DPW PKS Jambi Risau Atas Penangkapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

 Jambi, Simantab

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jambi kini risau atas kasus dugaan korupsi yang melanda Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).. DPW PKS Jambi menyebut ada beberapa kejanggalan pada isu dugaan korupsi impor daging sapi yang dialamatkan pada Presiden PKS LHI.

Sekretaris DPW PKS Provinsi Jambi, Supriyanto, Jumat (1/2/13) mengatakan, pengurus DPW PKS Jambi melihat, ada upaya untuk menggiring opini publik dan menjatuhkan PKS di tengah masyarakat. 
Adapun kejanggalan yang dimaksud DPW PKS Provinsi Jambi, yakni ketika awal berita penangkapan, muncul isu diberbagai media bahwa yang ikut ditangkap adalah supir Menteri Pertanian, Suswono. Ternyata berita ini dibantah sendiri oleh Suswono setelah mengklarifikasikan hal ini ke KPK
Kejanggalan kedua, bahwa yang disuap adalah anggota komisi IV DPR dari PKS, namun ternyata sasaran tembaknya menjadi Luthfi Hasan Ishaaq yang merupakan anggota komisi I DPR. Komisi IV adalah komisi yang membidangi pangan, sedangkan Komisi I adalah komisi yang membidangi pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi, dan  informatika.

“Kejanggalan ketiga, jika berkaitan dengan daging impor, dan tudingannya diarahkan bahwa LHI, bisa mengatur Mentan yang notabene kader PKS, jelas salah alamat. Pasalnya Mentan tidak mengatur impor daging. Kuota impor daging yang mengatur adalah Kementrian Perdagangan,” ungkap Supriyanto.

Kejanggalan keempat, disebutkan bahwa ada upaya penyuapan, padahal yang bersangkutan tidak menerima uang tersebut. Hanya disebutkan bahwa uang itu baru akan diberikan untuk LHI. “Apakah adil orang yang berupaya mau disuap dijadikan tersangka, padahal dia bisa jadi tidak tahu ada upaya itu. Apalagi menerima uang tersebut,” tanya  Supriyanto.

Kemudian kejanggalan kelima, terkait dengan penetapan tersangka kepada LHI oleh KPK tanpa didahului oleh pemeriksaan. Menurut Supriyanto, KPK bisa langsung menetapkan tersangka jika tertangkap basah melakukan transaksi korupsi. Namun LHI tidak ada dalam penggerebekan yang dilakukan KPK.

"Lalu mengapa tiba-tiba LHI langsung ditetapkan menjadi tersangka tanpa ada pemeriksaan sebelumnya? Ini berbeda dengan kasus lain yang bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. PKS sangat terpukul dengan adanya kasus ini,”ujaranya. Rosenman saragih