Konverter Kit |
KUALATUNGKAL-Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat
menghentikan Pilot Project penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kapal
nelayan. Padahal, program tersebut sudah diluncurkan Kementerian ESDM RI belum
lama ini.
Informasi yang dihimpun, Kementerian ESDM berencana
memberikan bantuan 200 konverter kit untuk konversi BBM ke BBG kepada nelayan.
Sementara, PT Petrocina Ltd mengupayakan sebanyak 300 unit konverter. Hanya saja,
yang telah terealisasi hanya 50 unit dan dioperasikan nelayan sekitar 10 unit.
Alat tersebut belum mampu menggerakkan kapal nelayan dengan kecepatan maksimal,
lantaran tidak dilengkapi alat pengatur tekanan gas.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten
Tanjungjabung Barat, Yon Heri kepada wartawan menjelaskan, daya yang dihasilkan
dari mesin konverter kit berkisar 6 KV. Daya tersebut dinilai terlalu rendah
untuk menggerakkan mesin nelayan.
Kata dia, dari hasi pengujian konsultan di lapangan, mesin yang layak digunakan
nelayan di Tanjabbar berkekuatan 28 KV. " Untuk saat ini penyaluran
dihentikan sementara. Setelah tender, baru dibagikan lagi dengan kekuatan mesin
yang layak," ujarnya.
Dijelaskan, 50 unit konverter kit yang diberikan ke nelayan
ternyata tidak berfungsi dengan baik. Kecepatan perahu nelayan sangat lambat,
sementara nelayan melaut dengan jarak yang jauh.
Ditambahkan dia, perubahan desain mesin 6 KV menjadi 28 KV diserahkan ke
Petrochina. Setelah itu rampung, segera dilakukan tender ulang.
Soal rencana pembagunan Stasiun Pembangkit Bahan Bakar Gas
(SPBG), Yon Hery membenarkan. Pemkab Tanjabbar ada rencana membangun satu unit
SPBG untuk kapal nelayan yang menggunakan bahan bakar gas.
Sebelum SPBG dibangun, nelayan yang menggunakan konverter
kit terpaksa memakai gas ukuran 3 Kg tatkala akan melaut. "Jika nanti
sudah banyak yang dioperasikan baru kita akan mengupayakan SPBG. Ini sudah kita
bicarakan dengan pusat," kata mantan Kepala Kantor Perizinan Terpadu ini.
Berdasarkan pendataan Kementerian ESDM beberapa waktu lalu,
kebutuhan konverter kit untuk nelayan di Tanjabbar mencapai 1.477 unit.
Konversi BBM ke BBG ini merupakan program prioritas skala nasional.
Diluncurkannya konversi minyak ke gas, lantaran pemanfaatan
energi saat ini masih sangat tergantung kepada minyak bumi. Selain angka
ketergantungan dengan minyak bumi terbilang tinggi, harga minyak pun kian
meroket. Pemanfaatan minyak bumi juga memberatkan anggaran negara karena
besarnya subsidi yang diberikan.(nik/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar