Senin, 07 Juli 2014

Peningkatan Aktivitas Bandara Jambi Mencapai Sebanyak 302.240 Orang





Pesawat Lion Air saat mendarat di Bandara Sultan Taha Jambi. Foto Rosenman Manihuruk

JAMBI- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat peningkatan jumlah perkembangan dan keberangkatan penumpang di Bandara Sultan Thaha Jambi Triwulan I 2014 berjumlah 302.240 orang. Angka itu naik meningkat 8,18% dari tahun lalu. Secara umum, jumlah penumpang yang meninggalkan Jambi sedikit lebih tinggi dibandingkan yang datang ke Jambi.

Demikian dikatakan Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Ihsan W Prabawa dalam surat elektroniknya yang diterima Harian Jambi, Minggu (6/7).

Disebutkan, jumlah penumpang, baik yang datang maupun berangkat dari Bandara Sultan Thaha Jambi, menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu.


Momen libur imlek dan banyaknya kunjungan juru kampanye nasional ke Provinsi Jambi selama masa kampanye Pemilu Legislatif menjadi faktor utama peningkatan jumlah penumpang tersebut. Jumlah penumpang (total berangkat dan datang) di bandara Sultan
Thaha Jambi sebanyak 302.240 orang.

Sedangkan sub sektor angkutan laut mengalami penurunan sebesar 2,88% (yoy) atau 3,98% (qtq), relatif lebih buruk dibandingkan triwulan lalu yang juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,02% (yoy).

Penurunan tersebut sejalan dengan jumlah kunjungan kapal di Jambi yang juga mengalami penurunan dibandingkan triwulan lalu. Pada triwulan I–2014, jumlah kunjungan kapal sebanyak 1.064 unit, sementara triwulan lalu sebanyak 1.335 unit.

Sejalan dengan hal tersebut, jumlah arus barang perdagangan juga turun dari triwulan lalu sebesar 1.535,40 kilo ton, menjadi 1.229,92 kilo ton seiring dengan penurunan volume impor
alat berat.

Sedangkan sub sektor komunikasi tumbuh 7,96% (yoy) yang didukung oleh pertumbuhan pos dan telekomunikasi sebesar 7,97% (yoy) dan jasa penunjang komunikasi sebesar 7,48% (yoy).

Sektor keuangan, persewaan, dan jasa-jasa perusahaan tumbuh sebesar 1,80% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (5,18% yoy).
Pertumbuhan sektor ini utamanya didukung oleh pertumbuhan sub sektor lembaga keuangan tanpa bank dan jasa penunjang keuangan masing-masing sebesar 8,08% (yoy) dan 7,17% (yoy).

Sementara pertumbuhan sub sektor bank yang relatif rendah (1,36% (yoy)) menjadi penahan laju pertumbuhan sektor ini. Sektor jasa-jasa pada triwulan I-2014 tumbuh 6,16% (yoy), sedikit lebih tinggi daripada pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,95%yoy). 

Pertumbuhan sektor jasa didorong oleh tumbuhnya jasa pemerintahan umum dan swasta masing-masing sebesar 6,12% (yoy) dan 6,34% (yoy). Sektor ini didukung oleh sub sektor jasa pemerintahan umum dengan output sebesar Rp1,69 triliun dan diikuti oleh sub sektor swasta sebesar Rp287,92 miliar.(lee)





Tidak ada komentar: