Halaman

Jumat, 27 Februari 2009

Harimau Sumatera Kembali Mangsa Pelaku Ilegal Logging

Kini 7 Korban Tewas
Jambi, Batak Pos

Harimau Sumatera yang berada di habitatnya di Hutan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi kembali menerkam seorang warga Khoiri (20) yang diduga pelaku ilegl logging di kawasn hutan produksi (HP) Sungai Gelam, Minggu (22/2) petang. Hingga Senin (23/2) jenazah korban masih dalam pencarian Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Jambi.

Tempat kejadian perkara (TKP) korban Khoiri sekitar 2 kilo meter dari TKP korban Mat Ali (50) dan Nana bin Mat Ali (17), warga Masuji, Lampung yang juga tewas diterkam harimau, Jumat (20/2) malam lalu yakni di hutan wilayah Pall 7 Desa Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi.

Demikian dikatakan Kepala BKSDA Jambi, Didy Wurdjanto didampingi Ketua Tim III BKSDA Jambi, Nurazman saat jumpa pers di BKSDA Jambi, Senin (23/2). Menurut Didy tiga korban tewas dua hari terakhir merupakan pelaku ilegl logging di hutan Paal VII Sungai Gelam asal Lampung.

Hal itu diketahui dari lokasi kejadian yang merupakan lokasi terdaptnya praktik ilegl logging secara besar-besaran. Tim BKSDA Jambi juga menemukan areal ilegal logging dengan berbagai kayu gergajian ragam bentuk serta kalu bulat.

“Di lokasi TKP tewasnya korban mangsa harimau tersebut adalah lokasi illegal logging. Kami temukan ada 10 pondok penginapan pelaku sekitar 60 orang pekerja ilegal logging di lokasi itu. Kemudian kami membakar barang bukti kayu tersebut. Pembakaran barang bukti dilakukan karena biaya angkut kayu dari lokasi untuk keluar mahal,”katanya.

Menurut Didy Wurdjanto, pihaknya juga mencurigai seorang cukong berinisial (Her). Karena Her menanggung seluruh biaya pemulangan jenazah kedua korban yang diterkam harimau Jumat malam lalu. “Kita mencurigai kalau Her itu adalah cukong dari praktek illegal logging di HP Sungai Gelam tersebut,”katanya.

Ilegal Logging Marak

Praktek illegal logging di HP Sungai Gelam yang luasnya sekitar 50 ribu hektar itu kini menjadi sasaran penjarah. Sementara HP tersebut merupakan habitat sekitar 20 ekor Harimau Sumatera.

Didy menegaskan, kalau korban Ali (50) dan Nana bin Mat Ali (17) merupakan buruh pelaku illegal logging atas cukong kayu Her. “kami sudah melaporkan hal ini kepada Gubernur Jambi dan Polda Jambi untuk segera ditindak lanjuti. Pembukaan lahan hutan tanaman industri (HTI) di Sungai Gelam oleh PT WKS juga berdampak negative terhadap habitat Harimau Sumatera,”ujarnya.

Disebutkan, pihak BKSDA Jambi kini kesulitan dalam mencegah pembalakan liar di Provinsi Jambi karena personil dan biaya terbatas. Pihaknya juga meminta Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dan Polda Jambi aktif dalam merazia praktek illegal logging di HP yang ada di Provinsi Jambi.

Habitat Harimau Menipis

Menurut Didy Wurdjanto, insiden mengamuknya harimau Sumatera yang menyebabkan beberapa orang korban tewas, secara hukum bukan kesalahan sang harimau. Pasalnya harimau tersebut mengamuk karena habitatnya diganggu.

Buktinya, kawasan hutan disekitar tempat kejadian yang merupakan habitat binatang buas tersebut telah banyak yang dibuka menjadi kawasan perkebunan masyarakat dan perusahaan swasta serta praktek illegal logging. Ada dugaan kondisi itu berakibat semakin menyempitnya wilayah tempat binatang dilindungi tersebut mencari makan.

Sementara Harimau Sumatera (Salma) yang berhasil ditangkap BKSDA beberapa waktu lalu, kemungkinan besar akan kembali dilepaskan ke habitatnya. Salma yang sempat menerkam korban manusia itu, karena anak Salma diduga kuat ada yang mengambil. Hingga kini pelaku penangkapan anak Harimau tersebut masih dalam pengusutan Tim BKSDA Jambi.

Menurut catatan BKSDA Jambi, keganasan hariamau Sumatera ini merupakan kali kelima di Kabupaten Muarojambi, dengan jumlah tujuh korban tewas.

Kejadian pertama tanggal 24 Januari di Desa Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, dengan memangsa seorang korban bernama Raba’i. Kemudian terjadi 28 Januari di hutan Desa Sungai Gelam, dengan memangsa dua korban, Suyut dan Imam Mujianto.

Sedangkan untuk ketiga kalinya, terjadi pada Rabu 4 Februari 2009 malam lalu sekitar pukul 22.30 WIB, di Desa Mekarsari, Kecamatan Kumpe Ilir, korbannya Sutiyono (36). Namun nasib Sutiyono sedikit lebih beruntung. Ia selamat dari maut dan hanya mengalami luka cakaran dibagaian paha dan tanganyanya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar