Jambi, Batak Pos
Pabrik penggergajian kayu (sawmill) liar atau ilegal hinga kini masih marak di Provinsi Jambi. Seperti terdapat di Kabupaten Muarojambi, Sarolangun, dan Kabupaten Batanghari. Setidaknya ada 46 sawmill ilegal masih bebas beroperasi di tiga kabupaten di Provinsi Jambi itu. Guna mengelabui petugas, modus operandi sawmil itu dengan cara berpindah-pindah lokasi.
Demikian dikatakan LSM -Forum Penyelamatan Hutan Jambi, Pahrin Siregar kepada Batak Pos, Minggu (15/3). Menurutnya, 46 sawmill yang beroperasi tanpa izin ini berlokasi di dalam atau di sekitar hutan produksi pada wilayah Muarojambi (10 unit, Sarolangun (30 unit usaha), dan Kabupaten Batanghari (enam unit).
Pemilik usaha sawmill memanfaatkan alat serkel untuk mengolah kayu. Sedangkan di Sarolangun, 30 persen pemilik sawmill menggunakan bandsaw, dan beroperasi di sekitar hutan penyangga taman Nasional. Kayu hasil olahan didistribusikan lewat sungai. Di Batanghari, usaha juga diadakan tak jauh dari lokasi tebangan kayu.
Kata Fahrin, keberadaan sawmill-sawmill inilah yang menyebabkan maraknya pembalakan liar dalam hutan-hutan produksi maupun taman Nasional di Provinsi Jambi. Tidak hanya sawmill, ada tiga usaha moulding besar yang sampai sekarang masih beroperasi.
“Mereka adalah industri kayu berkapasitas besar, dan kayunya sebagian besar adalah dari hasil pembalakan liar. Dari hasil investigasi kami selama tiga bulan dalam kawasan Muarojambi (Petaling) dan di Batanghari di eks HPH Asialog dan sekitarnya, disimpulkan bahwa yang lebih banyak bermain dalam pembalakan liar justru oknum polisi, sebagian kecil adalah oknum TNI,”katanya.
Disebutkan, oknum-oknum tersebut tidak lagi sekadar melindungi adanya kegiatan pembalakan liar. Mereka bahkan menjadi pelakunya langsung. Ia berpendapat, pemberantasan atas maraknya pembalakan liar di Jambi akan sulit berjalan efektif, karena banyak pihak yang berkepentingan dengan kayu.
“Satu-satunya langkah yang dapat mendorong upaya pemberantasan aksi ilegal tersebut, adalah kemauan yang kuat dari para aparat hukum. Saya juga mengimbau agar aparat pemerintah lebih transparan dalam hal penegakan aturan di sektor kehutanan ini,”katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi H Soewarno Soerinta mengakui masih banyaknya sawmil liar beroperasi di Provinsi Jambi. Menurutnya, dinas terkait dalam hal ini dinas kehutanan setempat harus pro aktif mendata sawmil yang beroperasi di Provinsi Jambi. Kepada aparat juga diminta untuk tidak ikut bermain dalam praktek ilegal logging.
“Saat ini yang menjadi korban akibat pembalakan liar ini, bukan lagi manusia dan alam. Namun habitat Harimau Sumatera kini sudah terusik hingga menerkam sembilan pelaku illegal logging hingga tewas. Ini pertanda bahwa pembalakan liar sudah tidak terbendung sehingga Harimau sudah marah dan membunuh manusia,”katanya.
Dirinya juga meminta Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kehutanan Provinsi jambi dan kabupaten serta jajaran Polda Jambi untuk menggalakkan pemberantasan illegal logging di Provinsi Jambi. ruk
Halo,I'm Helena Julio from Ecuador,I want to talk good about Le_Meridian Funding Service on this topic.Le_Meridian Funding Service gives me financial support when all bank in my city turned down my request to grant me a loan of 500,000.00 USD, I tried all i could to get a loan from my banks here in Ecuador but they all turned me down because my credit was low but with god grace I came to know about Le_Meridian so I decided to give a try to apply for the loan. with God willing they grant me loan of 500,000.00 USD the loan request that my banks here in Ecuador has turned me down for, it was really awesome doing business with them and my business is going well now. Here is Le_Meridian Funding Investment Email/WhatsApp Contact if you wish to apply loan from them.Email:lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.comWhatsApp Contact:+1-989-394-3740.
BalasHapus