Halaman

Selasa, 10 Mei 2011

Pekerja PT Wira Karya Sakti Diteror Petani

Jambi, BATAKPOS

Ribuan pekerja PT Wira Karya Sakti (WKS) di Jambi kini bekerja tidak nyaman karena mendapat terror dari massa petani akibat dampak dari konflik Persatuan Petani Jambi (PPJ) dengan PT WKS sepekan terakhir. Bahkan ribuan petani yang tergabung dalam PPJ menduduki Gedung Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dan Gedung DPRD Provinsi Jambi.

Pekerja PT Wira Karya Sakti (WKS) sepekan terakhir mulai terganggu dalam bekerja seiring terjadinya polemik WKS dengan warga petani. Ribuan karyawan PT WKS yang diwakili perwakilan mereka di Serikat Pekerja (SP) mengadukan masalah mereka tersebut kepada Komnas HAM yang sedang berada di Jambi.

Kepada perwakilan Komnas HAM Rima P Salim, perwakilan SP yang hadir meminta Komnas HAM melindungi dan melakukan penegakan/supremasi hukum terhadap hak-hak mereka sebagai pekerja.

Pekerja di PT WKS saat ini menilai aktivitas dan kenyamanan mereka untuk bekerja mencari nafkah sudah terganggu. Terutama oleh adanya ancaman-ancaman dari massa yang melakukan pendudukan lahan areal PT WKS.

“'Rekan-rekan kami yang kerja di lapangan saat ini sangat cemas. Terutama yang bekerja di area lahan yang berbatasan dengan masyarakat. 'Kami sangat takut jika aksi massa yang menduduki atau mengokupasi lahan itu anarkis. Sehingga keluarga yang saat ini ada di kamp-kamp terpaksa diungsikan ke Kota Jambi,”kata Sunar Riyadi salah seorang pengurus SP di PT WKS, Jumat (6/5).

Disebutkan, pengancaman terhadap keamanan para pekerja di PT WKS oleh massa petani terus saja terjadi. Bahkan, salah satu pos pemantauan 19 telah dirusak dan dibakar oleh massa. Meski hal itu sudah dilaporkan ke aparat kepolisian.

“Hingga kini belum ada pelaku pembakaran yang jadi tersangka atau ditangkap. Sehingga kami pekerja ini merasa tidak nyaman lagi ketika menjalankan aktivitas. Kami menghendaki sebagai buruh yang juga bagian dari masyarakat di Provinsi Jambi, hendaknya harus dilindungi keamanan dan kenyamanannya dalam bekerja mencari nafkah sehari-hari,”katanya.

Disebutkan, pekerja PT WKS sudah tiga kali beraktivitas tanam, pelihara dan panen akasia atau tiga kali daur di lahan yang diduduki massa saat ini. Namun tidak masalah.

“Kenapa sekarang ini tiba-tiba diributkan. Kami juga minta agar aksi pemukulan dan perampasan handpone karyawan yang terjadi saat blokade massa terhadap kapal ponton BBM PT WKS juga diusut. Karena anggota kami dua orang yang jadi korban tidak berani lapor ke polisi,”katanya.

Kepala Subbag Laporan Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Rima Purnama Salim mengatakan, pihaknya akan menyampaikan laporan dan masukan dari perwakilan buruh di PT WKS itu kepada anggota Komnas HAM RI.

Menurut Rima, pihaknya tidak bisa mencampuri soal penyelesaian konflik antara PT WKS dengan petani yang secara tidak langsung berkaitan dengan nasib para buruh dan karyawan.

Sementara ribuan PPJ masih melakukan unjukrasa di DPRD Provinsi Jambi terkait dengan tuntutan petani terhadap 41 ribu hektar lahan petani yang dicaplok PT WKS. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar