KUALATUNGKAL - Kepala SMAN 2 Kualatungkal,
Jafri dihubungi Harian Jambi, Rabu (17/9) membenarkan peristiwa tersebut. Siswa
yang kesurupan rata-rata kelas dua dan tiga.
Pada hari pertama (Rabu,red), sekitar 10 siswa kelas dua dan
tiga yang kerasukan. Sementara hari kedua (kemarin,red) sekitar tujuh siswa
yang tak sadarkan diri.
Berbagai upaya telah dilakukan pihak sekolah, mulai dari
memotong tiga ekor ayam hitam sampai melakukan pengajian bersama. Hanya saja,
masih ada siswa yang kesurupan dua hari terakhir.
“Kami juga bingung, sejak ada pembangunan ruang kelas baru, siswa kesurupan.
Soalnya, siswa yang kesurupan selalu mengatakan terusik dengan pembangunan ruang
kelas. Katanya anak-anaknya (jin,red) terganggu," ujar Jafri.
Dampak dari kesurupan tersebut, siswa kelas satu, yang
belajar pada sore hari harus dipulangkan. Para siswa merasa was-was, begitu
juga para guru. “Sebenarnya kelas satu tidak diliburkan, tapi karena trauma
makanya disuruh pulang," ujarnya.
Lebih parah lagi, majelis guru takut untuk masuk kelas.
Dampaknya, kegiatan belajar tidak lagi efektif. "Saat ini kami berusaha
semaksimal mungkin, yakni mencari orang pintar agar situasi tersebut bisa diatasi,"
tandasnya.
Sementara itu, Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Tanjabbar,
Amrial mengaku telah menerima laporan bahwa sejumlah siswa SMAN 2 Kualatungkal
mengalami kesurupan. Pihaknya telah menyarankan ke Kepala Sekolah agar bisa
mengatasi hal tersebut.
“Bagi yang kesurupan, sebaiknya dipulangkan ke rumah sampai
sembuh total," kata Amrial.
Soal siswa kelas satu diliburkan selama dua hari, Amrial mengaku belum menerima
laporan. Menurutnya, jadwal libur sekolah telah diatur secara nasional. Paling
tidak, pihak sekolah melaporkan ke Disdik Tanjabbar.
“Kita tidak tahu kalau kelas satu juga diliburkan. Mereka
kan masuk sore. Nanti saya tanya kepala sekolahnya," kata mantan Kepala
SMPN 3 Kualatungkal ini.
Amrial menjelaskan, dengan kejadian tersebut, kegiatan belajar
siswa tidak efektif. Sebaiknya masalah tersebut bisa segera diatasi.
"Jangan sampai kegiatan belajar terhambat, hingga berlarut-larut,"
harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian yang sama juga
dialami puluhan siswa di SMPN 2 Kualatungkal. Dua hari pelajar di sekolah
tersebut tidak belajar efektif. Sejumlah paranormal sempat diundang untuk
mengatasi kesurupan massal. (Andri Damanik*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar