Sabtu, 29 Mei 2010

Kejati Jambi Usut Korupsi Anggaran Setda Kerinci

Jambi, BATAKPOS

Tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi kini mengusut kasus korupsi penyimpangan anggaran Ratusan Juta Rupiah di Setda Pemerintahan Kabupaten Kerinci. Kejati kini tengah memeriksa 7 rekanan dan sejumlah mantan pejabat Kerinci.

Tim penyidik Kejati Jambi, Jumat (21/5) memeriksa mantan Plt Sekda Maaruf Kari. Maaruf diperiksa kali kedua terkait dengan pengucuran dana sekretariat Setda Kerinci tahun 2008 tersebut.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), Andi Herman, Jumat (21/5) membenarkan pemeriksaan pejabat Kerinci itu. Sehari sebelumnya, pihaknya juga memeriksa 7 perusahaan rekanan Pemkab Kerinci.

Disebutkan, pemeriksaan dilakukan di aula kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh. Menurut Andi Herman, pemeriksaan terhadap pihak ketiga itu untuk mengetahui aliran dana yang sebenarnya. Penyidik sudah menemukan titik-terang dalam dugaan penyimpangan itu.

Menurut Andi, pemeriksaan dilakukan terhadap 7 orang rekanan pemkab sebagai saksi. Rekanan itu diantaranya, Aulia Motor, Rumah Makan Upit, Rumah Makan Minang Soto, dan sejumlah toko alat tulis kantor (ATK).

Disebutkan, pemeriksaan dilakukan 2 tahap, pertama pagi 4 orang yang diperiksa. Sedangkan tahap dua, sore diperiksa 3 orang. Sayangnya total kerugian yang ditimbulkan belum bisa disebutkan.

“Kita belum bisa menyebutkan total kerugian negara. Jangan dulu disebutkan. Dari keterangan beberapa saksi ditemukan indikasi penyimpangan,’’ kata Andi.

Usai pemeriksaan seluruh saksi, penyidik akan menentukan tersangkanya. Evaluasi terhadap hasil pemeriksaan akan dilakukan di Kejati Jambi.

Menurut Andi Herman, penyidik Kejati Jambi juga telah memeriksa 7 mantan pejabat Pemkab Kerinci, seperti mantan Kabag Umum Kerinci, Tuti dan Junaidi, mantan Kabag Perlengkapan, Lukman, mantan PLT Sekda Maaruf Kari, mantan Kabag Keuangan Kerinci, Samsu Rizal, mantan Kabag Keuangan Agus, dan mantan Bendahara Pengeluaran, Zulfikar.

”Kita akan menuntaskan kasus korupsi di Setda Pemkab Kerinci itu. Karena kasus ini sudah menjadi perhatian publik di Provinsi Jambi, khususnya di Kerinci,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: