Selasa, 22 Oktober 2013

Catatan Pinggir Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi Ke GKPS Bengkulu


Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi tiba di Kota Bengkulu Sabtu (19/10/2013) pukul 06.00 WIB. Peserta disambut Ketua Seksi Bapa GKPS Bengkulu St J Saragih Turnip dan diantar ke penginapan di Mess Bapelkes Provinsi Bengkulu.





Mengunjungi KM Ferry di Pelabuhan Baai Bengkulu Sabtu 19 Oktober 2013 Pukul 11.00 WIB.
Ikan Kakap Merah Bakar di Resto Ikan Bakar "MAROLA" Pantai Panjang Bengkulu Sabtu 19 Oktober 2013 Pukul 13.00 WIB.
Pantai Panjang Bengkulu, Sabtu 19 Oktober 2013 Pukul 14.00 WIB.

Sabtu 19 Oktober 2013 Pukul 16.00 WIB Mengisi waktu Sabtu sore, peserta Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi bersama Kel Tinambunan (BPKP)/ Br Purba Tambak pengunjungi Peninggalan Sejarah Benteng Marlborough Inggris (British).

Ibadah dan Ramah Tamah Seksi Bapa GKPS Bengkulu dengan Seksi Bapa GKPS Jambi di Rumah Kel St T Saragih Sidauruk/br Sinaga di Perumahan Cimanuk, Kota Bengkulu.


Ibadah dan Ramah Tamah Seksi Bapa GKPS Bengkulu dengan Seksi Bapa GKPS Jambi di Rumah Kel St T Saragih Sidauruk/br Sinaga di Perumahan Cimanuk, Kota Bengkulu.

Ibadah dan Ramah Tamah Seksi Bapa GKPS Bengkulu dengan Seksi Bapa GKPS Jambi di Rumah Kel St T Saragih Sidauruk/br Sinaga di Perumahan Cimanuk, Kota Bengkulu.

Di Rumah Kediaman Soekarno 1938-1942 di Kota Bengkulu. Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi, Minggu 20 Oktober 2013 Pukul 09.00 WIB.

Di Rumah Kediaman Soekarno 1938-1942 di Kota Bengkulu. Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi, Minggu 20 Oktober 2013 Pukul 09.00 WIB.

Di Rumah Kediaman Soekarno 1938-1942 di Kota Bengkulu. Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi, Minggu 20 Oktober 2013 Pukul 09.00 WIB.

Di Rumah Kediaman Soekarno 1938-1942 di Kota Bengkulu. Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi, Minggu 20 Oktober 2013 Pukul 09.00 WIB.

Bersama Pak Harus (Penjaga Rumah Kediaman Soekarno) Di Rumah Kediaman Soekarno 1938-1942 di Kota Bengkulu. Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi, Minggu 20 Oktober 2013 Pukul 09.00 WIB.

Pak Harus (Penjaga Rumah Kediaman Soekarno) yang sudah menjaga rumah tersebut dengan 6 Gubernur Bengkulu.

  Rumah Kediaman Soekarno
Dalam ibadah Minggu GKPS Bengkulu yang masih menumpang di GBKP Bengkulu, Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi juga ikut dalam pelayanan. Ketua Seksi Bapa GKPS Jambi St Josen Sitopu (Bawa Agenda/Votum), Sy Joko Hotman Karokaro (Doding) dan Seksi Bapa GKPS Jambi juga menumbangkan Pujian Vokal Group berjudul “Monang Do Ahu” Cipt (Alm) Pdt Dharma Sitopu STh.


St Josen Sitopu

Sy Joko Hotman Karokaro

Pengantar Jemaat GKPS Bengkulu, St Markom Haloho

Pengantar Jemaat GKPS Bengkulu, St Markom Haloho

Penyambutan sekitar 16 orang anggota PGKPS Bengkulu WTG (Welcoma To Bengkulu) setelah sebelumnya (18-19 Okt 2013) dilaksanakan pembininaan WTG di Aula Pelatihan Koperasi Sawah Lebar, Bengkulu.

Penyambutan sekitar 16 orang anggota PGKPS Bengkulu WTG (Welcoma To Bengkulu) setelah sebelumnya (18-19 Okt 2013) dilaksanakan pembininaan WTG di Aula Pelatihan Koperasi Sawah Lebar, Bengkulu.

Pengurus Harian PGKPS Bengkulu Bersama Porngaher GKPS Bengkulu St M Haloho.

VG Seksi Bapa GKPS Jambi "Monang Do Au" Cipt Pdt Dharma Sitopu STh.

Kotbah ibadah Minggu dibawakan Pdt Agus Rony Damanik STh (Markus 12:28-34).


Penyerahan Cenderamata Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi berupa Foto Bingkai Rumah Bolon (Raja Purba) Simalungun kepada Pendeta dan Majelis GKPS Bengkulu.

Penyerahan Cenderamata Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi berupa Foto Bingkai Rumah Bolon (Raja Purba) Simalungun kepada Pendeta dan Majelis GKPS Bengkulu.







Di Rumah Pdt Agus Rony Damanik STh Kota Bengkulu.Fotofoto Asenk Lee Saragih- HP 0812 747 7587



Bengkulu, BERITAKU

Rencana program Seksi Bapa GKPS Jemaat Jambi melakukan Wisata Rohani ke GKPS Bengkulu akhirnya terwujud juga walau tidak sesuai jadwal yang direncanakan sebelumnya (Juli 2013). Antusiasme 11 orang anggota Seksi Bapa GKPS Jemaat Jambi tampak pada awal keberangkatan peserta Wisata Rohani ke Bengkulu, Jumat (18/10/2013) pukul 19.00 WIB.

Walau sebenarnya jumlah anggota Seksi Bapa GKPS Jemaat Jambi ada kurang lebih 120 orang, namun yang mau ikut dalam kegiatan Wisata Rohani ini hanya 11 orang. Himbauan dan ajakan untuk ikut dalam kegiatan ini sudah digebyiarkan sejak Januari 2013. Walaupun 11 orang peserta, kegiatan tetap dilaksanakan dengan semangat pelayanan.

Ke sebelas peserta itu yakni St Josen Sitopu (Ketua Seksi Bapa GKPS Jemaat Jambi), St R Purba (Pembimbing Seksi Bapa GKPS Jemaat Jambi), Sy Rosenman Manihuruk (Sekretaris Sei bapa Jemaat Jambi), Sy Joko Hotman Karokaro, Bp A Siregar, Bp Iramsen Saragih, Sy Asi M Damanik, Sy RI Girsang (Bendahara GKPS Jemaat Jambi), Bp Rahmad Purba, Sy Friston R Sinaga dan Sy H Saragih.

Peserta berangkat menggunakan satu Bus Travel Rani. Doa pemberangkatan dibawakan Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar STh, Jumat malam. Perjalanan menuju Kota Bengkulu berjalan dengan baik dengan waktu tempuh 10 jam dengan kecepatan kenderaan 80 s/d 90 Km/jam.

Rombongan Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi tiba di Kota Bengkulu Sabtu (19/10/2013) pukul 06.00 WIB. Peserta disambut Ketua Seksi Bapa GKPS Bengkulu St J Saragih Turnip dan diantar ke penginapan di Mess Bapelkes Provinsi Bengkulu. Kemudian rombongan istirahat di empat kamar mess yang telah dipesan sebelumnya dan kemudian sarapan pagi di Kantin Ibu Linda Jalan Kapuas Raya Bengkulu.

Sabtu siang harinya, Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi berkunjung ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan berkesempatan menaiki KM Ferry yang nahkodanya rekan semaja kerja St Josen Sitopu.

Kemudian Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi menikmati sajian ikan laut bakar di salah satu resto yang berada di Pantai Panjang Bengkulu yang sungguh mempesona. Canda tawa terurai dalam jamuan makan siang tersebut. Seluruh peserta merasa puas akan sajian ikan laut bakarnya.

Usai makan siang Sabtu (19/10), Kel Tinambunan (BPKP)/ Br Purba Tambak yang juga Hela/Putri St P Purba (GKPS Jambi) menjumpai peserta yang kini mereka sudah menetap di Bengkulu akibat tugas suami di BPKP Bengkulu.

Kel Tinambunan (BPKP)/ Br Purba Tambak meluangkan waktu buat peserta untuk menikmati alam panorama pantai Kota Bengkulu dengan sajian es kelapa muda khas Kota Bengkulu. Sebagian peserta juga menikmati segarnya air laut Bengkulu dengan berenang ria.

Mengisi waktu Sabtu sore, peserta Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi bersama Kel Tinambunan (BPKP)/ Br Purba Tambak mengunjungi Peninggalan Sejarah Benteng Marlborough Inggris (British).

Marlborough aslinya bukanlah benteng Belanda tetapi Inggris (British). Pendiri Singapura, Stamford Raffles (Inggris) dulu menguasai Bengkulu sedangkan Belanda menguasai Melaka, Johor dan Singapura.

Itulah sebabnya Bengkulu disebut juga Bumi Bunga Rafflesia. Bunga yang diambil dari nama Raffles. Dalam Perjanjian Dutch-English Treaty tahun 1824, Belanda meyerahkan Melaka, Johor dan Singapura kepada Inggris, dan Inggris menyerahkan Bengkulu kepada Belanda.

Itulah sebabnya sampai hari ini di Melaka ada Stadhuys (Balaikota dalam Bahasa Belanda) dan di Singapura salah satu jalan utamanya adalah BENCOOLEN Street (Jalan Bengkulu).

Jelang senja, peserta wisata kembali ke Mess Bapelkes Bengkulu untuk persiapan Ibadah dan Ramah Tamah Seksi Bapa GKPS Bengkulu dengan Seksi Bapa GKPS Jambi di Rumah Kel St T Saragih Sidauruk/br Sinaga di Perumahan Cimanuk, Kota Bengkulu.

Bapak A Siregar Jadi Ambilan Namanggoluh

Sebelum ibadah bersama (Shering Firman Tuhan) yang dibawakan Pendeta GKPS Resort Bengkulu Pdt Agus Rony Damanik STh, diawali santap malam bersama. Sebelum ibadah, juga perkenalan peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi. Shering Firman Tuhan ini diambil dari Yohanes 3: 1-2. Shering ini membuka pikiran tentang seorang Farisi yakni Nikodemus yang selalu berpikir Positif dalam segalan hal.

Pemaparan shering oleh Pdt Agus Rony Damanik STh juga menitiberatkan akan “Sikap Hati” yang dapat menentukan paradigm berpikir seseorang seterti apa?. Seksi Bapa GKPS juga diharapkan agar tak selalu berprasangka tidak baik di dalam pelayanan sehingga mampu meningkatkan pelayanan Seksi Bapa GKPS kedepan.

Usai ibadah Shering, dilanjutkan dengan shering “bebas” khususnyaa persoalan sulitnya pendirian gereja di Kota Bengkulu. Selain itu juga tentang kesaksian-kesaktian pelayanan di tengah GKPS dan formula-formula pelayanan Seksi Bapa GKPS kedepan.

Pada kesempatan itu, Pengantar Jemaat GKPS Bengkulu, St Markom Haloho juga mengapresiasi Bp A Siregar (Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi) yang juga ikut ke Bengkulu walau dalam kondisi kurang sehat (pernah stroke).

Pengantar Jemaat (Porhanger) GKPS Bengkulu St Markom Haloho menjadikan sosok Bp A Siregar menjadi “Ambilan Namanggoluh” karena dengan kondisi yang kurang sehat tetap bersemangat dalam kunjungan tersebut. Pdt Agus Rony Damanik STh juga mengapresiasi Sosok Bp A Siregar sebagai motivasi anggota Seksi Bapa GKPS untuk memberikan hati dan pikiran kepada kegiatan Seksi Bapa GKPS dalam pelayanan.

Ibadah Jemaat GKPS Bengkulu Masih di GBKP Bengkulu

Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi Minggu pagi dijamu sarapan pagi oleh Kel Tinambunan (BPKP)/ Br Purba Tambak disalah satu resto chines terkenal di Bnegkulu. Ikut juga dalam santapan sarapan pagi itu Ketua Seksi Bapa GKPS Bengkulu.

Mengisi waktu luang Minggu pagi, Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi dipandu Ketua Seksi Bapa GKPS Bengkulu berkunjung ke Rumah Peninggalan Proklamator Republik Indonesia, Soekarno. Disini, peserta wisata mengabadikan momen-monen bersejarah serta membeli kenangan berupa baju-baju bergambar Soekarno.

Dengan ramah, ibu Lusi yang berjualan baju-baju dan cendramata lainnya menawarkannya kepada peserta yang datang ke Rumah Soekarno tersebut. Dengan harga yang bervariasi peserta “memborong” oleh-oleh untuk dibawa ke Jambi.

Usai bertolak dari Rumah Soekarno lanjut ke mess Bapelkes Bengkulu untuk persiapan kebaktian minggu pukul 13.00 WIB. Dalam ibadah Minggu GKPS Bengkulu yang masih menumpang di GBKP Bengkulu, Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi juga ikut dalam pelayanan. Ketua Seksi Bapa GKPS Jambi St Josen Sitopu (Bawa Agenda/Votum), Sy Joko Hotman Karokaro (Doding) dan Seksi Bapa GKPS Jambi juga menumbangkan Pujian Vokal Group berjudul “Monang Do Ahu” Cipt (Alm) Pdt Dharma Sitopu STh.

Kotbah ibadah Minggu dibawakan Pdt Agus Rony Damanik STh (Markus 12:28-34). Dalam ibadah juga dilakukan penyambutan sekitar 16 orang anggota PGKPS Bengkulu WTG (Welcoma To Bengkulu) setelah sebelumnya (18-19 Okt 2013) dilaksanakan pembininaan WTG di Aula Pelatihan Koperasi Sawah Lebar, Bengkulu.

Usai ibadah minggu, dilanjutkan kata sambutan Porhanger GKPS Bengkulu dan Ketua Seksi Bapa GKPS Jambi St Josen Sitopu. Kemudian dilanjutkan penyerahan Cenderamata Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi berupa Foto Bingkai Rumah Bolon (Raja Purba) Simalungun kepada Pendeta dan Majelis GKPS Bengkulu.

Selanjutnya doa penutup ibadah dan doa pemberangkatan rombongan Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi oleh Pdt Agus Rony Damanik STh. Kemudian acara salam-salaman dan peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi dan Majelis GKPS Bengkulu menuju rumah Pdt Agus Rony Damanik STh (Komplek Perumahan Surabaya) Jalan Lintas-Bengkulu-Curub).

Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi berangkat dari rumah Pdt Agus Rony Damanik STh tepat pukul 06.00 WIB setelah sejenak menikmati sajian kopi dan makanan ringan. Peserta wisata rohani juga dibekali “makanan nasi bungkus” oleh Majelis GKPS Bengkulu.

Berkat doa semuanya, Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi tiba di GKPS Jambi Senin (21/10/2013) pukul 05.00 WIB dengan selamat sukacita. Sebelas Peserta Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi ditambah Sopir mendapat “siluah” (oleh-oleh) dari Kel Tinambunan (BPKP)/ Br Purba Tambak.

Seluruh peserta mengaku berkesan dalam Wisata Rohani Seksi Bapa GKPS Jambi ke Bengkulu tersebut. Bahkan rencana 9 Maret 2014 juga ingin menghadiri Peresmian GKPS Resort Bengkulu setelah dimekarkan dari GKPS Resort Palembang. (Asenk Lee Saragih)

Jumat, 18 Oktober 2013

PKL Buah Paav 5 Jambi Gunakan Listrik Ilegal


Saat Pengambilan Gambar Ini Sudah Menunjukkan Pukul 11.00 WIB, Tapi Lampu Listrik di PKL Buah Paal V Kotabaru Jambi ini terus menyala. Ironis.Foto Asenk Lee Saragih.


Lampu Menyala Sepanjang Hari
 
Jambi, Bute Ekspres

Para Pedagang Kaki Lima (PKL) buah dan pedagang laiannya yang berada di jalan Paal V KotaBaru Kota Jambi terindikasi menggunakan arus listrik tanpa meteran atau arus bodong. Bahkan lampu-lampu yang ada di toko PKL menyala hingga siang hari tanpa menghiraukan hemat energy listrik.

Penelusuran Bute Ekspres, Rabu (16/10/13) menunjukkan, sekitar 30 PKL buah dan VCD di Paal V Kotabaru Jambi rata-rata menggunakan bola lampu lebih dari 5 buah berkekuatan 100 watt. Toko PKL tak ada menggunakan meteran, namun arus listrik disuplai dari sebuah toko paling ujung sebelah kiri arah Kantor Camat Kotabaru.

Ditoko paling ujung kiri tersebut, terdapat sejumlah colokan listrik tanpa adanya meteran resmi dari PLN. Arus listrik diambil dari kabel PLN yang berada di posisi belakang toko-toko PKL tersebut. Setiap hari lampu-lampu PKL buah dan VCD menyala hingga siang harinya.

Seorang PKL buah yang meminta identitasnya tak dituliskan saat dikonfirmasi Bute Ekspres, Rabu (16/10/13) menyebutkan, para PKL yang ada di Paal V Kotabaru Jambi membayar listrik setiap bulannya Rp 75.000 kepada salah seorang PKL yang dipercaya oknum petugas intsalasi PLN Jambi.

Menurut sumber ini, mereka setiap bulan menyetor listrik Rp 75.000 kepada oknum tersebut melalui seorang PKL yang ditunjuk. Para PKL tidak mengetahui listrik yang mereka gunakan illegal atau tidak. “Kami tak tahu arus listrik ini illegal atau tidak, karena kami setiap bulan bayar kepada seorang PKL yang ditunjuk oknum petugas PLN Jambi tersebut,”katanya.

Humas PLN Jambi, H. Tambunan saat dikonfirmasi mengatakan, penggunaan aliran listrik yang diduga illegal oleh para PKL Paal V Kotabaru Jambi akan ditindak lanjuti.

“Jika arus listrik itu illegal, akan kita tindak. Jika ada oknum instalatur PLN Jambi atau rekanan PLN Jambi yang bermain dalam hal ini akan ditindak tegas. Saya juga meminta kepada para PKL agar menggunakan arus listrik seperlunya, jangan sampai siang haripun listrikpun menyala,”ujarnya.


Sebelumnya Sat Pol PP Kota Jambi sudah melakukan penertiban PKL Paal V Kotabaru Jambi tersebut. Namun penertiban itu tak berhasil karena para PKL menolak keras tindakan Pemkot Jambi tersebut.

“Banyak PKL di lokasi yang lain di Kota Jambi yang dibiarkan, meski sangat jelas melanggar aturan umum. Kami tahu kami salah, namun kan trotoar jarang digunakan. Coba lihat di Simpang Bata Pasar Jambi, PKL di sana jelas-jelas memakai badan jalan, kenapa tidak ditertibkan, kenapa kami yang jauh di sini yang ditertibkan,”ujar Sundari, salah seorang pedagang dengan nada kesal. (srg)

Jumlah Pemilih Pemilu di Kota Jambi Berkurang 9.906


Jambi, Bute Ekspres

Jumlah mata pemilih Pemilu 9 April 2014 mendatang di Kota Jambi berkurang sebanyak 9.906. Jumlah ini setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi melakukan validasi data terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah ada.

Ketua KPU Kota Jambi, Ratna Dewi, Rabu (16/10/13) mengatakan, ada pengurangan sebanyak 9.906 dari data yang ditetapkan tanggal 13 September lalu. Dengan adanya pengurangan tersebut, maka DPT Kota Jambi untuk Pemilu 9 April 2014 berjumlah 435.010, dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 1.706.

Ratna Dewi berharap data yang telah ditetapkan tersebut merupakan data yang valid, apalagi tidak ada partai politik yang mengajukan komplain terhadap data tersebut.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Jambi, Maroli, belum bisa menjamin apakah DPT yang sudah ditetapkan tersebut bersih dari data ganda. Pasalnya, yang dicek pada saat pleno hari Minggu (13/10/13) kemarin baru sampel.

“Kalau masalah DPT kita belum melihat apakah sudah dibersihkan semuanya atau tidak. Kan baru diambil sample dua. Kita berharap validasi DPT oleh KPU Kota Jambi harus akurat,”katanya.

Sementara itu, Ratna Dewi menambahkan, tanggal 10 Oktober 2013 lalu, Tim Seleksi Calon Anggota KPU Kota Jambi Periode 2009-2013 telah mengumumkan 81 calon yang lolos seleksi administrasi. Tes tertulis 81 calon itu telah dilaksanakan 10 Oktober lalu.

Namun, Ratna Dewi juga mengenal beberapa nama yang belakangan, beraktivitas dan berstatus sebagai anggota partai politik. “Saya menghimbau kepada yang bersangkutan, sebelum ada laporan dari masyarakat, sebaiknya yang bersangkutan mengundurkan diri,”katanya. srg

Sabtu, 12 Oktober 2013

Komputer Media Centre Gubernur Jambi Jadi “Buntang Kaleng”



MC KANTOR GUBERNUR JAMBI.FOTO ASENK LEE SARAGIH


Jambi, BERITAKU

Tentu masih kita ingat penghargaan tertinggi Pena Emas dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang diterima Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (1/7/13) lalu. Penghargaan itu merupakan indikator kebijakan serta perhatian Gubernur Jambi kepada pers dan PWI sejak tahun 2010 menjabat Gubernur Jambi.

Gubernur Jambi HBA terus melakukan peningkatan kerjasama informasi dengan media massa serta kebijakan peningkatan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi. Dalam rangka merealisasikan kebijakan tersebut, Pemprov Jambi telah melaksanakan beberapa kegiatan terkait antara lain optimalisasi fungsi Humas melalui pengembangan media centre.

Namun penghargaan dan perhatian itu, kini hanya terkesan “lips service” semata. Betapa tidak, Media Centre Kantor Gubernur Jambi yang diprakarsai Idham Kholid saat menjabat Kabiro Humas Provinsi Jambi tahun 2009 lalu, kini tinggal ruangan semata.

Tahun 2009 lalu ada bantuan perangkat computer 10 unit dari Kominfo RI untuk MC Kantor Gubernur Jambi tersebut. Kemudian sarana jaringan internetnya juga bagus sehingga para wartawan kerap melaksanakan tugas jurnalisnya di Media Centre tersebut.

Bahkan para wartawan, kerap antri menunggu giliran untuk mengetik di 13 komputer lengkap dengan jaringan internetnya yang bagus. Namun dua tahun belakangan ini, MC Gubernur Jambi sudah ditinggal para wartawan karena kondisinya yang memprihatinkan.

Pengamatan Bute Ekspres, kini hanya ada 3 komputer yang bisa aktif digunakan. Sementara lainnya sudah bagaikan “buntang kaleng”. Ada computer tanpa CPU dan Mous, dan tidak ada jaringan. Bahkan perangkap computer itu tak lagi lengkap.

Ironis memang, disaat  Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA)  mendapat penghargaan tertinggi Pena Emas dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) karena kepeduliannya terhadap pers, ternyata kondisi faktanya jauh dari harapan.

Idham Kholid yang kini menjabat Asisten III Setda Provinsi Jambi telah melihat kondisi tersebut. Dirinya prihatin dengan kondisi MC Kantor Gubernur Jambi yang terabaikan.

“MC ini sudah kurang fungsi. Sudah jarang wartawan ke sini karena kondisinya yang tak memadai lagi. Siapa penangguhjawab MC ini. Suruh dia temui saya di ruangan,”ujar Idham Kholid saat meninjau MC tersebut baru-baru ini.

Dalam orasi Gubernur Jambi HBA saat menerima penghargaan Pena Emas dari PWI menyebutkan, Pemprov Jambi akan terus meningkatkan kerjasama informasi dengan media massa, mendukung peningkatan sarana dan prasarana komunikasi serta terus berupaya mendukung peningkatan SDM bidangg komunikasi dan informasi.

Pemprov Jambi meminta penambahan alokasi waktu siaran dan kolom pemberitaan, bagi Pemerintah Daerah Provinsi Jambi, untuk mensosialisasikan berbagai program pembangunan, dan mengakomodir berbagai masukan serta kritikan dari seluruhmasyarakat Jambi. Sehingga informasi pembanugunan dapat sampai ke masyarakat dengan benar.

Pemprov Jambi juga berharap, agar insane pers secara bersama-sama turut serta membangun Provinsi Jambi sesuai dengan bidang dan kompetensi masing-masing, sehingga persoalan pembangunan dapat diatasi secara bersama. Selanjutnya kami berharap kelembagaan pers dan PWI dapat menggerakkan roda perekonomian daerah. asenk lee saragih

BPKP-KPK Temukan Proyek Irigasi PU Provinsi Jambi di Lahan Tidur Senilai Rp 7 Miliar di Bungo

salah satu proyek irigasi milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bidang Sumber Daya Air Provinsi Jambi di Kabupaten Bungo yang dinilai tak berguna.
Jambi, BERITAKU

Tim Koordinasi dan Suvervisi Pencegahan Korupsi (Korsup) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jambi dan KPK menemukan adanya proyek irigasi senilai Rp 7.172.380.000 Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bidang Sumber Daya Air Provinsi Jambi di Kabupaten Bungo yang dinilai tak berguna.

Proyek irigasi yang seyognyanya bertujuan peningkatan ketahanan pangan itu dibangun di atas areal lahan tidur dan daerah perkebunan milik petani. Hal itu terjadi akibat adanya pemisahan kewenangan dan tanggungjawab antara PU Provinsi Jambi, BWS Wil VI Jambi dan PU Kabupaten menjadikan kegiatan yang dilakukan oleh PU dan BWS sering tidak tepat sasaran.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Koordinasi dan Suvervisi Pencegahan Korupsi BPKP Perwakilan Jambi-KPK, Rajiun Sitohang kepada Bute Ekspres, Kamis (10/10/13). Menurutnya, dari hasil temuan Tim, ada proyek irigasi senilai Rp 7.172.380.000 di Kabupaten Bungo  yang tidak berfungsi.

“Kegiatan perbaikan jaringan irigasi ini diadakan di areal lahan tidur dan daerah perkebunan, bukan sawah. Membuat proyek di lokasi yang tidak tepat, menunjukkan kurang adanya koordinasi sejak perencanaan sampai dengan pemanfaatan proyek,”katanya.

Disebutkan, Tim Korsup KPK - BPKP juga menilai tidak ada dukungan dana yang memadai dari APBD Provinsi Jambi untuk mendukung program ketahanan pangan. Anggaran yang terkait langsung dengan program ketahanan pangan di tahun 2012 di Dinas PU khususnya perbaikan irigasi terdaat Rp 21.666.450.250.

Sedangkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura hanya tersedia anggaran sebesar Rp 537.239.200 untuk kegiatan perbanyak benih padi unggul bermutu di Balai Benih dan Rp 600.312.650 untuk kegiatan akselerasi peningkatan produksi padi. Namun di Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi tidak memiliki anggaran.

“Hal ini sungguh ironis. PU Provinsi Jambi yang mendapat anggaran banyak untuk ketahanan pangan, namun proyek irigasinya tak berfungsi. Sementara dua instansi yang menangani ketahanan pangan di Provinsi Jambi justru anggarannya minim. Gubernur Jambi harus meperhatikan ini,”kata Rajiun Sitohang.
Disebutkan, Korsup KPK BPKP juga menemukan benih yang diterima dari Kementerian Pertanian sebanyak 164.375 Kg sudah kadaluarsa sehingga tidak layak untuk disemaikan.

Menurut Rajiun Sitohang, PU Provinsi Jambi harus melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura untuk kegiatan pembangunan dan perbaikan irigasi sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, PP Nomor 20 Tahun 2006 tentang irigasi dan Kepmen PU Nomor 390 Tahun 2007 tentang penetapan status daerah irigasi.

Sementara berdasarkan data yang diperoleh Bute Ekspres, sedikitnya empat bangunan irigasi di Kerinci diduga bermasalah. Empat bangunan irigasi tersebut roboh belum pada waktunya.

Irigasi yang diduga bermasalah itu yakni, irigasi Butit Paleh di Desa Talang Kemuning, Kecamatan Gunung Raya Kerinci, Irigasi Kasigi sepanjang 2,5 Km di Desa Koto Majidin, Kecamatan Air Hangat. Proyek irigasi Kasigi dikerjakan PT Karya Bersama Putra Mandiri senilai Rp 1,9 Miliar dari APBN murni.

Selain dua irigasi itu, Irigasi Kali Air Belui Tinggi, Kecamatan Air Hangat senilai Rp 1,3 milyar juga bermasalah. Proyek irigasi yang dananya bersumber dari APBD Provinsi Jambi dan APBN tersebut, roboh diterjang banjir.

Dinas PU Provinsi Jambi (Subdin Pengairan dan Irigasi) pernah membangun empat tingkat irigasi untuk memenuhi kebutuhan akan pangan seluas 114.855 Ha. Bangunan irigasi tersebut tersebar di sembilan kabupaten dalam Provinsi Jambi.    

Empat tingkatan irigasi yang sudah dibangun tersebut adalah, irigasi teknis 21.998 Ha dan sudah dikembangkan 8.693 Ha dan belum dikembangkan 13.305. Irigasi semi teknis 11.710 Ha dan sudah dikembangkan 11.710 Ha. Irigasi sederhana 6.147 Ha dan sudah dikembangkan 6.147 Ha. Irigasi perdesaan 75.000 Ha dan sudah dikembangkan 52.824 Ha serta belum dikembangkan 22.176 Ha.

Irigasi tersebut dibangun Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, Bungo, Tebo, Batanghari, Muarojambi, Tanjung Jabung Timur/Barat. Namun dua kabupaten yang menjadi prioritas pembangunan irigasi yakni Kerinci dan Tanjung Jabung Timur.

Walaupun demikian, Kabupaten Sarolangun, Merangin dan Bungo juga dibangun irigasi. Potensi lahan rawa untuk usaha tani di Provinsi Jambi terdapat seluas 684.000 Ha atau sekitar 12% dari luas Provinsi Jambi. Sementara lahan yang sudah dibuka seluas 252.983 Ha, baik rawa pasang surut 211.962 ha dan non pasang surut seluas 41.021 Ha. (Asenk Lee Saragih)

Rumah Bos Toko Sepatu Liberty Jambi Ludes Terbakar

Rumah Bos Toko Sepatu Liberti Terbakar Kamis 10 Okt 2013 Siang.Ist
Jambi, BERITAKU

Sebuah rumah yang diketahui milik Agong, bos toko sepatu Liberty Simpang Bata Jambi ini nyaris habis terbakar. Rumah yang terletak di RT 12 Kelurahan Sulanjana, Kecamatan Jambi Timur, Kamis (10/10/2013) sekitar pukul 11 siang dilalap api akibat rentetan api dari bangunan sebelah rumah Agong.

Tiga mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api. Dlam waktu kurang satu jam api berhasil dipadamkan. Istri Agong menuding api berasal dari bangunan sebelah yang sedang dibangun.

Kebakaran rumah Agong sempat membuat warga dan petugas pemadam kebakaran panic. Karena saat kebakaran terjadi, empat orang ada di lingkungan dalam bangunan rumah Agong. Mereka tidak bisa keluar karena pintu samping rumah dan pintu pagar dalam keadaan terkunci.

“Di dalam ada tiga pembantu dan satu anak Agong. Mereka terkurung tidak bisa keluar. Kunci dua pintu tidak bisa dibuka. Kunci ada di dalam rumah yang sedang terbakar. Mereka tidak berani mengambilnya. Akhirnya, warga beramai-ramai membuka dua pintu tersebut. Sempat kesulitan, tapi akhirnya dua pintu berhasil dibuka setelah kami gunakan linggis untuk membukanya,” ujar Udin, salah seorang warga  yang membantu menyelamatkan.

“Api berasal dari rumah sebelah yang sedang dibangun,”ujar istri Agong. Tidak ada korban dalam peristiwa ini, namun jumlah kerugian ditaksir Miliaran Rupiah. Istri Agong nampak syok, beberapa kali ia nampak menangis.(aSENK lEE sARAGIH)

Jumat, 11 Oktober 2013

Bibit Matoa dan Buah Merah Dari Papua Untuk "Salib Kasih" Tapanuli Utara



Pdt B Siagian MTh.Foto R Manihuruk


Shalom.Saya sedang di Medan. Pagi ini Jumat 11 Oktober akan ke Tarutung untuk besok, Sabtu (12/10/13), serahkan 12 batang Bibit pohon Matoa dan 2 batang Bibit Buah Merah kepada Bupati Taput di "Salib Kasih", di tempat pertama kali Nommensen (1863) menginjakkan kaki dalam misinya di Tanah Batak dan memberkati BANGSO BATAK.

Sebagai tindakan profetik bagi Bangso Batak dan Tanah Papua, tindak lanjut doa profetik yang telah kami lakukan di Pulau Mansinam (8/8/13), tempat pertama kali Otto & Geisler (1855) menginjakkan kaki memberkati TANAH PAPUA.

Inilah hari yg dijadikan TUHAN Semesta Alam, Yahwe Elohim, menggenapi nubuatan Alkitab bagi semua bangsa di dunia dan memberkati Indonesia. Shalom Papua! Shalom Bangso Batak! Shalom Indonesia! Shalom Israel! Shalom, shalom, shalom...!!!Pdt BTP Siagian. (SMS Pendeta HKBP Resort Papua). SMS Jumat (11/10/2013). (R Manihuruk)






?Matoa
Matoa dengan buah yang belum masak
Matoa dengan buah
yang belum masak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Pometia
Spesies: P. pinnata
Nama binomial
Pometia pinnata
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm.[1] Umumnya berbuah sekali dalam setahun.[1] Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian.[1] Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl.[1] Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.[1] Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).[1] Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea.[2] Buah matoa memiliki rasa yang manis.[2]

Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda.[1] Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm.[1] Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm.[1] Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin.[2] Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.[2](
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia)