Foto: AFP
Moskow,
Spekulasi bahwa kesalahan manusia (human error)
menyebabkan jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 terus berhembus. Hasil
uji simulator yang digelar di pusat riset penerbangan Rusia
menunjukkan, kesalahan pilot diduga sebagai faktor kecelakaan tersebut.
Dalam uji simulator itu disimulasikan berbagai situasi darurat dan disimpulkan bahwa tak ada satu pun dari situasi tersebut yang bisa menyebabkan jatuhnya pesawat. Demikian seperti diberitakan harian Izvestia dan dilansir kantor berita Ria Novosti, Jumat (11/4/2012).
Simulasi ini dilakukan di pusat pelatihan pilot di Zhukovsky, dekat Moskow. Menurut sumber di pusat pelatihan tersebut, sistem Terrain Awareness and Warning System (TAWS) di kokpit pesawat SSJ-100 memberitahukan pilot soal penghalang-penghalang yang akan ditemui.
"Anda tak bisa begitu saja melewatkan sinyal peringatan: jika ada bahaya, sistem memasukkan pesan peringatan ke display pusat dan indikator cahaya merah serta tanda peringatan pun menyala," kata sumber tersebut.
"Selain itu, sistem otomatis bisa mengintervensi untuk mencoba membantu pesawat menghindari tabrakan," imbuhnya.
Menurut sumber tersebut, pilot kemungkinan mematikan sistem peringatan untuk berbicara dengan para penumpang. Menurut pakar lain di pusat riset tersebut, pilot juga mungkin "berhenti memperhatikan" sistem peringatan dikarenakan pesawat nyaris senantiasa berada di wilayah pegunungan.
Namun pakar-pakar keselamatan penerbangan lainnya menyebut hasil simulasi tidak memberikan gambaran lengkap. "Tes-tes di simulator tidak memberikan gambaran penuh," kata pakar yang tidak disebutkan namanya itu kepada Prime News agency. Menurutnya, gambaran situasi baru akan jelas setelah ditemukannya rekaman data penerbangan pesawat.
Seorang pakar lain menyebutkan tiga kemungkinan terkait TAWS. "Ada tiga kemungkinan: pertama itu tidak bekerja, kedua itu dimatikan atau mereka tidak memperhatikannya, atau bahwa itu memberikan indikasi yang keliru," tuturnya.
Seperti diketahui, pesawat Sukhoi Superjet 100 melakukan joy flight dari Bandara Halim Perdana Kusuma dalam rangka promosi kepada konsumennya. Setelah berhasil pada penerbangan pertama, pesawat yang mengangkut penumpang dari berbagai kalangan termasuk lima wartawan itu, hilang kontak dan ditemukan di kawasan gunung Salak pada Kamis (10/5/2012) pagi oleh tim SAR.
Dalam uji simulator itu disimulasikan berbagai situasi darurat dan disimpulkan bahwa tak ada satu pun dari situasi tersebut yang bisa menyebabkan jatuhnya pesawat. Demikian seperti diberitakan harian Izvestia dan dilansir kantor berita Ria Novosti, Jumat (11/4/2012).
Simulasi ini dilakukan di pusat pelatihan pilot di Zhukovsky, dekat Moskow. Menurut sumber di pusat pelatihan tersebut, sistem Terrain Awareness and Warning System (TAWS) di kokpit pesawat SSJ-100 memberitahukan pilot soal penghalang-penghalang yang akan ditemui.
"Anda tak bisa begitu saja melewatkan sinyal peringatan: jika ada bahaya, sistem memasukkan pesan peringatan ke display pusat dan indikator cahaya merah serta tanda peringatan pun menyala," kata sumber tersebut.
"Selain itu, sistem otomatis bisa mengintervensi untuk mencoba membantu pesawat menghindari tabrakan," imbuhnya.
Menurut sumber tersebut, pilot kemungkinan mematikan sistem peringatan untuk berbicara dengan para penumpang. Menurut pakar lain di pusat riset tersebut, pilot juga mungkin "berhenti memperhatikan" sistem peringatan dikarenakan pesawat nyaris senantiasa berada di wilayah pegunungan.
Namun pakar-pakar keselamatan penerbangan lainnya menyebut hasil simulasi tidak memberikan gambaran lengkap. "Tes-tes di simulator tidak memberikan gambaran penuh," kata pakar yang tidak disebutkan namanya itu kepada Prime News agency. Menurutnya, gambaran situasi baru akan jelas setelah ditemukannya rekaman data penerbangan pesawat.
Seorang pakar lain menyebutkan tiga kemungkinan terkait TAWS. "Ada tiga kemungkinan: pertama itu tidak bekerja, kedua itu dimatikan atau mereka tidak memperhatikannya, atau bahwa itu memberikan indikasi yang keliru," tuturnya.
Seperti diketahui, pesawat Sukhoi Superjet 100 melakukan joy flight dari Bandara Halim Perdana Kusuma dalam rangka promosi kepada konsumennya. Setelah berhasil pada penerbangan pertama, pesawat yang mengangkut penumpang dari berbagai kalangan termasuk lima wartawan itu, hilang kontak dan ditemukan di kawasan gunung Salak pada Kamis (10/5/2012) pagi oleh tim SAR.
78 Ahli Rusia Datang Bantu Investigasi Kecelakaan Sukhoi
"Tim dari Rusia sudah datang kemarin dan sudah mulai bekerja, bertemu dengan instansi Indonesia, Basarnas dan KNKT. Sudah ada persiapan tindakan-tindakan bersama. Pesawat tadi malam dan besok. Pesawat yang pertama membawa 41 ahli. Pesawat yang kedua 37 orang dari Rusia," jelas perwakilan KNKT Rusia.
Hal itu disampaikan perwakilan KNKT Rusia dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (11/5/2012).
Sesuai dengan peraturan dan prosedur, mereka akan bekerja sepanjang 12 bulan mengambil semua langkah yang diperlukan.
Sementara Dubes Rusia untuk Indonesia Alexander A Ivanov mengatakan para ahli dari Rusia akan membawa peralatan lengkap untuk keperluan investigasi.
"Saya perlu sampaikan bahwa dari pemerintah Rusia sungguh-sungguh ingin menyelesaikan dan membantu invstigasi dalam beberapa waktu akan datang pesawat dari Rusia akan datang dengan perlengkapan dalam rangka investigasi kita kerja sama ini kita lakukan agar betul-betul tuntas," jelas Ivanov.
Dubes Rusia Ucapkan Belasungkawa di Hadapan Keluarga Korban
"Saya mengucapkan atas nama pemerintah dan diri sendiri sebagai duta besar diri sendiri, saya mau berduka cita kepada semua saudara-saudara Indonesia yang sebesar-besarnya," kata Ivanov dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (11/5/20120. Jumpa pers juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Ivanov mengungkapkan hal ini di hadapan keluarga korban yang sudah dua hari ini menunggu kabar kerabatnya yang menjadi penumpang di Sukhoi Superjet 100.
Jumpa pers di Halim (Moksa/ detikcom)
Jakarta
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov
mengucapkan belasungkawa atas kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100
yang juga menewaskan warganya. Ivanov mengucapkan turut berduka cita
tersebut di hadapan keluarga korban insiden ini."Saya mengucapkan atas nama pemerintah dan diri sendiri sebagai duta besar diri sendiri, saya mau berduka cita kepada semua saudara-saudara Indonesia yang sebesar-besarnya," kata Ivanov dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (11/5/20120. Jumpa pers juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Ivanov mengungkapkan hal ini di hadapan keluarga korban yang sudah dua hari ini menunggu kabar kerabatnya yang menjadi penumpang di Sukhoi Superjet 100.
12 Jenazah Ditemukan, Seorang Keluarga Korban Sukhoi Pingsan di Halim
Pantuan detikcom, Jumat (11/5/2012), Helen Panggabean pingsan di ruang tunggu keluarga korban di pintu kedatangan Halim Perdanakusumah. Helen merupakan adik dari penumpang Sukhoi, Edward Edo M.
Helen tiba-tiba saja terjatuh dan langsung ditolong oleh beberapa orang kerabatnya. Helen yang mengenakan kemeja abu-abu ini langsung dibawa ke posko kesehatan. Saat ini keluarga korban masih mengipasi Helen yang masih pingsan.
Sebelumnya, keluarga korban Sukhoi ikut mendengarkan pemaparan Ketua Basarnas Marsekal Madya Daryatmo yang menyatakan Tim SAR telah menemukan 12 orang jenazah korban kecelakaan. Namun korban-korban ini belum bisa dievakuasi karena medan yang sangat sulit. Evakuasi melalui udara juga belum bisa dilakukan karena helipad yang belum jadi.
Black Box Dicari Belakangan, SAR Utamakan Evakuasi Jasad Korban Sukhoi
"Black box itu pasti. Tapi untuk waktu ini kami utamakan korban dulu," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo, dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (11/5/2012).
Menurut Daryatmo, yang paling utama dalam pencarian adalah evakuasi korban. Karenanya Basarnas memprioritaskan agar jasad korban yang ditemukan bisa segera dibawa keluar area bencana dan diidentifikasi. Bila selesai, black box baru akan dicari.
"Akan kami lakukan itu pada saatnya. Kami utamakan korban dulu," jelasnya.
Diketahui pada pukul 10.00 WIB, Tim SAR sudah menemukan 12 jasad korban Sukhoi. SAR akan segera melakukan evakuasi korban yang ditemukan. Jenazah ditemukan dalam keadaan utuh.
Gagah mengatakan jenazah ditemukan beberapa ratus meter dari lokasi jatuhnya pesawat. Korban belum dievakuasi karena helipad di lokasi kecelakaan (crash site) belum selesai dibangun. (Sumber detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar