Jambi, BATAKPOS
Jasad pelaku perampokan mesin ATM di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Hendra (30), warga RT 05 Arab Melayu, Pelayangan, Seberang Kota Jambi (Sekoja) dimakamkan di Sekoja, Rabu (29/9). Proses pemakaman Hendra dijaga ketat aparat kepolisian.
Menggunakan ambulan Rumah Sakit M. Jamil, Padang, Sumatera Barat, jasad Hendra tiba di rumah sekitar pukul 5.30 WIB, Rabu (29/9). Jasad Hendra dimakamkan sebelum sholat Zuhur.
Kerabat dan keluarga tampak ramai berkumpul dirumah Hendra. Terlihat juga petugas kepolisian dari Polsek Pelayangan berjaga-jaga. Namun pihak keluarga melarang wartawan untuk melakukan peliputan proses pemakaman Hendra.
Hendri, adik kandung Hendra mengaku kaget mendengar berita tewasnya Hendra. Warga RT 05 Arab Melayu, Pelayangan, Seberang Kota Jambi (Sekoja) mengenal Hendra warga baik-baik.
“Saya masih tidak percaya pada kejadian yang dialami kakak saya ini. Sebelum diberitakan tewas ditembak polisi, Hendra sempat berpamitan menjelang berangkat. Saya yakin jasad salah seorang pelaku perampokan yang dilihatnya di tv adalah Hendra,”ujar Hendri.
Isteri Hendra, Nurlela, mengungkapkan, saat pamitan suaminya mengaku akan pergi menjual besi ke Lampung. Ia terkejut begitu melihat pelaku perampokan ATM di UBH Padang yang tewas ditembak polisi adalah suaminya.
Keluarga Hendra ikhlas menerima kepergian Hendra, walau dengan cara tidak wajar. Ketua RT 05 Arab Melayu, Pelayangan, Sekoja, Rahman, menyatakan, berdasar data di RT, nama Hendra sebenarnya Suhardi, akrab dipanggil Adi. Ia warga pendatang dari Tembilahan, Riau, dan menikah dengan Nurlela, warga asli Sekoja, 11 tahun silam. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar