Selasa, 22 Maret 2011

Jambi Masih Ragu Distribusikan Gas Ukuran 3 Kilogram

Jambi, BATAKPOS

Pemerintah Provinsi Jambi hingga kini masih ragu untuk mendistribusikan tabung gas ukuran 3 kilogram (kg) kepada masyarakat sebagai program konversi minyak tanah. Puluhan ribu tabung gas ukuran 3 kg menumpuk di dua gudang Stasiun Pengisian Bahanbakar Elpiji (SPBE) Kota Jambi.

Penumpukan terjadi akibat program konversi minyak tanah ke gas belum dilaksanakan oleh sejumlah daerah tingkat dua. Dikhawatirkan tabung gas itu rusak, sehingga rawan meledak saat sampai di masyarakat. Terkendalanya distribusi tersebut karena masyarakat ragu dan kurang berminat dalam konversi tersebut.

Sementara puluhan ribu tabung gas yang menumpuk terdapat di gudang SPBE PT Carpotama Anugerah Sejati, di kawasan Paal-X, Kotabaru, Kota Jambi. Tabung-tabung gas tersebut titipan Pertamina, menjelang konversi minyak tanah ke gas berjalan di seluruh Jambi. Namun tabung-tabung gas tersebut tidak disimpan di tempat aman, tapi berjemur dibawah terik matahari dan guyuran hujan.

Demikian dikatakan Pimpinan PT Carpotama Anugerah Sejati, Hotman Sitanggang, Kamis (17/3). Menurutnya, dari 9 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Jambi, ada 4 kabupaten dan 1 kota yang belum melaksanakan konversi minyak tanah ke gas, yakni Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Muaro Jambi, Batanghari dan Kota Jambi. Konversi belum berjalan lantaran pemdanya menolak, akibat progres tahapan konversi belum berjalan maksimal.

Tumpukan tabung gas 3 kg di SPBE Carpotama Anugerah Sejati mencapai 20 ribuan unit. Untuk memenuhi kebutuhan gas di sejumlah daerah SPBE tersebut mendistribusikan hanya separuh dari tabung gas yang ada. Selain di SPBE Carpotama, tabung gas 3 kg juga ditumpuk di SPBE milik Pertamina di Sebapo, Muarojambi.

Disebutkan, penyebab utama menumpuknya tabung gas adalah belum berjalannya tahapan pelaksanaan konversi, yaitu pendataan dan sosialisasi. Pihak Pemprov Jambi terkesan lepas tangan dengan program itu, karena menganggap konversi merupakan pekerjaan pemerintah pusat, tepatnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, Ir Irmansyah Rachman, mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan tentang perkembangan tahapan konversi dari pihak konsultan. Dia meminta pemerintah pusat melaksanakan tahapan konversi dengan baik. ruk

Tidak ada komentar: