Halaman

Selasa, 12 Mei 2009

Provinsi Jambi Endemis Malaria

Tahun 2008 52.927 Penderita

Jambi, Batak Pos

Provinsi Jambi yang terdiri dari sembilan kabupaten satu kota merupakan daerah endemis malaria. Warga diminta waspada terhadap berjangkitnya malaria. Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk seperti demam berdarah maupun demam chikungunya per lu diwaspadai.

Bahkan kini 62 orang warga Desa Ladang Peris Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari diduga terjangkit penyakit chikungunya. Sebelumnya, 22 orang warga Desa Batin, Batanghari juga terserang Chikungunya dalam dua bulan terakhir (Maret-April 2009).

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo juga menemukan ratusan warga Desa Sukamaju, Kecamatan Rimbo Ulu terserang penyakit Cikungunya. Dinas Kesehatan Tebo sempat menurunkan tim ke lapangan dan tenaga medis, dan menetapkan Rimbo Ulu siaga dan KLB.

Tindakan kongkrit yakni melakukan fogging, pembagian secara gratis abate untuk ditebar di penampungan air dan sumur-sumur, penyuluhan dan penegasan kepada warga untuk menjaga kebersihan dan menggalakkan gotong royong.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin kepada wartawan di rumah dinasnya, Rabu (6/5). Gubernur Jambi sengaja mengundang wartawan ke rumah dinas, untuk meminta kewaspadaan masyarakat kemungkinan berjangkitnya malaria dan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk lainnya, seperti demam berdarah, maupun demam chikungnya.

Menurutnya, Jambi merupakan salah satu daerah indemis malaria. Setiap tahunnya ada kasus yang terdapat di Jambi. Zulkifli Nurdin minta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk terus menyampaikan himbauan dan menjelaskan berbagai langkah untuk mengantisipasi berjangkitnya penyakit yang disebabkan nyamuk tersebut.

Gubernur juga meminta kepada dinas terkait agar juga terus waspada, dan selalu siaga, bila sewaktu-waktu ada masyarakat yang terjangkit agar dapat segera ditangani. Warga juga diharuskan mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.

“Dalam rangka peringatan Hari Malaria Sedunia kedua tahun 2009 ini, yang tepatnya tanggal 25 April, yang bertema “Menuju Indonesa Bebas Malaria, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi telah mengambil berbagai kebijakan. Mulai melakukan penyuluhan, penyediaan obat dan kesiapannya rumah sakit untuk melakukan tindakan perawatan,”katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr. Hernayawati, mengatakan, sembilan Kabupaten/satu Kota di Provinsi Jambi daerah endemisitas malaria dari 424 Kabupaten/Kota indemik malaria di Indonesia.

Di Provinsi Jambi terbagi dalam tiga kategori, yaitu endemis tinggi (Kabupaten Batanghari), edemisitas menengah (Kabupaten Muaro Jambi, Tebo, Bungo, Merangin dan Kabupaten Sarolangun), sedangkan yang endemisitasnya rendah (Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur , Kerinci, Kota Sungai Penuh dan Kota Jambi).

Menurut dr. Hernayawati, kasus malaria di Jambi dalam kurun waktu tahun 2002-2008 jumlah penderita malaria di Jambi selalu berfluktuasi. Dalam tiga tahun terakhir dimana pada tahun 2006 ada 56.137 penderita atau (21,07 persen, tahun 2007 menurun menjadi 47.510 penderita atau (17,02 persen kemudian pada tahun 2008 kembali naik menjadi 52.927 penderita atau (18,63 persen).

“Dari data ini kemungkinan besar di lapangan bisa lebih tinggi lagi, karena yang terdata ini adalah yang mendapatkan pelayanan kesehatan di sarana-sarana kesehatan pemerintah. Melihat data tersebut, maka penanganan malaria di Jambi masih sangat memerlukan kepedulian dan dukungan segenap komponen pemerintah dan seluruh masyarakat,”katanya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar