Halaman

Senin, 23 Maret 2009

Program Sungai Batanghari Bersih Hanya Diatas Kertas

Jambi, Batak Pos

Program sungai Batanghari bersih yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jambi tiga tahun lalu, hingga kini implementasinya belum optimal atau hanya diatas kertas. Aksi nyata untuk menyelamatkan Sungai Batanghari dari kerusakan lingkungan belum ada. Bahkan kerusakan lingkungan melalui pencemaran cenderung meningkat tahun ketahun.

Demikian dikatakan Pelaksana Tugas Sekretasris Daerah (Peltu Sekda) Provinsi Jambi Drs A.M. Firdaus, M.Si, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Lingkungan Hidup, bertempat di aula Badan Lingkungan Hidup Daearah Provisni Jambi, Kotabaru Jambi, Selasa (10/3).

Menurutnya, salah satu langkah yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Jambi guna mengantisipasi kerusakan hutan dan pencemaran sungai di Provinsi Jambi, adalah program Batanghari bersih.

Program ini melibatkan beberapa instasni teknis, baik di Provinsi Jambi maupun kabupaten/kota. Namun implementasi program ini hingga Maret 2009 belum optimal. Hal ini menurut Peltu sekda disebabkan masih belum terkoordinir dengan baik kegiatan antar dinas/instansi provinsi dengan kabupaten/kota.

Disebutkan, kedepan Program Batanghari Bersih ini dapat dilaksanakan dengan terpadu dan berkesinambungan melalui MoU yang dilaksanakan antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.

“Mengingat luas dan kompleksnya persoalan lingkungan hidup ini, saya berharap forum ini dapat menghasilkan rumusan program dan kegiatan yang vital dan strategis. Sehingga mampu menstimulus sektor pendukung lainya guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini”harapnya.

Sedangkan isu strategis yang mengemuka secara internasional saat ini adalah perubahan iklim sebagai akibat kegiatan rumah kaca. Sehingga langsung atau tidak langsung diantara dampak yang menonjol yakni telah mengakibatkan fluktuasi banjir yang tidak menentu.

Disebutkan, secara nasional dan regional isu strategis yang mengemuka adalah kerusakan hutan, pencemaran sungai, serta pencemaran udara di kota-kota besar. Disamping itu tahun 2009 merupakan tahun terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pertama (2004-2009), yang akan dilanjutkan dengan RPJM tahap kedua.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi, Drs Arfan , MM, dalam laporannya menyampaikan, bahwa penyelenggaraan Rakor Bidang Lingkungan Hidup ini diharapkan dapat memberikan kekuatan baru bagi Bidang Lingkungan Hidup untuk lebih menunjukkan eksistensinya dalam pembangunan.

Disamping untuk menyikapi secara seksama mencuatnya isu strategis yang berkembang saat ini, baik di tingkat daerah, nasional, bahkan global.Sebagai langkah awal yang perlu diambil saat ini adalah mensinegikan program dan kegiatan, baik antar kabupaten/kota maupun dengan Provinsi Jambi.

“Bahkan dengan PPLH Reional Sumatera, melalui program ini Bapeldalda Provinsi Jambi mencoba untuk melahirkan rumusan program dan kegiatan yang menjadi kekuatan bagi semua pihak untuk mengantisipasi, mengevaluasi dan meminimalisasi persoalanlingkungan hidup,”katanya.

Rakor tersebut berlangsung satu hari. Diikuti Badan atau Kantor Lingkungkan Hidup Kabupaten/Kota dan Bappeda Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, yang juga dihadiri oleh pejabat Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Sumatera.

Sedangkan materi yang akan dibahas, Evaluasi Program dan Kegitan tahun 2008, Sinkronisasi Program dan Kegiatan tahun 2009, serta perumusan program dam kegiatan tahun 2010. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar