Halaman

Jumat, 25 April 2008

DPRD Bentuk Tim Usut Proyek Irigasi Desa Mekar Sari

Jambi, Batak Pos

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi akan segeramembentuk tim khusus guna mengusut proyek bendungan irigasi di DesaMekar Sari, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi. Proyek bendunganirigasi yang dikerjakan oleh Kimpraswil Provinsi Jambi tersebut didugaterjadi korupsi serta manipulasi proyek.

Demikian dikemukakan Ketua DPRD Provinsi Jambi Drs H Zoerman Manapkepada wartawan, di ruang kerjanya, Jumat (25/4). Menurutnya,bendungan irigasi tersebut kini dipersoalkan masyarakat petanisetempat karena tidak berfungsi dengan baik.

Padahal anggaran proyek puluhan miliar yang gunanya untuk membentengiagar bajir tidak melanda kawasan pertanian, perkebunan dan pemukimanpenduduk di daerah itu, ternyata tidak berfungsi.

"Jika nantinya terbukti ada tindak penyelewengan dalam pelaksanaanpembangunan bendungan yang telah dibangun sejak tahun 2006 lalu,pihaknya akan segera melaporkan temuan penyimpangan itu ke KomisiPemberantasan Korupsi (KPK),"katanya.

Disebutkan, bila ada dugaan penyelewengan terhadap pelaksanaanpembangunan yang mempergunakan duit rakyat, tentu tidak ada kompromi.Komisi III DPRD Provinsi Jambi akan sebagai ujung tombak untukmelakukan pengusutan terhadap pelaksanaan pembangunan bendungantersebut.

H Zoerman Manap mengharapkan, agar warga warga masyarakat di daerahitu segera melaporkan kondisi pembangunan bendungan kepada pihak DPRDProvinsi Jambi. Dari hasil laporan masyarakat itu selanjutnya akandikembangkan dengan menurunkan tim dari wakil rakyat di DPRD ini.

Dari sejumlah keterangan yang berhasil dihimpun Batak Pos menyebutkan,bendungan yang dibangun dari anggaran yang dialokasikan melalui APBDProvinsi Jambi, tercatat pada tahun 2006 sebesar Rp7,5 miliar, tahun2007 Rp7,5 miliar dan tahun 2008 akan dialokasikan kembali Rp8 miliar.

Sehingga pembangunan bendungan tersebut telah menyedot anggarankeseluruhan sebesar Rp23 miliar. Namun ironisnya diakui sejumlahpetani di daerah itu, pembangunan bendungan yang direncanakan pihakDinas Kimpraswil Jambi tidak dapat diharapkan masyarakat sebagai upaya membentengi lahan pertanian, perkebunan dan permukiman dari bencanabanjir.

Kepala Dinas Kimpraswil Provinsi Jambi Ir Noni Guritno ketika ditemuiBatak Pos di ruang kerjanya, menolak untuk dikonfirmasi. Menurutseorang ajudannya, Nino Guritno tidak dapat ditemua dengan alasansibuk. Kemudian Batak Pos mencoba hubungi melalui telepon gengamnya,juga tidak diangkat. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar