Halaman

Jumat, 06 Mei 2011

Gubernur Jambi Minta Asosiasi Batubara Bertanggung Jawab

Putusnya Jalan Muaratembesi-Sarolangun

Jambi, BATAKPOS

Gubernur Jambi Drs H Hasan Basri Agus MSi mendesak Asosiasi Batubara di Jambi bertanggung jawab atas putusnya jalan yang menghubungkan Muaratembesi-Sarolangun. Jalan tersebut terputus akibat jembatan putus karena kelebihan beban dari angkutan batubara.

Masyarakat dari arah Jambi-Muarabulian yang ingin menunju Sarolangun terpaksa memutar arah melewati Kabupaten Bungo. Bila dalam keadaan normal waktu tempuh Jambi-sarolangun memakan waktu 3,5-4 jam kini menjadi 8-9 jam.

Ironisnya, Dinas PU Provinsi Jambi tidak memiliki anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan yang putus tersebut. “Kita tidak punya anggaran untuk perbaikan jalan itu. Meskipun demikian, saya sudah meminta kepada Asosiasi pengusaha batubara untuk bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebut. Pasalnya, jalan tersebut terputus akibat jembatan penghubung dua wilayah itu ditabrak truk pengangkut batubara,” kata Hasan Basri Agus kepada wartawan, Rabu (4/5).

Sementara jembatan darurat pengganti Jembatan Ruap juga sudah rusak akibat terendam banjir disebabkan tingginya permukaan air sungai. Gubernur Jambi meminta jembatan darurat tersebut ditinggikan.

Gubernur Jambi membantah lambannya pengerjaan proyek infrastuktur yang dia prioritaskan tersebut. Menurut Hasan Basri Agus, untuk memperbaiki infrastruktur di Jambi khususnya jalan-jalan yang hampir 65 persen rusak parah dan sedang, membutuhkan waktu yang panjang.

Dikatakan, untuk memperbaiki jalan-jalan itu, pihaknya harus melalui beberapa tahap, seperti proses lelang, tender dan berbagai tahapan lainnya. Tapi pihaknya berjanji akan memperbaiki seluruh jalan rusak yang ada di Provinsi Jambi.

Akibat putusnya jalan tersebut pengguna jalan harus rela berputar arah dengan melewati jalur Kabupaten Tebo – Bungo – Merangin untuk bisa ke Sarolangun atau ke Merangin begitu juga sebaliknya.

Pungli Oknum Dishub

Rusaknya ruas-ruas jalan di Provinsi Jambi diduga ditengarai alat angkutan berat pengangkut batu bara, CPO dan alat berat. Sejumlah masyarakat Jambi mengancam akan betindak anarkis dengan menstop angkutan-angkutan batubara yang melintasi Kabupaten Batanghari jika tidak segera ditertibkan.

Jembatan timbang yang kini dioperasikan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi tidak berfungsi dan menjadi sarang pungli oknum Dishub. Gubernur Jambi berjanji akan melakukan pengecekan ulang terhadap oknum Dishub yang diduga melakukan pungli itu. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar