedikitnya menurunkan 2000 personil keamanan dipersiapkan untuk mengamankan Pemilukada ulang Tebo. Sebanyak 378 personil dari Polres Tebo dan 1362 personil dari Linmas dan TNI. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar